7 Destinasi Wisata Unggulan di Indonesia
Banyaknya destinasi wisata di Indonesia menjadi tantangan pemerintah Indonesia Departemen Pariwisatanya untuk melakukan terobosan untuk mengangkat obyek destinasi wisata tersebut menjadi daya tarik minat wisatawan asing untuk datang ke Indonesia sesuai target yang diharapkan 20 juta wisatawan sampai dengan tahun 2019.
Bangsa Indonesia patut bangga dengan keberhasilan Pariwisata Indonesia mendapatkan reward menjadi juara umum pariwisata internasional dengan mendapat juara pertama lomba video pariwisata internasional dan people choice, di ajang pertemuan UNESCO di China tahun 2017 ini.
Hasil ini menunjukkan kreativitas pemasaran pariwisata sebagai aspek branding yang dapat dinikmati oleh seluruh dunia, sehingga kedepan dengan harapan dapat menarik wisatawan lebih banyak datang ke Indonesia.
Untuk menambahkan wawasan dalam buku ini perlu dipaparkan ada 20 obyek wisata alam unggulan yang ada di Indonesia yang merupakan destinasi yang sangat diminati wisatawan asing saat ini, sehingga para pembaca memahami dan ikut menyebar luaskan keberadaannya dalam media social atau pertemuan informal dengan orang lain atau wisatawan asing khususnya, serta dapat memberikan sumbang saran bagaimana inovasi perkembangannya demi kelangsungan hidup masyarakat secara luas.
1). Pantai Maluk (Nusa tenggara barat)
Pantai Maluk di daerah NTB yang mulai ramai dikenal saat ini adalah Pantai Maluk, yaitu sebuah pantai yang begitu indah dan mempesona siapa saja ingin berenang dan berjemur saat cuaca sedang cerah, apalagi sejak matahari memancarkan sinarnya diufuk timur diiringi dengan deru ombak laut yang bergulung-gulung, satu demi satu ke garis pantai.
Pantai Maluk ini berada di sebuah teluk yang berada di Desa Maluk Jereweh Sumbawa Barat. Yang membuat pemandangan pantai Maluk ini indah, karena diapit oleh dua buah bukit, yaitu Bukit Mantun di sebelah utara dan Bukit Balas di sebelah selatan.
Sehingga panorama pantai ini sangat indah, apalagi dengan hamparan pasir putih yang berkilauan. Pantai Maluk cukup ramai dikunjungi wisatawan karena letak lokasinya berdekatan dengan kota Maluk sehingga mudah dijangkau.
Pantai ini sangat bagus untuk bermain selancar air, selain penduduk setempat yang sudah menjadi peselancar klas internasional, juga banyak peselancar asing dan dari daerah lain yang ingin belajar surfing datang ke pantai ini.
Selain berselancar, masih banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan di Pantai Maluk ini. Aktivitas Wisatawan bisa berenang, berjemur, bermain kano, atau sekedar bermalas-malasan sambil bermain pasir di pinggir pantai.
Pasir pantai yang putih bersih dan laut yang dangkal sangat cocok dan untuk melakukan berbagai aktivitas tersebut. Di sekitar Pantai Maluk terdapat beberapa restoran dan warung makan yang dapat menjajikan menu makanan khas daerah NTB untuk memuaskan selera kuliner wisatawan.
Selain pantai Maluk di Sumbawa juga ada pantai “Pantai Rantung” yaitu salah satu tempat berselancar terbaik di Indonesia, bahkan di dunia. Ombak di pantai ini termasuk dalam daftar ombak terbaik di dunia.
Nggak heran kalau Pantai Maluk terkenal ke berbagai penjuru dunia dan banyak kejuaraan selancar tingkat internasional (International Surfing Championship) digelar di sana.
Pantai ini dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai Pantai Yoyo dikarenakan Pecahan ombak ini menggulung hingga ketinggian di atas dua meter dan mirip seperti yoyo Ombak tersebut terus bergulung-gulung hingga seolah-olah menyedot para peselancar yang mencoba untuk menaklukkannya.
2). Gunung Rinjani
Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25’ LS dan 116º28’ BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya.
Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan diusulkan penambahan luasnya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur.
Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat. Gunung Rinjani memiliki Panorama yang terbaik di antara gununggunung di Indonesia.
Pada bulan Juni-Agustus banyak dikunjungi mahasiswa-mahasiswa pencinta alam dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Suhu diatas gunung rata-rata sekitar 20 ° C; terendah 12 ° C sedangkan tiupan angin kencang di puncak pada bulan Agustus.
Gunung Rinjani dengan titik tertinggi 3.726 m dpl, tersebut telah mendominasi sebagian besar pemandangan Pulau Lombok bagian utara. Di sebelah barat puncak kerucut Rinjani terdapat kaldera dengan luasnya sekitar 3.500 m × 4.800 m, yang memanjang kearah timur dan barat.
Di kaldera ini terdapat Segara Anak yakni kondisi alamnya yang menyerupai laut (segara= laut, danau) seluas 11.000.000 m persegi dengan kedalaman 230 m. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam.
Di Segara Anak banyak terdapat jenis ikan Mas dan Mujair sehingga sering digunakan untuk memancing, sedangkan dibagian selatan danau ini disebut dengan Segara Endut.
Di bagian sisi timur kaldera Rinjani terdapat Gunung Baru (Gunung Barujari) yang memiliki kawah berukuran 170m×200 m dengan ketinggian 2.296 - 2376 m dpl.
Gunung kecil ini terakhir meletus pada tanggal 25 Oktober 2015 dan 3 November 2015, setelah sebelumnya tercatat meletus Mei 2009 dan pada tahun 2004.
Jika letusan tahun 2004 tidak memakan korban jiwa, letusan tahun 2009 ini telah memakan korban jiwa tidak langsung 31 orang, karena banjir bandang pada Kokok (Sungai) Tanggek akibat desakan lava ke Segara Anak Sebelumnya, Gunung Barujari pernah tercatat meletus pada tahun 1944 (sekaligus pembentukannya), 1966, dan 1994.
Secara stratigrafi, Gunung Rinjani dialasi oleh batuan sedimen klastik Neogen (termasuk batu gamping), dan setempat oleh batuan gunung api Oligo-Miosen. Gunung api Kuarter itu sendiri sebagian besar menghasilkan piroklastik, yang dibeberapa tempat berselingan dengan lava.
Litologi telah merekam sebagian peletusan yang diketahui dalam sejarah. Sejak tahun 1847 telah terjadi 7 kali peletusan, dengan jangka istirahat terpendek 1 tahun dan terpanjang 37 tahun. Seperti pada gunung api lainnya.
Menurut Koesoemadinata (1979) menyebutkan bahwa aktivitas kegunungapian Rinjani pasca pembentukan kaldera adalah pembangunan kembali. Kegiatannya berupa efusiva yang menghasilkan lava dan eksplosiva yang membentuk endapan bahan-lepas (piroklastik).
Lava umumnya berwarna hitam, dan ketika meleleh tampak seperti berbusa. Peletusan pasca pembentukan kaldera relatif lemah, dan lava yang dikeluarkan oleh kerucut Gunung. Barujari relatif lebih basa dibanding lava gunung api lainnya di Indonesia.
Kemungkinan terjadinya awan panas ketika letusan memuncak sangat kecil. Bahan letusan umumnya diendapkan di bagian dalam kaldera saja. Aliran lava, lahar letusan, lahar hujan, dan awan panas guguran berpeluang mengarah ke Kokok Putih hingga Batusantek.
Awan panas guguran dapat terjadi di sepanjang leleran lava baru yang masih bergerak, meskipun kemungkinannya kecil.
3). Taman Nasional Komodo (TN.Komodo)
Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km². Pada tahun 1980 taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya.
Di sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia.
Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka. Selain itu, di kawasan ini terdapat pula terumbu karang.
Setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 spesies ikan. Keindahan terumbu ini menarik minat wisatawan asing untuk berenang atau menyelam di perairan ini.
Pulau-pulau ini aslinya adalah pulau vulkanis. Jumlah penduduk di wilayah ini kurang lebih adalah 4.000 jiwa. Pada tahun 1991 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pada tanggal 11 November 2011, New seven Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak.
Namun karena pengelolaannya tidak optimal maka penilaian tersebut akhirnya sirna. Taman ini merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa pulau dengan air laut. Pulaupulau adalah naga habitat satwa liar (Varanus komodoensis) yaitu reptil purba yang tersisa di bumi.
Kondisi alam yang unik, ada yang luas savana lontar nya pohon (Borassus flabellifer). Daya tarik utama Taman Nasional Komodo yaitu adanya reptil raksasa purba Biawak Komodo (Varanus komodoensis), tetapi keaslian dan kekhasan alamnya, khususnya panorama Savana dan Panorama bawah laut, merupakan daya tarik pendukung yang potensial.
Wisata bahari misalnya, memancing, snorkeling, diving, kano, bersampan. Sedangkan di daratan, potensi wisata alam yang bisa dilakukan adalah pengamatan satwa, hiking, dan camping.
Mengunjungi Taman Nasional Komodo dan menikmati pemandangan alam yang sangat menawan merupakan pengalaman yang tidak pernah terlupakan.
4). Kepulauan Raja Ampat
Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.
Dr John Veron(2002), ahli karang berpengalaman dari Australia, dalam sebuah situs mengungkapkan bahwa Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong, mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia.
Menurut John Veron dari hasil penelitiannya selama dua pekan mengidentifikasikan bahwa ada sekitar 450 jenis karang di daerah itu.
Tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002.
Hasilnya, mereka mencatat di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans.
Hal ini menunjukkan bahwa 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun tempat di dunia dengan luas area yang sama mampu memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini.
Ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat antara Pulau Waigeo dan Pulau Batanta).
Selain itu juga ada di wilayah lain: Kepulauan Kofiau, Kepulauan Misool Tenggara dan Kepulauan Wayag. Namun dikatakan bahwa tipe dari terumbu karang yang ada di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur andau hingga curam. Tetapi dapat ditemukan juga jenis tipe atoll, tipe gosong atau taka.
Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika air laut dengan pasang surut terendah, bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan dengan adaptasinya sendiri, dan karang tersebut masih tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
Beberapa spesies ikan laut yang unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong, dan ikan pari Manta. Juga ada ikan endemic raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan gobbie.
Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, wisatawan bisa menyelam dengan ditemani beberapa ekor ikan Pari Manta yang jinak seperti ketika menyelam di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, penyelam bisa dikelilingi oleh ribuan ikan.
Terkadang kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Tapi yang menegangkan jika dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu relatif tidak berbahaya (yang berbahaya jika ketemu barakuda soliter dan sendirian).
Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di sekitarnya. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan duyung.
Karena daerahnya yang banyak pulau namun selatnya sempit, maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang.
Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive, menyelam sambil mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan, pengalaman ini sangat disukai oleh penyelam professional.
5). Gunung Ijen Jawa Timur
Gunung Ijen terakhir kali meletus pada tahun 1999. Salah satu fenomena alam yang paling terkenal dari Gunung Ijen adalah kawah yang terletak di puncaknya. Para pendaki untuk mendaki ke gunung ini bisa berangkat dari Banyuwangi ataupun dari Bondowoso.
Gunung Ijen adalah salah satu objek wisata unggulan di Indonesia. Gunung Ijen merupakan objek wisata terkenal bagi para pendaki gunung, dan telah diakui oleh banyak wisatawan domestik dan asing karena keindahan panorama alamnya.
Untuk mencapai kawah Gunung Ijen dari Banyuwangi, bisa menggunakan kereta api ekonomi dengan tujuan Banyuwangi dan turun di Stasiun Karangasem. Kemudian dilanjutkan naik ojek dengan tujuan Kecamatan Licin atau Desa Banyusari.
Dari Banyusari perjalanan dilanjutkan menuju Paltuding dengan menumpang truk pengangkut belerang atau menggunakan bus dan turun di Banyuwangi kota kemudian naik ojek bisa langsung ke Paltuding atau ke Desa Banyusari juga bisa, namun jika dengan menggunakan bus biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal.
Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen terletak di Paltuding, yang juga merupakan Pos PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam).
Dengan demikian Rute alternatif yang dapat ditempuh untuk mendaki ke Gunung Ijen adalah dari Bondowoso - Wonosari - Tapen - Sempol - Paltuding.
Fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh pengunjung antara lain pondok wisata dan warung yang menjual keperluan pendakian untuk menyaksikan keindahan kawah Ijen. Dari Paltuding berjalan kaki dengan jarak sekitar 3 km. Lintasan awal sejauh 1,5 km cukup berat karena menanjak.
Sebagian besar jalur adalah dengan kemiringan 25-35 derajat. Selain menanjak, struktur tanahnya juga berpasir sehingga menambah semakin berat langkah kaki karena harus menahan berat badan agar tidak merosot ke belakang.
Setelah beristirahat di Pos Bunder (pos yang unik karena memiliki bentuk lingkaran), jalur selanjutnya relatif agak landai, selain itu wisatawan / para pendaki disuguhi pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah.
Untuk turun menuju ke kawah harus melintasi medan yang berbatu-batu sejauh 250 meter dengan kondisi yang terjal. Panorama yang sangat indah ini dapat dinikmati para pendaki gunung saat berada di puncak melihat kawah gunung Ijen yang masih aktif.
Bagi para penggemar pendaki gunung medan yang berat justru menjadi tantangan yang menarik dan mereka inginkan, apalagi selama pendakian dapat menikmati pemandangan yang indah.
6). Puncak Jayawijaya (Carstensz Pyramid)
Puncak Jayawijaya mempunyai ketinggian 4.884 m dan di sekitarnya terdapat gletser Carstensz, satu-satunya gletser tropika yang ada di Indonesia. Kemungkinan besar akibat pemanasan global segera lenyap atau tidak bisa dijumpai lagi.
Puncak Jayawijaya ini merupakan puncak gunung yang tertinggi di Indonesia kawasan Oceania. Puncak Jayawijaya adalah salah satu dari tujuh puncak gunung tertinggi dunia yang berada di provinsi Papua Irian jaya.
Dataran tinggi di sekitar puncak awalnya sudah dihuni sebelum adanya kontak dengan bangsa Eropa, dan puncaknya dikenal sebagai Nemangkawi di Amungkal. Salju abadi diatas puncak Jayawijaya tersebut diperkirakan bakal menyusut, bahkan mengering.
Dalam sejumlah penelitian disimpulkan bahwa endapan es di pegunungan ini dari tahun ke tahun mengalami penyusutan yang serius. Penyusutan salju di Pegunungan Sudirman ini diakibatkan oleh pemanasan global.
Sehingga, bukan tidak mungkin kelak pegunungan ini akan kehilangan salju seperti yang terjadi pada Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania.
Puncak Jaya sebelumnya bernama Piramida Carstensz setelah penjelajah Belanda Jan Carstenszoon menamainya ketika pertama kali melihat gletser di puncak gunung pada hari yang cerah pada tahun 1623.
Padang salju (gletser) Puncak Jaya berhasil didaki pada awal tahun 1909 oleh seorang penjelajah Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz dengan enam orang suku Kenyah yang direkrut dari Apau Kayan di Kalimantan Utara.
Taman Nasional Lorentz yang juga meliputi Piramida Carstensz, didirikan pada tahun 1919. Pendakian ke Puncak Jaya merupakan penaklukan terhadap gunung yang berselimut salju.
Berbagai rintangan yang disuguhkan dalam pendakian, seperti kondisi alam yang terjal, suhu yang sangat dingin, angin kencang dan hujan, serta minimnya oksigen di daerah ketinggian merupakan tantangan yang harus ditaklukkan oleh para pendaki.
7). Gunung Anak Krakatau (di Selat Sunda)
Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang hilang karena letusannya sendiri pada 27 Agustus 1883.
Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, Tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia.
Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh pada masa ketika populasi manusia masih sangat sedikit.
Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi.
Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut. Gunung Krakatau yang meletus, getarannya terasa sampai Eropa.
Menurut Profesor Ueda Nakayama salah seorang ahli gunung api berkebangsaan Jepang, Anak Krakatau masih relatif aman meski aktif dan sering ada letusan kecil, hanya ada saat-saat tertentu para turis dilarang mendekati kawasan ini karena bahaya lava pijar yang dimuntahkan gunung api ini.
Para pakar lain menyatakan tidak ada teori yang masuk akal tentang Anak Krakatau yang akan kembali meletus. Kalaupun ada minimal 3 abad lagi atau sesudah 2325 M. Namun yang jelas, angka korban yang ditimbulkan lebih dahsyat dari letusan sebelumnya.
Anak Krakatau saat ini secara umum oleh masyarakat lebih dikenal dengan sebutan “Gunung Krakatau” juga, meskipun sesungguhnya adalah gunung baru yang tumbuh pasca letusan sebelumnya.
Posting Komentar untuk "7 Destinasi Wisata Unggulan di Indonesia"