Aspek - aspek Pemeliharaan Allah
Salah satunya
adalah seperti yang diungkapkan Daud, “Tuhan adalah gembalaku, takkan
kekurangan aku.” (Mazmur 23:1). Kata “takkan kekurangan aku” berarti tak
hanya dipelihara Tuhan, tapi Ia juga memenuhi dan mencukupkan segala
keperluan kita.
1. Ia memenuhi segala keperluan kita
Allah selalu menepati janji pada umat-Nya seperti Dia memelihara umat
Israel di padang gurun selama 40 tahun perjalanan mereka. Ia menuntun
mereka, meluputkan dari bahaya, dan menyediakan makanan bagi mereka.
Allah menyediakan sumber alam yang amat kaya bagi kepentingan manusia
meskipun manusia mengeksploitasi dan merusaknya. Allah bukan saja melestarikan bumi yang diciptakan-Nya, tetapi Ia juga menyediakan apa
yang diperlukan oleh ciptaan-Nya itu.
Ketika Allah menciptakan bumi, Ia
menciptakan musim (Kej 1:14) dan memberi makan manusia dan hewan (Kej
1:29-30). Setelah air bah menghancurkan bumi, Allah memperbarui janji
penyediaan ini dengan berfirman, “Selama bumi masih ada, takkan berhenti
musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang
dan malam.” (Kej 8:22).
Beberapa Mazmur menegaskan kebaikan Allah dalam
menyediakan kebutuhan bagi makhluk-makhluk ciptaan-Nya (mis. Mzm.
104:1-35; 145:1-21).
2. Allah peduli pada setiap detail hidup kita
Terkadang kita bertanya, apakah Allah peduli dengan segala sesuatu dalam
hidup kita, bahkan hal-hal kecil?
Kadang-kadang orang berkata bahwa Allah terlalu besar atau terlalu
sibuk dengan hal-hal yang lebih penting untuk memikirkan sesuatu yang
tidak penting seperti detail-detail kehidupan kita.
Allah benar-benar peduli
dengan hal-hal kecil yang terjadi dalam hidup kita. Ia peduli terhadap umatNya, Ia peduli pada ciptaan-Nya. Hal itu nampak dalam pelayanan Yesus.
Dalam karya kerasulannya, Yesus mengajar, Ia juga menyembuhkan
orang sakit, meluputkan mereka dari bahaya maut, Ia juga memberi makan
bagi mereka yang lapar (Markus 6:30-44; 8:1-10).
Dia berinteraksi dengan
anak-anak yang dianggap tidak terlalu penting. Dia meluangkan waktu
dengan orang-orang yang Dia sembuhkan, menangani masalah spiritual
mereka. Dia menolong orang-orang yang direndahkan oleh masyarakat.
3. Pelestarian
Dengan kuasa-Nya, Allah melestarikan dunia yang diciptakan-Nya.
Pengakuan Daud itu jelas, “Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung
Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat. Manusia dan hewan
Kau selamatkan. (Alkitab versi Inggris NIV -- peliharakan), ya Tuhan.” (Mazm
36:7).
Kuasa Allah yang melestarikan terlaksana melalui Putra-Nya Yesus
Kristus, sebagaimana ditegaskan oleh Rasul Paulus dalam Kol. 1:17, “Ia ada
terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.” Oleh
kuasa Kristus, partikel hidup yang terkecil pun dipersatukan.
4. Allah mengendalikan dunia
Allah memerintah dunia ini. Karena Allah berdaulat, peristiwa-peristiwa dalam
sejarah terjadi menurut kehendak-Nya. Allah selalu “ada dan berbuat” dalam
segala hal. Tidak pernah Allah tidak ada. Hal Itu juga ditegaskan oleh Musa:
“Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun temurun.
Sebelum gununggunung dilahirkan dan Bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selamalamanya Engkaulah Allah.” (Mazmur 90:1-2). Dengan kata lain, Allah sudah ada
secara kekal dan tidak terbatas sebelum menciptakan alam yang terbatas.
Dia
berada di atas, tidak bergantung dan mendahului segala sesuatu yang tercipta
di langit dan di Bumi. Allah hadir di dalam segala sesuatu, Ia hadir di semua
tempat, memberikan keberadaan kepada segala sesuatu yang mengisi tempat itu.
Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, maka Allah justru yang lebih
dulu berinisiatif dalam menyelamatkan manusia. Allah tidak membiarkan
manusia itu begitu saja. Alkitab memberi kesaksian bahwa Allah tetap
memelihara mahluk ciptaan-Nya.
Hal itu memperoleh penegasan dalam
Kitab Nabi Yesaya 26:12, “Ya Tuhan, … sebab segala sesuatu yang kami
kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami.” Oleh karena itu, Tuhan
ada di dalam segala sesuatu.
Posting Komentar untuk "Aspek - aspek Pemeliharaan Allah"