Perubahan susunan DNA disebut mutasi. Sebenarnya, mutasi sangat
jarang terjadi. Mutasi dapat terjadi pada berbagai makhluk hidup,
termasuk pada manusia. Mutasi dapat diwariskan kepada keturunannya.
Mutasi dapat terjadi pada sembarang gen dan terjadi secara acak.
Individu
yang mengalami mutasi disebut mutan, sedangkan penyebab mutasi
disebut mutagen.
Perubahan urutan basa DNA dapat menyebabkan perubahan molekul
RNA dan molekul protein.
Berdasarkan besar dan kecilnya perubahan
yang terjadi pada materi genetik, mutasi dapat dibedakan atas mutasi
gen dan mutasi kromosom. Apakah perbedaaan keduanya?
1. Mutasi Gen
Mutasi gen disebut juga mutasi titik (point mutation) atau mutasi
kecil. Mutasi jenis ini disebabkan oleh perubahan susunan atau urutan
basa nitrogen. Pada mutasi ini, lokus lain pada kromosom tidak
terpengaruh.
Pengaruh mutasi gen dapat terlihat atau tidak terlihat.
Perubahan
basa nitrogen dapat berpengaruh terhadap sifat jika terjadi pada tempat
yang tepat. Berdasarkan mekanisme perubahannya, mutasi gen dapat
dibedakan atas penggantian basa nitrogen, insersi, dan delesi.
a. Penggantian Basa Nitrogen
Penggantian basa nitrogen adalah mutasi gen yang terjadi akibat
perubahan satu nukleotida dalam gen. Akibat perubahan satu nukleotida
tersebut, pasangan tiga basa (triplet) yang merupakan kode genetik (kodon)
akan berubah pula.
Apakah pengaruh dari perubahan satu basa ini? Pada beberapa kasus,
mutasi gen akibat penggantian basa ini tidak membawa pengaruh apaapa. Mengapa? Hal ini terjadi karena pada sintesis protein, satu asam
amino dapat dikodekan oleh beberapa kodon.
Kodon-kodon yang berbeda, namun dapat mengodekan satu asam amino yang sama ini disebut kodon
sinonim. Contohnya, jika satu gen memiliki kodon UCA yang
mengodekan asam amino serin mengalami mutasi gen akibat penggantian
basa nitrogen menjadi UCG.
Pada penggantian basa ini, mutasi gen tidak
berpengaruh apa-apa karena kodon UCA dan UCG sama-sama
mengodekan asam amino serin.
|
Penggantian basa pada rantai nukleotida |
Pada kasus lain, penggantian basa nitrogen dapat menyebabkan
perubahan rangkaian asam amino yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena
perubahan satu basa tersebut menghasilkan kodon yang berbeda dalam
mengodekan asam amino.
Contohnya, suatu gen dengan urutan basa
nitrogen UCA ACG GAG menghasilkan urutan asam amino serinthreonin-glutamin. Adanya penggantian basa nitrogen adenin (A) oleh
sitosin (C) menyebabkan perubahan asam amino threonin menjadi prolin.
Akibatnya, urutan asam amino yang terbentuk menjadi serin-prolinglutamat.
Pada contoh lain, perubahan satu basa nitrogen dapat menyebabkan
perubahan besar. Misalnya, perubahan basa guanin (G) pada triplet GAG
yang mengodekan asam amino glutamat, basa guanin (G) digantikan
oleh basa urasil (U) menjadi UAG.
Perubahan ini menghasilkan kodon
UAG yang merupakan stop kodon, yaitu tanda dihentikannya proses
translasi pada sintesis protein. Hal ini menyebabkan berhentinya proses
sintesis protein sebelum waktunya.
Perubahan urutan asam amino dan terhentinya proses translasi sintesis
protein dapat menyebabkan protein yang dibentuk rusak, tidak aktif,
bahkan berbahaya. Banyak kelainan genetik, seperti sickle-cell anemia,
buta warna, dan hemofilia merupakan hasil dari perubahan beberapa basa
pada gen penting.
b. Delesi dan Insersi Basa Nitrogen
Mutasi gen juga dapat terjadi melalui delesi dan insersi. Delesi adalah
peristiwa penghapusan atau pengurangan satu basa nitrogen pada gen.
Adapun insersi adalah peristiwa penambahan satu basa nitrogen pada
gen.
Peristiwa mutasi ini memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan
mutasi oleh penggantian basa nitrogen. Jika suatu gen memiliki 300 buah
urutan basa nitrogen maka akan terbentuk polipeptida yang mengandung
100 urutan asam amino.
Apabila satu basa nitrogen disisipkan atau
dihilangkan di tengah-tengah urutan basa maka semua urutan basa akan
berubah, demikian juga dengan urutan asam aminonya.
|
Peristiwa insersi dan delesi mengubah rangkaian asam amino yang terbentuk |
Mutasi ini menyebabkan pergeseran “pembacaan” pesan kode
genetik. Oleh karena itu, mutasi ini disebut juga mutasi pergeseran
kerangka (frameshift mutation).
Satu kali mutasi ini, menyebabkan
perubahan pembacaan setiap kodon dimulai dari titik mutasi. Seringkali
mutasi ini menghasilkan protein yang tidak berguna atau rusak.
2. Mutasi Kromosom
Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mempelajari mutasi yang
terjadi akibat perubahan satu atau beberapa basa nitrogen. Pada
kenyataannya, banyak mutasi yang melibatkan ratusan hingga ribuan basa
nitrogen. Mutasi jenis ini merupakan hasil pergerakan kromosom.
Mutasi
ini disebut mutasi kromosom.
Mutasi kromosom merupakan mutasi besar. Secara garis besar, mutasi
kromosom dapat dibedakan atas mutasi akibat perubahan struktur dan
jumlah set kromosom.
a. Perubahan Struktur Kromosom
Mutasi kromosom akibat perubahan struktur kromosom melibatkan
perubahan banyak gen dalam kromosom. Perubahan ini dapat memicu
kelainan pada individu. Perubahan struktur kromosom ini dapat terjadi
melalui delesi, duplikasi, inversi, dan translokasi.
1) Delesi dan Duplikasi
Delesi terjadi jika suatu bagian atau segmen dari kromosom hilang.
Jika bagian segmen yang hilang tersebut pindah ke kromosom homolognya,
disebut duplikasi. Disebut duplikasi karena pada kromosom homolog yang
menerima patahan terjadi penggandaan gen-gen.
|
Proses delesi dan duplikasi |
Peristiwa delesi dan duplikasi ini dapat menyebabkan perubahan gen Proses delesi dan duplikasi
hingga menimbulkan kelainan genetis. Hubungan kelainan genetis dan
peristiwa delesi kali pertama ditemukan oleh Jerome Lejeune pada 1963.
Ia menemukan bahwa sindrom cri du chat pada manusia disebabkan oleh
hilangnya sebagian kromosom nomor 5.
2) Inversi
Kromosom terkadang dapat terputus dalam dua tempat dan patahan
tersebut dapat tergabung kembali dalam urutan yang terbalik. Perubahan
kromosom ini disebut inversi kromosom.
Berdasarkan letak terjadinya, inversi dapat dibedakan menjadi inversi
parasentris dan inversi perisentris. Inversi parasentris terjadi pada satu
lengan kromosom. Adapun inversi perisentris terjadi pada dua lengan
kromosom.
|
Inversi parasentris dan perisentris yang terjadi pada kromosom |
Insversi pada manusia umumnya tidak berbahaya apabila dibandingkan delesi atau duplikasi, karena pada inversi jumlah gen dalam kromosom
tetap dan kondisinya sama.
3) Translokasi
Translokasi terjadi ketika semua atau bagian dari satu kromosom
menempel pada kromosom yang bukan homolognya. Translokasi ini
membentuk kromosom baru. Jika kromosom terjadi pada saat meiosis,
beberapa gamet akan kekurangan gen.
|
Gamet yang dihasilkan sel akibat translokasi selama meiosis |
Seperti halnya inversi, translokasi dapat berbahaya atau tidak
berbahaya. Penderita sindrom Down memiliki kromosom nomor 21 hanya
satu pertiga bagian kromosom aslinya.
Bagian lain menempel pada
kromosom lain yang bukan homolognya. Beberapa jenis kanker dan
kemandulan juga dapat disebabkan oleh translokasi kromosom.
b. Perubahan Jumlah Kromosom
Secara normal, jumlah set kromosom setiap makhluk hidup selalu tetap.
Semua sel tubuh manusia memiliki 46 buah kromosom, jagung memiliki 20
buah, dan kelinci memiliki 44 buah. Kromosom-kromosom tersebut
berpasangan dengan kromosom homolognya.
Jumlah set kromosom homolog
ini disebut ploidi.
Pada sel tubuh manusia (sel somatis), jumlah kromosomnya diploid
(2n), sedangkan pada sel-sel gamet jumlah kromosomnya haploid (n).
Melalui fertilisasi, sel-sel gamet akan melebur membentuk zigot dengan
jumlah kromosom diploid (2n).
Perubahan kromosom yang dapat menyebabkan mutasi dapat terjadi
melalui dua cara, yakni perubahan jumlah set kromosom dan perubahan
jumlah kromosom.
Perubahan jumlah set kromosom yang mempunyai tiga,
empat, atau lebih jumlah perangkat kromosom haploid yang menjadi ciri
khas spesiesnya, disebut poliploidi. Adapun perubahan jumlah kromosom
dalam satu set, disebut aneuploidi.
1) Poliploidi
Poliploidi adalah keadaan sel yang memiliki jumlah kromosom lebih
dari dua set. Saat pembentukan gamet, terkadang nukleus sel tidak
melanjutkan pembelahan meiosis II. Jika hal ini terjadi, gamet yang
terbentuk bukan gamet haploid, melainkan gamet diploid (2n).
Gametgamet diploid ini akan melakukan fertilisasi dengan gamet haploid (n)
pasangannya dan menghasilkan zigot triploid (3n). Peristiwa ini juga dapat
menghasilkan zigot atau individu poliploidi lainnya dengan kromosom
tetraploid (4n), pentaploid (5n, lima set kromosom), dan seterusnya.
Berdasarkan prosesnya, poliploidi dapat dibedakan atas autopoliploidi
dan allopoliploidi. Autopoliploidi adalah proses pembentukan poliploidi
dengan kromosom yang berasal dari spesies yang sama. Adapun
allopoliploidi adalah kromosom yang terbentuk berasal dari spesies yang
berbeda, hasil perkawinan antarspesies.
Poliploidi bersifat letal pada manusia dan hewan. Akan tetapi, pada
tumbuhan hal tersebut merupakan hal yang umum. Bahkan, beberapa
tumbuhan poliploidi lebih besar dan sehat dibandingkan tumbuhan
diploidnya. Tanaman gandum dan kentang yang dikembangkan dalam
pertanian merupakan tanaman poliploidi.
2) Aneuploidi
Aneuploidi adalah keadaan sel yang tidak euploidi, terjadi perubahan
jumlah satu set kromosom. Adapun euploidi adalah keadaan ploidi yang
normal. Contohnya, sel manusia memiliki 46 buah kromosom.
Perubahan
tersebut meliputi pengurangan kromosom atau penambahan. Aneuploidi
disebut juga aneusomi.
Terbentuknya Aneuploidi terjadi karena adanya peristiwa gagal
berpisah (nondisjunction) pada kromosom saat pembentukan
spermatogenesis atau oogenesis.
Gagal berpisah dapat terjadi pada meiosis
I atau II. Secara normal, pada meiosis I pasangan kromosom homolog
memisah menghasilkan dua sel haploid. Selanjutnya, pada meiosis II
pasangan kromatid memisah pada sel baru.
Pada peristiwa gagal berpisah,
terdapat pasangan kromosom homolog dan pasangan kromatid yang
melekat satu sama lain, tidak berpisah. Akibatnya, terdapat gamet
abnormal dengan kromosom berlebih dan kurang.
Jika terjadi fertilisasi antara gamet abnormal dengan gamet lain, zigot
yang dihasilkan juga akan abnormal. Hal ini tentunya akan membentuk
pengaruh pada individu yang dibentuknya. Jika sel memiliki tambahan
satu kromosom disebut trisomi, sedangkan jika kekurangan satu kromosom
disebut monosomi.
Posting Komentar untuk "Macam-Macam Mutasi"