Sejarah Asuransi Jiwa
Jumlah Uang Pertanggungan (JUP) yang diminta oleh
Williams Gybbons adalah 400 Poundsterling untuk masa pertanggungan
satu tahun, dia berani membayar premi sebesar 82 Poundsterling (8%
dari JUP).
Pihak Penanggung (asuradur), terdiri dari sekelompok pemilik
uang yang biasa berkumpul di sebuah kedai kopi. Mereka secara proporsional membagi risiko atas JUP tersebut dan demikian juga penerimaan
preminya.
Seperti kita lihat di atas, dasar pembelian asuransi oleh Williams
Gybbons adalah adanya desas-desus penyakit menular yang terjadi
waktu itu.
Rangkaian berita dari mulut ke mulut yang makin lama makin
dramatis ini, mengatakan bahwa selama 70 tahun terakhir telah mewabah
penyakit menular yang menyerang kota London dan sekitarnya sebanyak
5 kali, dan setiap kali menyerang, minimal menelan korban sekitar 20%
dari jumlah penduduk.
Penduduk yang semakin panik sangat mengganggu ketenteraman
kota dan kehidupan warga kota. Akhirnya, pada tahun 1603, pemerintah kota London menerbitkan “Bills of Mortality” untuk mengurangi rasa
panik penduduk, dan membuktikan bahwa kematian sesungguhnya yang
terjadi tidaklah sebesar seperti yang didesas-desuskan selama ini.
Dalam
perkembangannya Bills of Mortality merupakan dasar dari Table of Mortality (tabel mortalitas) yang sekarang kita kenal di industri asuransi jiwa.
Pada tahun 1706 di Inggris berdiri sebuah perusahaan asuransi jiwa
yang disebut The Amicable of London.
Perusahaan ini didirikan atas dasar
gotong royong dan belum menggunakan prinsip-prinsip asuransi yang
kita gunakan seperti sekarang ini. Polis dikeluarkan hanya untuk jangka
waktu satu tahun dan dapat diperpanjang.
Uang premi setiap tahun
bertambah sesuai dengan kenaikan usia Tertanggung dan nilai preminya
terlalu mahal. Pada tahun 1762 barulah muncul perusahaan asuransi jiwa modern
seperti sekarang, yakni The Equitable of London.
Bentuk perusahaan ini
adalah asuransi jiwa bersama dan merupakan yang pertama menggunakan landasan ilmiah. Perusahaan asuransi jiwa ini juga merupakan
yang pertama mengeluarkan polis seumur hidup dengan premi tahunan
yang rata selama kontrak.
Premi diperhitungkan berdasarkan umur
Tertanggung dan pertanggungan. Perubahan penting dalam pertumbuhan asuransi jiwa ini terjadi dengan lahirnya Dodson’s Principle, yang
antara lain berbunyi:
- Asuransi berbentuk asuransi bersama atas jiwa dan kebertahanan hidup;
- Tidak ada pembatasan dalam keanggotaan;
- Para anggota berhak atas bagian dari laba atau ikut memikul beban kerugian secara berimbang;
- Premi tahunan dikenakan terhadap risiko yang berhubungan dengan jenis pekerjaan dan wanita di bawah usia 50 tahun; dan
- Tipe asuransi hendaknya mencakup asuransi dengan jangka waktu satu tahun, kurun waktu beberapa tahun dan seumur hidup.
Pandangan James Dodson ini sangat mempengaruhi perkembangan
usaha asuransi jiwa sekarang. Sekitar 100 tahun setelah lahirnya The
Equitable of London, di Inggris telah berdiri lebih kurang 500 perusahaan
asuransi jiwa, yang kemudian menyebar dengan pesat ke berbagai negara
termasuk Amerika Serikat.
Pada pertengahan abad 17 di Perancis pun terjadi perkembangan, yaitu
mulai diterapkannya sistem anuitas yang diberi nama Tontine. Nama
ini diambil dari nama orang yang menemukannya yaitu Lorenzo Tonti
yang berasal dari Italia.
Penyelenggaranya adalah Perancis yang sedang
mengalami defisit anggaran negara. Pelaksanaan sistem ini mewajibkan
setiap warga negara menyerahkan uang sebesar 300 Lire kepada negara.
Dari dana yang terkumpul tiap tahun, bunganya dibagikan kepada orangorang yang masih hidup.
Posting Komentar untuk "Sejarah Asuransi Jiwa"