Masa Depan Penuh Harapan belajar dari Alkitab
Meskipun dalam keadaan tertekan dan sengsara, Tuhan memperhatikan
umat-Nya yang di pembuangan. Allah mengizinkan hal itu terjadi sebagai
bagian dari proses menjadikan mereka bangsa yang setia, dengar-dengaran
kepada-Nya, sehingga rancangan dan masa depan penuh harapan itu
dinyatakan.
Masa depan penuh harapan yang dijanjikan Tuhan kepada umat
pilihan adalah sebuah keadaan dimana mereka bebas dari tawanan, tidak
lagi dikekang atau dijadikan budak oleh bangsa lain, mereka kembali ke
tanah airnya, hidup dengan merdeka, dan menikmati berkat Tuhan.
Dalam
kondisi yang demikian ini, maka dapat diperhatikan bahwa peningkatan
hidup dimiliki oleh bangsa itu. Selain itu kualitas kehidupan, baik secara jasmani dan rohani pun meningkat. Lebih lanjut kepenuhan berkat dan janjijanji Tuhan pun menjadi semakin nyata dalam keberadaan bangsa pilihan
itu.
Seperti Allah memberikan janji dan jaminan masa depan yang penuh
harapan kepada umat pilihan-Nya, hal ini juga pasti terjadi kepada kita
umat Tuhan (orang percaya) yang hidup di zaman ini. Bagi kita tentu Tuhan
telah memberikan rancangan, janji dan karya penyelamatan-Nya yang telah
melepaskan dari perbudakan dosa.
Dengan demikian kehidupan kita telah
dan sedang serta terus mengalami masa depan penuh harapan.
Rasul Paulus dapat dijadikan contoh dalam membahas mengenai
“manusia baru”. Semula, ia termasuk dalam kelompok orang yang menolak
Tuhan Yesus dan para pengikut-Nya.
Ia selalu mencari para pengikut Yesus
untuk dihukum (Lihat Kisah Para Rasul 8:1b-3). Suatu ketika Saulus (nama
Paulus sebelum bertobat) menghadap Imam Besar dan meminta surat kuasa
untuk dibawa ke Damsyik supaya ia dapat menangkap tiap orang yang
menjadi pengikut Yesus untuk dibawa ke Yerusalem supaya dihukum.
Dalam perjalanan ke Damsyik, ada cahaya memancar dari langit
mengelilinginya, kemudian ada suara yang berkata: “Saulus, Saulus,
mengapa engkau menganiaya Aku?” Saulus pun menyahut: “Siapakah
Engkau Tuhan?”
Suara itu menjawab Saulus: “Akulah Yesus yang kau
aniaya itu. Tetapi sekarang, bangunlah dan pergilah ke kota dan Aku akan
memberitahukan apa yang harus kau perbuat.” Ketika suara itu hilang,
Saulus pun menjadi buta, ia tidak dapat melihat.
Saulus menuruti perintah
itu, ia masuk ke kota Damsyik, ia tidak dapat melihat selama tiga hari.
Tuhan memerintahkan Ananias, salah seorang pengikut-Nya untuk pergi
menjumpai Saulus. Mulanya Ananias takut karena reputasi buruk Saulus
yang menganiaya para pengikut Yesus.
Namun, Tuhan meyakinkannya
untuk pergi menjumpai Saulus. Ananias menjumpai Saulus, menumpangkan
tangan ke atas kepalanya serta membaptisnya dalam nama Yesus, seketika
itu juga Saulus dapat melihat lagi.
Saulus dipenuhi oleh Roh Kudus, namanya
bukan lagi saulus melainkan Paulus, hatinya berkobar-kobar oleh kuasa Roh
dan ia memberitakan tentang Tuhan Yesus tanpa rasa takut. Orang-orang Yahudi yang mengetahui Paulus telah menjadi pengikut Yesus, mereka
mencari dan ingin membunuhnya (Kisah Para Rasul 9:1-31).
Paulus menjadi
salah seorang Rasul terkemuka yang memberitakan Injil ke berbagai tempat,
ia memberitakan Injil kepada orang-orang non Yahudi, ia dipenuhi oleh
kuasa Roh Kudus yang memperbarui hidupnya. Rasul Paulus mengalami
“hidup baru” di dalam Yesus Kritus.
Posting Komentar untuk "Masa Depan Penuh Harapan belajar dari Alkitab"