Macam Pelayanan Kebidanan Berbasis Masyarakat
1. Pembinaan dukun bayi dan kader
Dukun bayi adalah orang yang dianggap terampil dan di percaya oleh masyarakat
untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat.
Kepercayaan masyarakat terhadap keterampilan dukun bayi berkaitan dengan sistem nilai
budaya masyarakat.
Dukun bayi diperlakukan sebagai tokoh masyarakat setempat sehingga
memiliki potensi dalam pelayanan kesehatan
Pembinaan dukun bayi ada 2 macam, yaitu pembinaan keterampilan dukun bayi dan
pembinaan hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh dukun bayi.
Pembinaan dukun bayi ini
dilakukan secara teratur, terus menerus, dan berkesinambungan untuk mencapai tujuan.
Tujuan pembinaan secara tradisional agar dukun bayi dapat terampil dalam menolong
persalinan dan perawatan ibu dan anak.
Diharapkan, keterampilan tersebut dapat
dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat setempat dan pelayanan kesehatan.
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat
dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun
masyarakat, serta bekerja di tempat yang dekat dengan pemberian pelayanan kesehatan.
2. Desa siaga
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana,
dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Desa yang dimaksud di sini adalah
kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan yang diakui dan
dihormati dalam Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun siaga adalah,
- Si (siap), yaitu pendataan dan mengamati seluruh ibu hamil, siap mendampingi ibu, siap menjadi donor darah siap memberi bantuan kendaraan untuk rujukan, siap membantu pendanaan dan bidan wilayah kelurahan selalu siap memberi pelayanan.
- A (antar), yaitu warga desa, bidan wilayah, dan komponen lainnya dengan cepat dan sigap mendampingi dan mengatur ibu yang akan melahirkan jika memerlukan tindakan gawat-darurat.
- Ga (jaga), yaitu menjaga ibu pada saat dan setelah ibu melahirkan serta menjaga kesehatan bayi yang baru dilahirkan.
3. Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak
Tujuan manajemen kesehatan ibu dan anak adalah meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman keluarga dan masyarakat tentang kesehatan reproduksi, terutama kesehatan
ibu dan anak, serta untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang bertanggung jawab
sehingga dapat meningkatkan status kesehatan dan gizi seluruh anggota keluarga
(khususnya ibu dan anak).
Selain itu, mendukung pula kegiatan pendidikan yang memadai
bagi anak-anak dan pengetahuan bagi ibu dan anggota keluarga lainnya agar dapat
menerapkan perilaku hidup sehat dalam keluarga.
4. Gerakan Sayang Ibu
Gerakan sayang ibu (GSI) adalah yang mengembangkan kualitas perempuan,
khususnya melalui percepatan penurunan angka kematian ibu yang dilaksanakan oleh
pemerintah dan masyarakat dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dengan
meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kepedulian dalam upaya integrative dan
sinergis.
GSI didukung pula oleh Aliansi Pita Putih (White Ribbon Alliance), yaitu suatu aliansi
yang ditunjukkan untuk mengenang semua wanita yang meninggal karena kehamilan dan
melahirkan.
Pita Putih merupakan simbol kepedulian terhadap keselamatan ibu yang
menyatukan individu, organisasi, dan masyarakat yang bekerja sama untuk mengupayakan
kehamilan dan persalinan yang aman bagi setiap wanita
GSI diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk aktif terlibat dalam kegiatan,
seperti membuat tabulin, pemetaan bumil, donor darah dan ambulan desa.
Untuk
mendukung GSI, dikembangkan juga program suami SIAGA, yaitu suami yang sudah
menyiapkan biaya pemeriksaan dan persalinan, siap mengantar istri ke tempat pemeriksaan
dan tempat persalinan, serta siap menjaga dan menunggui istri melahirkan.
5. Tabulin dan Dasolin
Tabulin adalah tabungan yang sifatnya incidental, keberadaannya terutama pada saat
mulai kehamilan dan berakhir ketika ibu sudah melahirkan. Tabungan ini akan sangat
membantu, terutama bagi ibu hamil dan keluarganya pada saat menghadapi persalinan
karena masalah biaya dapat di atasi.
Secara psikologis, ibu akan merasa tenang menghadapi
persalinan. Tabulin ini biasanya dikoordinasi oleh tokoh masyarakat atau petugas kesehatan
yang akan menjamin akses ibu ke pelayan kesehatan.
Perlindungan pembiayaan kesehatan
sendiri seharusnya dimiliki setiap individu selama fase kehidupannya.
Dana sosial ibu bersalin (dasolin) adalah untuk masyarakat yang merupakan pasangan
usia subur. Ibu yang mempunyai balita juga dianjurkan menabung.
Hal ini akan membantu
ibu tersebut ketika hamil lagi. Sementara itu, tabulin hanya untuk ibu hamil saja. Namun, jika
tabulinnya sedikit, dapat dibantu dengan dasolin.
Dasolin merupakan suatu upaya pemeliharaan kesehatan diri oleh dan untuk
masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan atas usaha bersama dan kekeluargaan
dengan pembiayaan secara pra-upaya dan bertujuan meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat, terutama ibu hamil
Ciri khas dasolin adalah dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk uang atau
modal dan benda yang dikelola oleh masyarakat untuk kepentingan dan kesehatan
masyarakat, terutama ibu hamil.
6. Posyandu
Posyandu adalah kegiatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat
yang di bantu oleh petugas kesehatan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana program ini
dapat dilaksanakan di balai dusun, balai kelurahan, maupun tempat-tempat lain yang mudah
didatangi oleh masyarakat.
Tujuan posyandu adalah menurunkan angka kematian bayi, membudayakan
NKKBS(Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera), meningkatkan peran serta dan
kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kesehatan, Wahana gerakan reproduksi
keluarga sejahtera, menghimpun masyarakat untuk berperan serta secara aktif dalam
kesehatan.
7. KPKIA (kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak)
Individu atau masyarakat yang
yang perhatian dan mempunyai minat terhadap kesehatan ibu dan anak yang
terbentuk dalam satu kelompok.
8. Polindes
Polindes adalah salah satu upaya kesehatan bersumber masyarakat(UKBM) yang
dibentuk dalam upaya mendekatkan dan memudahkan masyarakat untuk memperoleh
pelayanan profesional kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana yang di kelola oleh
bidan di desa
9. POD/WOD (Pos Obat Desa atau Warung Obat Desa)
POD/WOD adalah wahana edukasi dalam rangka alih pengetahuan dan keterampilan
tentang obat dan pengobatan sederhana dari petugas kepada kader dan dari kader ke
masyarakat, guna memberikan kemudahan dalam memberi obat yang bermutu dan
terjangkau.
Posting Komentar untuk "Macam Pelayanan Kebidanan Berbasis Masyarakat"