Materi, Sifatnya, dan Pembelajarannya
Benda-benda tersebut
ada yang terdiri dari beberapa zat, misalnya parfum yang merupakan gabungan
antara alkohol dan minyak essensial. Tetapi ada juga benda yang hanya terdiri
dari satu zat saja, misalnya emas.
A. MATERI DAN SIFATNYA
Benda-benda yang telah disampaikan di atas, dalam ilmu kimia dapat
dimasukkan ke dalam konsep materi. Semua benda di alam ini, baik tumbuhtumbuhan, hewan maupun manusia termasuk materi. Materi adalah segala
sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Istilah materi meliputi
segala sesuatu yang dapat dilihat dan disentuh (seperti air, pohon, dan tanah),
serta yang tidak dapat dilihat dan disentuh (seperti udara).
Setiap materi memiliki sifat tertentu yang khas, yang memudahkannya
untuk dikenali dan dibedakan dengan zat lainnya.
Sifat materi dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat fisika suatu materi dapat dilihat dan diukur secara langsung, yang
termasuk sifat fisika misalnya warna, bau, kerapatan, titik leleh, titik beku,
kelenturan, dan kekuatan.
Sifat kimia ialah sifat yang berhubungan dengan
kemampuan sebuah zat untuk bereaksi atau berubah menjadi zat lain. Untuk
mengukur dan mengamati sifat kimia hanya dapat dilakukan melalui reaksi.
Contohnya, gas hidrogen dapat berubah menjadi air jika direaksikan dengan gas
oksigen.
Setelah gas hidrogen dan gas oksigen bereaksi, dihasilkan zat baru,
yaitu air yang sifatnya berbeda dengan sifat zat pembentuknya.
Untuk membedakan antara sifat fisika dan sifat kimia, contohnya kita lihat
pada besi. Besi memiliki titik leleh sebesar 1000oC.
Titik leleh tersebut disebut
sebagai sifat fisika, sedangkan kemampuan besi untuk berubah menjadi karat
besi disebut dengan sifat kimia.
Selain dapat digolongan berdasarkan sifat fisika dan kimia, sifat materi
dapat dikelompokkan menjadi sifat ekstensif dan sifat intensif.
Sifat ekstensif
adalah sifat materi yang bergantung pada jumlah zat tersebut, semakin banyak
jumlahnya berarti semakin berat. Contoh, gula pasir yang beratnya 1000 gram jumlahnya lebih banyak dibandingkan gula pasir yang beratnya 500 gram.
Sifat
ekstensif materi, meliputi berat, panjang, volume, molaritas, dan normalitas.
Sifat intensif materi adalah sifat materi yang tidak bergantung pada jumlah
zat. Contohnya, berapapun jumlahnya warna dari gula pasir adalah putih. Sifat
intensif materi meliputi kerapatan, temperatur, warna, bau, dan rasa.
B. PERUBAHAN MATERI
Materi dapat mengalami perubahan. Air akan berubah menjadi uap air bila
didihkan dan akan berubah menjadi es bila dibekukan. Uap air bila didinginkan
akan berubah menjadi air dan es bila dipanaskan akan berubah kembali menjadi
air.
Perubahan wujud yang terjadi pada air termasuk ke dalam perubahan fisika,
yaitu perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru. Pada perubahan
fisika, susunan komponen zat tidak berubah.
Contoh perubahan fisika lainnya
adalah kapur barus menyublim menjadi gas, gandum yang digiling menjadi
tepung terigu, benang diubah menjadi kain, batang pohon dipotong-potong
menjadi kayu balok dan triplek. Gambar di bawah ini memperlihatkan
perubahan wujud dari cair, padat dan gas.
Perubahan Wujud Zat |
- Padat menjadi cair disebut mencair, contohnya es krim yang mencair.
- Cair menjadi gas disebut menguap, contohnya air bila dipanaskan akan menguap.
- Gas menjadi padat disebut menghablur/mengkristal contohnya pembuatan pupuk ammonium nitrat, garam dari air laut.
- Padat menjadi gas disebut menyublim, contohnya kapur barus
- Gas menjadi cair disebut mengembun, contohnya embun di pagi hari pada daun-daun.
- Cair menjadi padat disebut membeku, contohnya pembuatan agar-agar atau jely.
Bila kita memperhatikan warna daun pada pohon kelapa, kita akan
mengetahui adanya perubahan warna pada daun kelapa. Ketika daun tersebut baru tumbuh, daun tersebut bewarna kuning, kemudian semakin lama semakin
hijau, dan bila sudah kering akan bewarna coklat.
Perubahan yang terjadi pada
daun tersebut merupakan perubahan yang bersifat tetap, daun yang sudah
bewarna coklat tidak akan berubah kembali menjadi bewarna hijau.
Perubahan
materi seperti ini disebut perubahan kimia, yaitu perubahan materi yang
menghasilkan jenis dan sifat materi yang berbeda dengan zat asalnya. Perubahan
materi secara kimia akan menyebabkan terbentuknya zat baru. Pada perubahan
kimia, susunan komponen zat berubah.
Gejala yang menyertai terjadinya
perubahan kimia adalah terjadinya perubahan warna, terjadinya endapan,
terbentuk gas, dan perubahan suhu.
Contoh perubahan kimia adalah proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan
yang merubah karbohidrat, air dengan bantuan sinar matahari menjadi makanan,
membuat masakan yang mencampurkan bahan-bahan masakan sesuai resep
menjadi masakan yang dapat dimakan.
Perubahan fisika hanyalah sementara sedangkan perubahan kimia tidak
dapat dikembalikan menjadi bentuk semula. Pada perubahan fisika dan
perubahan kimia, berlaku hukum kekekalan massa, yaitu massa zat sebelum
berubah dan setelah mengalami perubahan adalah tetap.
C. PEMBAGIAN MATERI
Secara fisika, berdasarkan wujudnya, materi dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu padat, cair dan gas. Gambar adalah wujud zat padat, zat cair dan
gas
Zat padat
Sifat yang dimiliki oleh zat padat adalah
mempunyai bentuk dan volume tertentu,
partikel-partikel zat padat mempunyai
energi yang sangat rendah, jarak
partikelnya sangat rapat sehingga
partikelnya tidak dapat bergerak bebas.
Jika zat padat dipanaskan, terjadi
penambahan energi yang menyebabkan
partikel-partikelnya bervibrasi
(bergetar). Jika suhu dinaikkan maka
getaran semakin cepat sehingga terjadi
proses pemuaian dan jarak partikelnya
semakin merenggang dan menjauh,
yang menyebabkan perubahan fase
padat mulai mencair.
Zat cair
Sifat yang dimiliki oleh zat cair adalah
mempunyai volume tertentu, tetapi tidak
memiliki bentuk yang tetap. Jarak antar
partikelnya lebih renggang, memiliki
energi yang lebih besar daripada zat
padat, dan partikelnya dapat bergerak
bebas.
Bila dilakukan pemanasan,
getaran antar partikelnya semakin cepat,
ikatan antar partikelnya semakin lemah
sehingga partikelnya dapat bergerak
bebas dan saling menjauh satu sama
lain.
Jika pemanasan terus dilakukan
maka akan terjadi perubahan zat cair
menjadi gas.
Gas
Molekul zat gas selalu bergerak, ikatan
dari antarpartikel semakin lemah dan
semakin menjauh sehingga jarak
antarpartikel semakin besar karena
bergerak sangat bebas dan mempunyai
susunan tidak beraturan.
Keadaan akan semakin menjauhkan
molekul satu dengan lainnya dan
bergerak bebas di mana keadaan
tersebut akan terjadi bila suhu
dinaikkan.
Secara kimia, materi dapat dikelompokkan ke dalam zat tunggal dan campuran.
Zat tunggal dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu unsur dan senyawa.
Sedangkan campuran dikelompokkan menjadi campuran homogen dan
heterogen.
Posting Komentar untuk "Materi, Sifatnya, dan Pembelajarannya"