Usaha Obyek dan Daya Tarik Wisata
Merupakan kegiatan-kegiatan dan program-program yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengembangkan obyek-obyek wisata yang ada yaitu mengusahakan obyek wisata: Alam, Budaya, Kesenian serta Minat khusus.
1). Obyek dan daya tarik wisata Alam:
- Taman wisata Nasional wisata alam: ujung kulon, Bali barat, Bromo (Tengger). Taman wisata: Borobudur, Prambanan, Boko.
- Taman Hutan Raya: kebun raya Bogor, kebun raya Dago (Bandung). Taman Laut Bunaken Maluku, Jawa timur, Jawa barat, Pulau seribu dan Sumatra.
2). Obyek daya tarik wisata Budaya:
- Candi-candi: Borobudur, Prambanan, Boko, dll.
- Peninggalan kuno: Kraton.Palace; Taman sari;
- Musium: (musium Kereta-Api, Tekstil, Musium Angkot)
- Pengelolaan: (Sanggar tari, budaya.)
- Taman rekreasi: Taman MINI (TMII), Taman Ancol.
- Taman Hiburan: Purna Budaya.
- Taman Satwa: Kebun binatang, Taman komodo.
- Monumen: Monas Jakarta; Monumen Yogya Kembali
Daya tarik Wisata budaya
Kegiatan atraksi daya tarik budaya dari kearifan local (local wisdom) suatu daerah yang sudah menjadi adat turun temurun dan terjadwal pelaksanaannya menjadi event budaya yang banyak diminati oleh wisatawan khususnya yang mempercayai bahwa dalam upacara tersebut dapat mendatangkan rezeki atau berkah bagi yang mempercayainya.
Sebagai contoh acara grebeg gunungan sekaten yang terbuat dari bahan hasil pertanian (palawija) diperebutkan oleh masyarakat umum dan bila yang mendapatkan sesuatu dari gunungan tersebut akan mendapatkan manfaat psikologis rezeki yang melimpah dan kebahagian dalam keluarganya.
Pada gambar diatas gunungan sekaten tersebut sebagai lambang rasa syukur dari Sultan Yogya atas kejayaannya, yang harus di bagikan kepada masyarakat umum untuk diperebutkan di depan masjid Agung Yogyakarta.
Budaya ini sudah menjadi agenda event pariwisata yang menjadi daya tarik masyarakat dari daerah lain jawa tengah, jawa barat dan jawa timur untuk datang ke Yogyakarta ikut memperebutkan acara gunungan sekaten tersebut.
Masyarakat yang percaya pada upacara sakral tersebut, apabila mereka berhasil mendapatkan sesuatu yang diperebutkan dari gunungan tersebut mereka mendapatkan rezeki dan kehidupan keluarga yang sejahtera.
Demikian pula kegiatan upacara Suatu acara adat yang diselenggarakan setiap tahun oleh Kraton Yogyakarta yaitu Upacara Labuhan Laut. Kata “labuh” artinya mirip kata “larung” yang bermakna membuang sesuatu ke dalam air laut.
Secara sederhana upacara ini sendiri bisa diartikan sebagai aktivitas memberi sesaji / persembahan kepada roh halus yang berkuasa di laut selatan. Tujuannya untuk menjaga keselamatan pribadi Sri Sultan, kraton serta rakyat Yogyakarta.
Sedangkan upacara pemberian sesaji laut ini lokasi di Pantai Parangkusumo. Di pantai itu, pelaksanaan upacara labuhan dilakukan dengan cara melemparkan sesaji ke laut dilakukan oleh petugas khusus Kraton beserta para prajurit Kraton dengan upacara khusus yang disaksikan oleh masyarakat setempat juga yang datang dari berbagai daerah, sehingga suasana yang syakral, khidmad namun menjadi meriah.
Upacara labuhan yang sama maksudnya juga dilakukan ke gunung Merapi yang menurut kepercayaan juga dihuni oleh kekuatan roh halus seperti di pantai laut selatan Sri Sultan memberikan sedekah yang berupa sesaji yang dilakukan oleh pejabat Kraton disaksikan oleh masyarakat umum.
Pergelaran Seni tari tradisional (asset local wisdom) merupakan aktivitas pelestarian budaya daerah yang menjadi atraksi wisata, banyak diminati oleh wisatawan asing (wisman) yang berkunjung ke Yogyakarta, Acara in selalu di pertunjukan dalam upacara adat khusus kraton dalam peringatan tertentu, namun sekarang selalu di pertunjukan bagi wisatawan yang berkunjung di Kraton Palace.
Namun fenomena yang terjadi regenerasi pencinta seni tari seperti ini yang semakin sedikit. Sehingga pelestarian budaya seni tari ini sangat menghawatirkan kelangsungannya. Sedangkan seni tari tradisional ini sangat spesifik dan megah dan memiliki nilai yang sangat mahal bagi pelestarian budaya daerah di Indonesia.
Pelestarian budaya sebagai salah satu asset kearifan local daerah merupakan komitmen pemerintah sebagai aktivitas dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) yang harus dijaga dan dilestarikan di setiap daerah di Indonesia.
Berbeda dengan masyarakat Bali yang sangat concerned dengan pelestarian budaya mereka, di setiap tempat pertemuan warga masyarakat “Bale banjar” setiap hari dipenuhi anak-anak kecil dan dewasa untuk latihan menari, dan pertunjukan tari bali ini dapat dinikmati setiap hari oleh wisatawan di berbagai tempat yang berbeda dengan biaya yang cukup menguntungkan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tarian Pendet ini adalah salah satu jenis tarian yang dipertunjukkan pada saat menerima tamu, sebagai ungkapan rasa bsenang menerima kunjungan, juga ucapan selamat datang kepada wisatawan yang datang berkunjung di Bali.
3). Obyek daya tarik wisata Minat khusus:
- Taman berburu
- Agro wisata. (Kebun Teh Pagilaran, Tamansari Jakarta; Kebun Apel Malang)
- Wisata Tirta (Tanjung Benoa; Bali; RajaAmpat Papua; Bunaken Menado)
- Wisata petualangan (Geo-Park Gunung Kidul; Gunung api Purba Nglanggeran; Kalibiru Kulon Progo; Goa Pindul; Rafting Kali Elo))
- Speologi (Gua Cerme; Goa Gong; Goa Tabuhan)
- Ziarah wisata (Gua Maria Muntilan)
- Health tourism: air panas, jamu tradisional. Dll.
Posting Komentar untuk "Usaha Obyek dan Daya Tarik Wisata"