Allah Sang Pencipta dalam Agam Kristen
Dari manakah pembicaraan tentang Allah dimulai? Ada berbagai pendekatan
dalam pembicaraan tentang Allah. Pertama, ada yang memulai dengan membicarakan kodrat dan sifat-sifat-Nya, lalu dilanjutkan dengan karyakarya-Nya.
Kedua, ada yang mulai dengan membicarakan karya-karya-Nya lalu
dilanjutkan dengan kodrat dan sifat-sifat-Nya. Pendekatan kedua mungkin
lebih berguna. Artinya melalui pembahasan tentang karya-karya (apa yang
dilakukan Allah), kita akan sampai kepada kodrat dan sifat-sifat-Nya.
Ada
pendapat yang mengatakan bahwa “Allah adalah apa yang Allah lakukan,
tetapi apa yang Allah lakukan belum seluruhnya menjelaskan tentang siapa
Allah sesungguhnya.”Apakah yang dilakukan Allah yang menunjuk kepada
hakikat dan sifat-Nya?
Alkitab memulai kesaksiannya tentang Allah sebagai
Pencipta langit dan bumi dan seluruh isinya termasuk manusia (lih. Kej. 1 dan
2). Demikianpun Pengakuan Iman Rasuli dimulai dengan pengakuan bahwa
Allah, Bapa adalah Khalik/Pencipta langit dan bumi.
Karena itu, bagi orang
Kristen Allah pertama- tama dikenal sebagai Pencipta alam semesta beserta
isinya termasuk manusia. Silakan Anda mengamati Pengakuan Iman Rasuli
secara saksama.
Hal ini perlu mendapat tekanan oleh karena kita berhadapan dengan
bermacam-macam pandangan tentang asal usul dunia ini, termasuk teori
evolusi Darwin. Kita tahu sekurang-kurangnya ada dua teori besar mengenai
asal usul segala sesuatu yang ada.
Teori pertama, adalah yang dikenal dengan
teori evolusi sebagaimana diperkenalkan oleh Darwin dan pengikutpengikutnya.
Teori ini pada dasarnya menolak adanya “Pencipta atau arsitek”
di balik keajaiban dunia ini, dan menyatakan bahwa segala sesuatu
berkembang secara evolusi dalam kurun waktu jutaan tahun.
Sedangkan
teori asal usul kedua adalah yang biasanya dikenal dengan “teori Penciptaan”
(Creation theory), yang menerima adanya pencipta di balik semua ciptaan yang
menakjubkan ini. Agama-agama menerima teori asal usul penciptaan ini
termasuk agama Kristen.
Kekristenan percaya akan adanya pencipta di balik keberadaan dunia yang
begitu menakjubkan ini (lih. Kej. 1 dan 2; Mzm. 33:6). Penciptaan yang
dilakukan oleh Allah jelas berbeda dengan ciptaan atau karya manusia,
karena Allah mencipta dari yang tidak ada menjadi ada dengan firman-Nya (lih.
Rm. 4:17 dan Ibr. 11:13).
Menerima bahwa ada pencipta di balik keberadaan
langit dan bumi serta isinya, tak berarti menolak sama sekali bahwa ada
evolusi dari ciptaan- ciptaan itu.
Allah Pencipta, adalah Sang Pribadi yang Mahakuasa.
Dengan membahas
karya Allah sebagai Pencipta maka kita juga dapat tiba pada hakikat dan sifat
Allah. Salah satu simpulan yang dapat dibuat adalah bahwa Allah adalah Sang Pribadi yang Mahakuasa.
Allah dalam kebijaksanaan-Nya membuat keputusan
untuk menciptakan alam semesta dan isinya termasuk manusia menunjukkan
bahwa Ia adalah pribadi yang berpikir dan membuat keputusan. Ia juga
membangun relasi/hubungan dengan ciptaan-Nya, khususnya dengan
manusia.
Kapasitas seperti yang digambarkan di atas menunjukkan bahwa
Allah adalah suatu pribadi dalam arti berpikir, membuat keputusan dan
membangun relasi dengan pihak lain. Silakan Anda mengamati keputusan
yang diambil Allah dalam Kitab Kejadian pasal 1-2 dan Kitab Keluaran pasal 1-
15.
Memang sangat sulit membayangkan kepribadian Allah, namun kita akan
sedikit tertolong bilamana kita membayangkan kepribadian manusia, karena
manusia diciptakan menurut gambar Allah.
Ini tidak berarti bahwa kepribadian
manusia menjadi patokan untuk mengukur kepribadian Allah, karena
kepribadian manusia hanyalah refleksi dari kepribadian Allah. Namun
demikian, kepribadian manusia mengandung tanda-tanda yang sama dengan
kepribadian Allah.
Lebih jauh, Allah bukan sekadar pribadi, tetapi pribadi yang Mahakuasa.
Kemahakuasaan Allah jelas dari karya ciptaan-Nya bukan saja dari yang tiada
menjadi ada melainkan juga dalam keteraturan dan kebesaran ciptaan.
Kemahakuasaan-Nya menunjukkan bahwa Allah tak terbatas oleh ruang dan
waktu, dan karenanya Ia kekal adanya. Dari sini dapatlah ditambahkan sejumlah atribut/sifat Allah yang sempurna dan tak terbatas misalnya:
Kemahahadiran Allah, Mahatahu, Mahaadil, Mahabesar, dan lain-lain.
Semua
atribut ini hanya ingin menekankan perbedaan yang hakiki antara Pencipta
(Allah) dan ciptaan (manusia dan ciptaan lain). Silakan Anda amati perbedaan
yang lain antara Pencipta (Allah) dan ciptaan (manusia dan ciptaan lain).
Posting Komentar untuk "Allah Sang Pencipta dalam Agam Kristen"