Keadaan Alam Indonesia
Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai sumber
daya alam. Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai negara
tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan pariwisata pun berkembang
di sejumah wilayah seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan lain-lain
sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi yang tidak sedikit.
Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin
muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia
dibelokkan oleh gaya corioli sehingga berubah arahnya menjadi angin
barat atau disebut angin muson barat.
Pada musim hujan, petani Indonesia mulai mengerjakan lahannya
untuk bercocok tanam. Jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman
yang membutuhkan air pada awal pertumbuhannya, contohnya padi.
Sementara itu, nelayan Indonesia justru mengurangi kegiatan melaut
karena biasanya pada musim hujan sering terjadi cuaca buruk dan
gelombang laut cukup besar sehingga membahayakan mereka.
Perhatikanlah sebaran curah hujan pada Gambar Untuk memperoleh
informasi tentang intensitas curah hujan, kamu dapat melihat legenda atau
keterangan peta. Warna hijau menunjukkan curah hujan kurang dari 1.000
mm/tahun, warna ungu menunjukkan curah hujan 1.000 - 4.000 mm/tahun,
dan warna kuning menunjukkan curah hujan lebih dari 4.000 mm/tahun.
Secara umum, setiap bentuk muka bumi menunjukkan pola aktivitas
penduduk yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya.
Adapun gambaran tentang keadaan muka bumi Indonesia dan aktivitas
penduduknya adalah sebagai berikut.
Pernahkah kamu datang ke tempat-tempat wisata di daerah tersebut?
Jika memungkinkan ,
berwisatalah ke daerah wisata di
Indonesia sebelum berwisata ke
negara lain.
Keindahan alam Indonesia
dapat kamu nikmati juga di
wilayah tempat tinggalmu.
Lihatlah
indahnya pemandangan yang
Tuhan telah berikan pada kita
semua berupa hutan, sungai,
danau, gunung dan pegunungan
yang tampak memesona. Ingatlah,
keindahan tersebut tidak semua
negara memilikinya. Banyak negara yang sebagian wilayahnya hanya
berupa padang pasir, hamparan es, padang rumput, dan lain-lain.
Keadaan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan fauna.
Keadaan fisik
wilayah terdiri atas keadaan iklim dan keadaan bentuk permukaan bumi
(kondisi fisografis) yang kemudian akan menentukan jenis tanahnya.
Sementara keadaan flora dan fauna menyangkut jenis keragaman dan
sebarannya.
1. Keadaan Iklim Indonesia
Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat
Indonesia beriklim tropis. Apa yang menjadi ciri iklim di daerah
tropis? Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang
tahun, dengan rata-rata tidak kurang dari 18O C, yaitu sekitar
27O C. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang jauh atau berarti
antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau.
Kondisi ini berbeda dengan daerah lintang
sedang yang suhunya berbeda sangat
jauh antara musim dingin dan musim
panas.
Suhu pada musim dingin dapat
mencapai sekitar -20O C atau lebih,
sedangkan pada saat musim panas dapat
mencapai sekitar 40O C atau lebih.
Ciri daerah tropis lainnya adalah lama
siang dan lama malam hampir sama yaitu
sekitar 12 jam siang dan 12 jam malam.
Secara umum, keadaan iklim di
Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut,
dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah
seperti berikut.
- Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
- Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkanterjadinya hujan.
- Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan
di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi
umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi
antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan tergolong
besar.
Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran
matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan
pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.
Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson.
Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan
udara antara samudra dan benua.
Pada saat samudra menerima penyinaran matahari, diperlukan waktu
yang lebih lama untuk memanaskan samudra.
Sementara itu, benua lebih cepat menerima panas. Akibatnya, samudra
bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka bergeraklah
udara dari samudra ke benua.
Arah angin pada saat musim hujan di Indonesia |
Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari
Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air sehingga diturunkan
sebagai hujan di Indonesia. Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai
September).
Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau
disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju
Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia.
Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, udara
yang bergerak tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain
itu, udara tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara
Australia dan Indonesia sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya.
Pada saat itu, di Indonesia terjadi musim kemarau.
Arah angin pada saat musim kemarau di Indonesia |
Ikan
juga lebih sulit ditangkap sehingga terjadi kelangkaan pasokan ikan
dan akibatnya harga ikan lebih mahal daripada biasanya. Musim hujan
tentu tidak banyak berpengaruh pada aktivitas masyarakat Indonesia
yang pekerjaannya tidak berhubungan langsung dengan alam, misalnya
pegawai atau karyawan.
Pada saat musim kemarau, sebagian petani terpaksa membiarkan
lahannya tidak ditanami karena tidak ada pasokan air.
Sebagian lainnya masih dapat bercocok tanam dengan memanfaatkan
air dari sungai, saluran irigasi atau memanfaatkan sumber buatan.
Ada pula petani yang berupaya bercocok tanam walaupun tidak ada
air yang cukup dengan memilih jenis tanaman atau varietas yang tidak
memerlukan banyak air. Pada saat musim kemarau, nelayan dapat mencari
ikan di laut tanpa banyak terganggu oleh cuaca buruk.
Hasil tangkapan
ikan juga biasanya lebih besar dibandingkan dengan hasil tangkapan pada
musim hujan sehingga pasokan ikan juga cukup berlimpah.
Pola angin muson yang bergerak menuju wilayah Indonesia pada saat
angin barat dimanfaatkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia untuk
melakukan perpindahan atau migrasi dari Asia ke berbagai wilayah di
Indonesia.
Perahu yang digunakan untuk melakukan migrasi tersebut masih
sangat sederhana dan pada saat itu masih mengandalkan kekuatan angin
sehingga arah gerakannya mengikuti arah gerakan angin muson.
Keadaan iklim pada saat nenek moyang datang ke Indonesia tentu
berbeda dengan keadaan iklim saat ini.
Namun secara umum dapat
dikatakan bahwa keadaan curah hujan saat ini tergolong tinggi, tetapi tidak
merata. Ada wilayah dengan curah hujan yang tinggi, tetapi juga ada yang
sebaliknya.
Peta sebaran curah hujan di Indonesia |
2. Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar
maupun yang berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai
13.466 buah. Luas wilayah Indonesia mencapai 5.180.053 km2
, terdiri
atas daratan seluas 1.922.570 km2
dan lautan seluas 3.257.483 km2.
Ini berarti wilayah lautannya lebih luas daripada wilayah daratannya.
Jika kamu perhatikan keadaan pulau-pulau di Indonesia, tampak
adanya keragaman bentuk muka bumi. Bentuk muka bumi Indonesia
dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung,
dan pegunungan.
Sebaran dari bentuk muka bumi Indonesia tersebut
dapat dilihat pada peta sebaran bentuk muka bumi atau peta fisiografi
Indonesia.
Pada peta fisiografi, tampak sebaran bentuk muka bumi Indonesia
mulai dataran rendah sampai pegunungan.
Untuk membaca peta
tersebut, perhatikanlah legenda atau keterangan peta. Simbol berwarna
kuning menunjukkan dataran rendah, warna hijau menunjukkan daerah
perbukitan, warna cokelat menunjukkan pegunungan.
Peta bentuk muka bumi atau fisiografi wilayah Indonesia |
a. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak
ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut (dpal). Di daerah
dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas permukiman
dan pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian dalam
skala luas dan pemusatan penduduk yang besar.
Di Pulau Jawa,
penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam
padi, sehingga pulau Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar
di Indonesia. Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian
dan permukiman di daerah dataran rendah, yaitu seperti berikut.
- Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.
- Di daerah dataran rendah, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah hasil endapan yang subur atau disebut tanah alluvial.
- Dataran rendah dekat dengan pantai, sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan.
- Daerah dataran rendah memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut.
Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim
di dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian
berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah
perkotaan di Indonesia, bahkan dunia, terdapat di dataran rendah.
Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya adalah aktivitas
pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan
di daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan
pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi
yang dikenal dengan pertanian sawah.
Banjir di dataran rendah terjadi karena aliran air sungai yang tidak
mampu lagi ditampung oleh alur sungai. Tidak mampunya sungai
menampung aliran air dapat terjadi karena aliran air dari daerah hulu
yang terlalu besar, pendangkalan sungai, penyempitan alur sungai,
atau banyaknya sampah di sungai yang menghambat aliran sungai.
Bencana banjir memiliki beberapa tanda yang dapat kita lihat.
Secara umum, tanda-tanda tersebut antara lain sebagai berikut :
- Terjadinya hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi tanpa disertai dengan proses infiltrasi/penyerapan yang baik.
- Air melebihi batas sempadan sungai sehingga meluap dan menggenangi daerah sekitarnya.
- Air yang jatuh ke permukaan tidak dapat mengalir dengan baik karena saluran drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik sehingga air tersumbat dan tidak dapat mengalir dengan baik.
- Air tidak menyerap ke dalam tanah karena berkurangnya vegetasi sebagai penyerap atau penyimpan air.
b. Bukit dan Perbukitan
Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang
dari 600 m dpal. Bukit tidak tampak curam seperti halnya gunung.
Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah
tertentu.
Di daerah perbukitan, aktivitas permukiman tidak seperti di
dataran rendah. Permukiman tersebar pada daerah-daerah tertentu
atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Penduduk memanfaatkan
lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan.
Permukiman
umumnya dibangun di kaki atau lembah perbukitan karena biasanya
di tempat tersebut ditemukan sumber air berupa mata air atau sungai. Aktivitas ekonomi, khususnya pertanian, dilakukan dengan
memanfaatkan lahan-lahan dengan kemiringan lereng tertentu.
Untuk
memudahkan penanaman, penduduk menggunakan teknik sengkedan
dengan memotong bagian lereng tertentu agar menjadi datar. Teknik ini
kemudian juga bermanfaat mengurangi erosi atau pengikisan oleh air. Aktivitas pertanian di daerah perbukitan, pada umumnya pertanian
lahan kering.
Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang
dilakukan di wilayah yang pasokan airnya terbatas atau hanya
mengandalkan air hujan. Istilah pertanian lahan kering sama dengan
ladang atau huma yang dilakukan secara menetap maupun berpindahpindah seperti di Kalimantan.
Tanaman yang ditanam umumnya adalah umbi-umbian atau
palawija dan tanaman tahunan (kayu dan buah-buahan). Pada bagian
lereng yang masih landai dan lembah perbukitan, sebagian penduduk
juga memanfaatkan lahannya untuk tanaman padi.
Daerah perbukitan sulit berkembang menjadi sebuah pusat aktivitas
perekonomian, karena mobilitas manusia tidak semudah di daerah
dataran sehingga pemusatan permukiman dan industri relatif terbatas.
Meskipun demikian, daerah perbukitan dapat dikembangkan menjadi
daerah pariwisata karena panorama alamnya yang indah dan suhu
udaranya yang sejuk. Aktivitas pariwisata yang dapat dikembangkan
antara lain wisata alam yang tujuannya menikmati pemandangan
daerah perbukitan yang indah.
c. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian
lebih dari 400 meter dpal. Daerah ini memungkinkan mobilitas
penduduk berlangsung lancar seperti halnya di dataran rendah.
Oleh karena itu, beberapa dataran tinggi di Indonesia berkembang
menjadi pemusatan ekonomi penduduk, contohnya Dataran Tinggi
Bandung.
Aktivitas pertanian juga berkembang di dataran tinggi.
Di daerah
ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran.
Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam
beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe. Sejumlah dataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata.
Udaranya
yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya
tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa
dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata misalnya
Bandung dan Dieng.
Potensi bencana alam di dataran tinggi biasanya adalah banjir.
Karena bentuk muka buminya yang datar, dataran tinggi berpotensi
menimbulkan genangan air. Tanda-tanda bencana banjir dan upaya
menghindarinya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya
d. Gunung dan Pegunungan
Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih
tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian
yang menjulang dalam bentuk puncak-puncak dengan ketinggian 600
meter diatas permukaan laut. Pegunungan adalah bagian dari daratan
yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung
dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal.
Indonesia memiliki banyak
gunung dan pegunungan.
Sebagian gunung merupakan
gunung berapi. Keberadaan
gunung berapi tidak hanya
menimbulkan bencana, tetapi
juga membawa manfaat bagi
wilayah sekitarnya. Material
yang dikeluarkan oleh gunung
berapi memberikan kesuburan
bagi wilayah di sekitarnya.
Hal itu menjadi salah satu
alasan bagi penduduk untuk tinggal di wilayah sekitar gunung berapi
karena lahan tersebut sangat subur untuk kegiatan pertanian.
Posting Komentar untuk "Keadaan Alam Indonesia"