Saluran Perubahan Sosial Dalam Masyarakat
Saluran-saluran perubahan sosial atau avenue or channel of change,
merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan dalam
masyarakat yang pada umumnya adalah lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan,
agama, rekreasi, dan seterusnya.
Lalu apakah yang dinamakan dengan
lembaga kemasyarakatan itu? Menurut Soerjono Soekanto (1982),
lembaga kemasyarakatan merupakan terjemahan langsung dari istilah
asing “social institution” yang berarti himpunan daripada norma-norma
dari segala tingkatan yang pada suatu kebutuhan pokok di dalam
kehidupan masyarakat.
Sedangkan dalam praktiknya, apabila normanorma tersebut diwujudkan dalam kegiatan hubungan antar manusia,
maka himpunan norma-norma tersebut akan berujud sebagai “social
organization” (organisasi sosial).
Lalu timbul pertanyaan lagi, lembaga kemasyarakatan manakah yang
biasanya menjadi titik tolak bagi suatu perubahan-perubahan sosial dalam
masyarakat itu? Lembaga-lembaga kemasyarakatan yang biasanya
menjadi titik tolak bagi perubahan sosial biasanya tergantung dari “cultural
focus” masyarakat pada suatu masa tertentu.
Atau lebih tepatnya sangat
tergantung dari lembaga kemasyarakatan manakah yang pada saat itu
menjadi pusat perhatian dari masyarakat.
Sedangkan dalam praktiknya,
maka hanya lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mendapatkan
penilaian tertinggi dari masyarakatlah yang biasanya akan cenderung
menjadi sumber atau saluran-saluran utama bagi perubahan-perubahan
sosial.
Sedangkan di sisi lainnya, perubahan-perubahan pada lembaga
kemasyarakatan tersebut juga akan membawa akibat pula pada lembagalembaga kemasyarakatan lainnya, oleh karena lembaga-lembaga
kemasyarakatan tersebut merupakan suatu sistem yang saling terintegrasi.
Adapun apabila lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai suatu sistem
sosial itu digambarkan, maka coraknya adalah sebagai berikut:
Bagan Lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai suatu sistem sosial |
Lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut di atas merupakan suatu
struktur apabila mencakup hubungan antar lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang memiliki pola-pola tertentu dan keseimbangan
tertentu.
Misalnya saja, apabila ditelaah hubungan antara keluarga dengan
organisasi-organisasi agama, maka jalan pikiran kita akan mengarah pada
suatu kelompok sosial yang terdiri dari ayah, ibu, serta anak-anaknya yang
setiap saat (waktu sholat) pergi ke masjid atau surau untuk mengerjakan
sholat lima waktu misalnya.
Kita ketahui bahwa masjid adalah suatu
tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan bagi umat Islam.
Dengan demikian apabila hubungan tersebut ditinjau dari sudut aktivitas
yang dilakukan kedua lembaga kemasyarakatan tersebut, maka seseorang
berurusan dengan fungsinya.
Sebenarnya fungsi tersebut lebih penting,
karena hubungan antara unsur-unsur kebudayaan maupun masyarakat
merupakan suatu hubungan fungsionil yang sangat erat.
Contoh lain, pada tanggal 17 Agustus 1945, terjadilah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, di mana pertama-tama terjadi perubahan pada
struktur pemerintahan, dari jajahan menjadi negara yang merdeka dan
berdaulat.
Hal ini menjalar ke lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya,
misalnya dalam bidang pendidikan, tidak ada diskriminasi lagi antara
golongan-golongan dalam masyarakat, sebagaimana halnya pada jaman
penjajahan.
Setiap orang boleh memiliki pendidikan macam apa yang
disukainya. Perubahan-perubahan tersebut dengan demikian dapat
berpengaruh terhadap sikap-sikap, pola-pola perikelakuan, dan nilai-nilai
pada masyarakat Indonesia.
Jadi, berdasarkan uraian di atas, dengan singkat
dapat dikatakan bahwa saluran-saluran perubahan tersebut berfungsi agar
sesuatu perubahan dikenal, diterima, diakui, serta dipergunakan oleh
khalayak ramai, atau, mengalami proses institutionalization (proses
pelembagaan).
Posting Komentar untuk "Saluran Perubahan Sosial Dalam Masyarakat"