Apabila kita berbicara mengenai perubahan suatu bangsa secara
tidak langsung kita berbicara mengenai globalisasi dan modernisasi.
Hal ini dikarenakan adanya perubahan sosial sebagai akibat
munculnya modernisasi dan globalisasi.
Namun, perlu digarisbawahi
bahwa tidak semua globalisasi dan modernisasi mampu memberikan
pengaruh positif dalam diri individu.
Contoh, masuknya pahampaham Barat yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, masuknya
teknologi-teknologi maju yang justru menimbulkan kesenjangan sosial,
masuknya gaya hidup Barat yang tidak sesuai dengan nilai dan norma,
dan lain-lain.
Kondisi ini lambat laun akan mengancam eksistensi
jati diri bangsa. Oleh karenanya, diperlukan sikap bijak untuk
menghadapinya. Materi ini akan membahas lebih dalam tentang
keterkaitan antara globalisasi dengan jati diri bangsa.
1. Pengertian Globalisasi
Pada dasarnya semua bangsa dan masyarakat di dunia
ini senantiasa terlibat dalam proses modernisasi.
Terjadinya proses modernisasi sangatlah luas, dan tidak
dapat dibatasi ruang lingkup dan masalahnya, mulai dari
aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, dan seterusnya.
Modernisasi diyakini sebagai suatu perubahan-perubahan
masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional
ke suatu masyarakat yang modern. Proses tersebut
didorong oleh keinginan masyarakat untuk memiliki
penghidupan yang lebih baik.
Lantas, apa arti dan maksud
dari modernisasi sesungguhnya?
Menurut Wilbert E. Moore (sebagaimana dikutip
Soerjono Soekanto: 1987), pengertian modernisasi adalah
mencakup suatu transformasi total dari kehidupan bersama
yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi
sosial ke arah pola-pola ekonomi dan politik yang menandai negaranegara Barat yang stabil.
Karakteristik yang umum dari modernisasi adalah menyangkut bidang tradisi-tradisi sosial kemasyarakatan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, kependudukan dan mobilitas sosial.
Kesemua perubahan dalam modernisasi ditunjukkan dalam gerak
sosial atau social mobility.
Gerak sosial adalah suatu proses di mana
unsur-unsur sosial ekonomis dan psikologis dari masyarakat, mulai
menunjukkan peluang-peluang ke arah pola-pola baru melalui
sosialisasi dan pola-pola peri kelakuan yang berwujud pada aspekaspek kehidupan modern seperti mekanisasi, media massa yang
teratur, urbanisasi, dan pendapatan per kapita.
Secara umum modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan
sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan. Adanya
modernisasi tidak lepas dari proses globalisasi. Hal ini dikarenakan
hasil dari globalisasi adalah modernisasi.
Lantas apa itu globalisasi?
Adapun globalisasi berasal dari kata global yang berarti secara
umum dan keseluruhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
disebutkan bahwa arti globalisasi adalah proses masuknya ke ruang
lingkup dunia.
Namun, secara umum globalisasi dapat berarti proses
integrasinya bangsa-bangsa di dunia ke dalam sebuah sistem global
yang melintasi batas-batas suatu negara.
Sekarang ini, dunia sedang mengalami proses globalisasi,
termasuk Indonesia.
Menurut Hanvey (1982), saat ini masyarakat dunia berada pada masa transisi yang ditandai oleh
perubahan dari praglobal kepada kesadaran global. Adanya
kesadaran global ditandai oleh pengetahuan baru tentang
interaksi dalam sistem perencanaan dan tindakan.
Proses globalisasi dengan mudah telah menjadi fenomena
penting di bidang ekonomi, politik, dan budaya. Salah satu
indikasi dari globalisasi adalah terjadinya pasar bebas.
Misalnya, barang-barang masuk ke suatu negara dengan bebas
dan investasi atau modal pun tidak mengenal batas negara.
Hal
ini dapat dibuktikan dengan menjamurnya segala macam barang
dalam berbagai jenis dan model yang diproduksi oleh pabrikpabrik dari berbagai negara. Oleh karena itu, sebagai warga negara
yang baik Anda harus dapat memilah-milah pengaruh tersebut, mana
yang baik dan mana yang buruk. Mana yang sebaiknya diikuti dan
mana yang tidak seharusnya ditiru.
2. Tantangan Global terhadap Eksistensi Jati Diri
Bangsa
Dari subjudul di atas dapat diartikan bahwa apa yang akan kita
kaji kali ini adalah tantangan atau hal yang harus dihadapi secara
keseluruhan (global) terhadap keberadaan (eksistensi) jati diri bangsa.
Lalu, apakah yang dimaksud dengan jati diri bangsa?
Jati diri dapat
diartikan sebagai ciri-ciri, identitas, gambaran, ataupun tanda (KBBI:
2001). Adapun bangsa adalah keseluruhan tantangan yang mengancam
keberadaan ciri-ciri bangsa Indonesia.
Jati diri atau ciri-ciri bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa
yang lain.
Perbedaan itu disebabkan oleh latar belakang sejarah,
kebudayaan, maupun geografinya. Jati diri bangsa Indonesia terbentuk
karena adanya kesamaan pengalaman sejarah rakyat Indonesia.
Walaupun rakyat Indonesia berbeda-beda, namun di sisi lain mereka
memiliki pengalaman sejarah yang sama.
Hal inilah yang menumbuhkan kesadaran akan persatuan Indonesia dan itu menjadi ciri bagi
keberadaan bangsa Indonesia (identitas nasional bangsa Indonesia).
Sekarang yang menjadi permasalahan, apakah dengan adanya
modernisasi, eksistensi jati diri bangsa Indonesia akan mendapat
tantangan?
Seperti kamu ketahui, sekarang ini adalah zaman
globalisasi. Salah satu ciri yang menandainya adalah semakin kecilnya
hambatan dalam berkomunikasi. Seluruh dunia dapat dikatakan
seakan berada dalam satu genggaman.
Jarak tidak menjadi hambatan
yang berarti karena masalah itu dapat diatasi dengan kemajuan bidang
komunikasi dan telekomunikasi. Sebagai contoh untuk mengetahui
keadaan rakyat dan mengetahui apa yang terjadi secara langsung,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka SMS secara on line
bahkan beliau akan membalasnya secara langsung.
Hal ini menunjukkan komunikasi yang tidak ada batas. Era globalisasi dapat
lebih berkembang dengan didukung kemajuan iptek.
Globalisasi yang melanda dunia pada umumnya dan Indonesia
pada khususnya sampai saat ini masih memunculkan pro dan kontra.
Hal ini disebabkan globalisasi itu sendiri dapat berdampak positif
dan negatif bagi kehidupan masyarakat.
Dampak positif dari era globalisasi dapat dilihat dari semakin
berkembangnya dan memasyarakatnya handphone sebagai alat
komunikasi.
Akan tetapi, bagaimana dengan dampak negatif dari era
globalisasi? Di era globalisasi ini, setiap bangsa bebas keluar masuk
memberikan pengaruhnya kepada bangsa lain. Akibatnya, berbagai
paham dan ideologi pun masuk ke bangsa lain, begitu pula bangsa
Indonesia.
Berbagai paham masuk ke Indonesia, baik itu paham yang berguna
untuk kemajuan bangsa maupun paham yang dapat merusak moral
bangsa. Paham-paham tersebut antara lain:
- Individualisme, yaitu suatu paham yang mementingkan
kepentingan diri sendiri (individu).
- Materalisme, yaitu suatu paham yang selalu mengutamakan segala
sesuatu berdasarkan materi.
- Sekularisme, yaitu suatu paham yang selalu mencerminkan
kehidupan keduniawian.
- Hedonisme, yaitu suatu paham yang melihat bahwa kesenangan
atau kenikmatan menjadi tujuan hidup dan tindakan manusia.
Masih banyak lagi pengaruh-pengaruh globalisasi yang
dirasakan oleh bangsa-bangsa di dunia. Tidak satu pun
bangsa di dunia yang mampu menolak pengaruh globalisasi, tidak terkecuali Indonesia. Jika pengaruh-pengaruh
negatif tersebut diterima oleh masyarakat Indonesia dengan
begitu saja tanpa menyaringnya terlebih dahulu, tentunya
dapat mengancam eksistensi jati diri bangsa Indonesia.
Oleh karena itulah, kita harus mencari solusi yang tepat
untuk menghadapi tantangan tersebut. Dalam hal ini,
sangat diperlukan ketahanan dan ketangguhan bangsa
Indonesia.
Dengan modal ketahanan dan ketangguhan, kita
akan menghadapi bersama-sama masalah-masalah yang
timbul akibat globalisasi serta sikap bijaksana dalam
memilah-milah budaya luar supaya pengaruh tersebut
tidak merusak jati diri bangsa Indonesia.
Jati diri bangsa Indonesia adalah Pancasila.
Pancasila
adalah pandangan hidup bangsa Indonesia di mana
terdapat konsep dasar kehidupan bernegara yang baik. Di
dalamnya terangkum nilai-nilai dan norma-norma yang
harus dianut dan diyakini kebenarannya serta sudah
mengakar dalam masyarakat.
Pancasila pun dipakai sebagai
filter bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi pengaruh
dari luar.
Contoh lain pengaruh globalisasi saat ini adalah maraknya
penggunaan obat-obatan terlarang. Nah, sebagai generasi penerus
bangsa Indonesia, apa yang akan kamu lakukan?
Posting Komentar untuk "Globalisasi dan Jati Diri Bangsa"