Teknoologi Informasi Pada Era Ketiga
1. Automated Data Capture :
Ini adalah keuntungan yang besar yang ditawarkan oleh teknologi informasi,
kesempatan untuk merancang interface customer, karyawan, suplier dengan jalan
interaksi data yang dicapture secara automatis.
2. Instantaneous Acces and Processing :
Ini merupakan keuntungan dimensi waktu teknologi informasi. Sistem akuntansi era
ketiga harus memungkinkan untuk menganalisis dan bereaksi ke data pasar pada
waktu yang sesungguhnya atau real time. Data dan analisis harus bisa diacces oleh
pengguna atau user segera.
3 Geographical Freedom :
Ini merupakan dimensi ruang dari keuntungan teknologi informasi. Sistem akuntansi
era ketiga harus ditujukan pada semua aspek perusahaan tanpa mengesampingkan
daerah yang terpencil yang berarti bahwa informasi dari manapun dalam perusahaan
dapat diacces oleh manajer dengan segera.
4. Fully Versatile Analysis and Reporting :
Teknologi informasi memungkinkan sistem akuntansi era ketiga untuk melaksanakan
analisis baru dan melaporkan format baru seperti yang dibutuhkan. Manajer perusa- haan era ketiga harus mempunyai data yang dilaporkan dalam cara yang diminta, juga
jika laporan tidak pernah diminta sebelumnya.
5. Capacity For Additional Data Types :
Teknologi informasi memungkinkan manajer untuk menambah informasi baru ke sistem informasi baru tanpa merancang ulang seluruh struktur.
6. Acces To External Data Bases :
Teknologi informasi bisa memungkinkan sistem akuntansi era ketiga untuk membuka
data base eksternal. Banyak informasi yang dibutuhkan pada sistem akuntansi era
ketiga mengenai pesaing dan gambaran pasar lain.
Juga informasi akan bisa digunakan dari data base masyarakat dan harus diatur sesuai
permintaan manajemen.
Teknologi memang diperlukan untuk membentuk sistem akuntansi era ketiga, tetapi tidak
cukup hanya itu. Teknologi yang digunakan dalam sistem harus didesaign untuk dapat
melayani kebutuhan perusahaan, harus menggambarkan visi perusahaan dan strategi ma- nagerial, dan harus integral untuk struktur, style dan tujuan perusahaan.
Maka kapabilitas
teknologi harus dimanage secara efektif sehingga bisa mendorong perubahan perilaku
seseorang yang memanfaatkan teknologi untuk persaingan yang menguntungkan.
Teknologi informasi bisa menyebabkan pergeseran cara praktik dan perubahan cara
berpikir, misalnya jika sebelumnya dalam praktik bisnis optimal sering kali dianggap
prinsip utama, hal ini bisa ditunjukkan dengan perubahan prinsip optimal yaitu dengan
kehadiran teknologi informasi telah membuat prinsip ini dipertanyakan lagi yaitu bukan
optimalisasi yang memegang peranan penting, melainkan inovasilah yang memegang
kunci.
Begitu cepatnya inovasi demi inovasi sehingga optimalisasi dengan sebuah inovasi
mudah dipatahkan oleh optimalisasi dengan inovasi berikut, sehingga dengan adanya
inovasi baru yang berkembang dengan cepat membuat prinsip optimalisasi bukan
menjadi tolok ukur keberhasilan suatu usaha.
Teknologi informasi di bidang komputer berkembang dengan sangat pesat, mulai dari
kemajuan di bidang cost/performance dari komputer, arsitekturnya yang dikenal dengan
client/server, penampilan yang membuat teknologi informasi semakin mudah digunakan, media penyimpanannya yang berkapasitas lebih besar dan lebih dapat diandalkan, kemajuan dibidang artificial intellegence sampai penampilan secara fisiknya yang semakin
kecil dan portable.
Secara teknis kemajuan di bidang teknologi informasi sudah tidak diragukan lagi, akan tetapi mampukah perusahaan memanfaatkannya secara optimal, ini
bukan merupakan pekerjaan yang mudah dan kompleks.
Dalam mengimplementasikan
teknologi informasi perlu adanya keseimbangan 5 elemen sistem informasi yaitu : hard- ware, software, sumber daya manusia, data dan fasilitas/prosedur (termasuk strategi ).
Internet yang merupakan salah satu hasil teknologi informasi adalah sumber daya
informasi yang mampu menjangkau seluruh dunia. Begitu luas dan besarnya sumber daya
informasi tersebut, sehingga tidak ada satu orangpun, satu organisasipun, atau bahkan satu negarapun yang mampu menangani sendiri.
Namun demikian internet bukan hanya
sekedar jaringan dan daya guna internet bukan dari komputernya itu sendiri tetapi dari
sumber daya informasi yang diperoleh dari internet.
Komputer adalah dalam hubungan- nya dengan internet penting karena komputer melakukan pekerjaan memindahkan data
dari satu tempat ke tempat yang lain, dan mengeksekusikan program–program yang
memberi kesempatan mengakses informasi.
Internet bisa dipandang sebagai perpustakaan global, sehingga seluruh pemakai dapat
berpartisipasi dalam segala waktu ( internet tidak pernah tutup ), selain itu tidak perduli
siapa pemakainya, internet selalu menerima dan internet tidak pernah melihat bagaimana
seseorang berpenampilan, internet tidak memandang apa warna kulit seseorang, apa
agama yang dianutnya, dimana tinggal, apa status sosial.
Internet memberi kesempatan
pada pemakainya di seluruh dunia untuk berkomunikasi dan menaikkan sumber daya
informasi tersebut.
Seseorang dapat berkomunikasi dengan pemakai lain di seluruh dunia
dengan mengirim dan menerima electronic-mail (e-mail) atau dengan membentuk
hubungan dengan komputer lain dan memasukkan pesan–pesan dari dan ke komputer
tersebut.
Seseorang dapat memakai bersama–sama sumber informasi dengan berpartisi- pasi dalam kelompok diskusi atau dengan menggunakan program dan sumber daya infor- masi yang tersedia secara gratis.
Dalam internet akan berkomunikasi dengan orang–orang
dari negara–negara yang berbeda, bekerja sama dan memakai bersama–sama sumber da- ya informasi. Orang memakai bersama waktu mereka, usaha mereka, dan karya mereka.
Internet adalah gambaran dinamis bahwa manusia mampu berkomunikasi secara bebas
akan memilih untuk bersikap sosial dan tidak mementingkan diri sendiri.
Sumber daya informasi ada karena beberapa orang dan beberapa kelompok memberikan waktu, usaha
dan karya mereka, mereka mempunyai ide, menyusunnya, menciptakan sesuatu yang ber- guna, dan membuatnya tersedia untuk setiap pemakai di seluruh dunia.
Ini merupakan
pertama kali dalam sejarah manusia dalam jumlah yang tidak terbatas dapat berkomuni- kasi secara cepat dan mudah, serta tidak membedakan apapun tentang manusia.
Teknologi Informasi, disamping memberi banyak manfaat dalam bisnis, manajemen
harus menyadari adanya resiko dan ancaman kerugian dari teknologi informasi, oleh karena itu para manajer perlu berhati–hati dalam memformulasikan rencana/strategi penggunaan teknologi informasi serta dalam pelaksanaannya.
Teknologi Informasi seringkali
digunakan dalam peningkatan produktifitas dalam perusahaan, namun begitu ada bebera- pa hal yang dapat menyebabkan tertundanya sukses dalam pemanfaatan teknologi
informasi yang bisa diuraikan sebagai berikut :
- Biaya tinggi : Dibandingkan dengan harga peralatan tua, seperti mesin ketik, lemari penyimpanan, walaupun sudah mendapat potongan harga, komputer pribadi buatan lokal masih tetap lebih mahal.
- Proses penguasaan teknologi yang lambat.
- Perkembangan teknologi yang sangat pesat dan masalah incompatibility.
- Hambatan dari pekerjaan, masih sering terjadi keadaan dimana kumpulan pekerja menolak masuknya peralatan serba otomatis.
- Masih banyaknya teknologi informasi yang kurang handal yaitu hardware yang mendadak rusak atau software yang masih banyak error.
- Kurang siapnya organisasi dalam manajemen perubahan, pengambilan keputusan, koordinasi dan lain–lain.
- Manajemen yang keliru : Penggunaan komputer oleh manajemen seringkali masih kurang tepat : kurang dimanfaatkan, terlalu banyak pemakaian atau pemakaian untuk tujuan yang kurang tepat.
- Ketidak keterpaduan antara desaign perangkat lunak dengan penggunaan dan pemakaiannya.
Posting Komentar untuk "Teknoologi Informasi Pada Era Ketiga"