Fungsi Lembaga Sosial
Di dalam pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa adanya
lembaga sosial bermula dari tumbuhnya suatu kekuatan ikatan
hubungan antarmanusia dalam suatu masyarakat.
Ikatan hubungan
antarmanusia tersebut sangat erat kaitannya dengan keberlakuan suatu
norma sebagai patokan dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya,
seperti kebutuhan akan rasa keindahan, keadilan, pendidikan,
ketentraman keluarga, dan sebagainya.
Kebutuhan akan pendidikan
kemudian menimbulkan lembaga pendidikan, seperti sekolah-sekolah
dasar, pesantren, sampai pada perguruan tinggi. Kebutuhan akan
keindahan kemudian menimbulkan lembaga-lembaga kemasyarakatan
lainnya seperti seni rupa, seni tari, dan lain-lain.
Dengan kata lain,
fungsi utama dari lembaga sosial sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan.
Pada dasarnya, fungsi lembaga sosial dalam masyarakat beraneka
macam berdasarkan jenis-jenis lembaganya. Oleh karena itu, kita akan
mempelajarinya secara terperinci macam-macam fungsi lembaga
berdasarkan jenis-jenisnya.
Secara umum terdapat lima lembaga sosial
utama dalam kehidupan masyarakat. Lembaga sosial tersebut antara
lain lembaga keluarga, pendidikan, agama, ekonomi, dan politik.
1. Fungsi Lembaga Keluarga
Keluarga adalah satuan sosial terkecil dan paling mendasar bagi
terciptanya kehidupan sosial masyarakat dan mempunyai fungsifungsi pokok yang meliputi pemenuhan kebutuhan biologis, emosional, pendidikan, dan sosial budayanya.
Oleh
karenanya, keluarga merupakan kelompok penting dalam
proses sosialisasi anak.
Setiap anggota keluarga dalam masyarakat mempunyai
aturan-aturan dan norma yang harus ditaati oleh setiap
anggotanya.
Sekumpulan norma-norma yang berlaku dalam
keluarga dinamakan lembaga keluarga. Adanya lembaga
keluarga untuk mengatur perilaku setiap anggota dalam
menjalankan hak dan kewajiban serta peranannya dalam
keluarga.
Selain itu, adanya lembaga keluarga membantu
individu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Melalui penyesuaian diri inilah akan tercipta suasana
kehidupan sosial yang tenang. Oleh karena itu, fungsi
lembaga keluarga tidak hanya terbatas pada anggotaanggota keluarga, namun fungsi tersebut dapat dirasakan oleh
masyarakat luas.
Dengan kata lain, lembaga keluarga bertujuan
mengatur manusia dalam hal mempertahankan kelangsungan hidup
masyarakat, seperti melanjutkan keturunan (reproduksi), afeksi, dan
sosialisasi. Adapun fungsi lembaga keluarga secara lebih terperinci
sebagai berikut.
a. Fungsi Pengaturan Hubungan Biologis dan Reproduksi
Pada dasarnya, setiap manusia memiliki kebutuhan biologis yang
harus dipenuhi. Namun, pemenuhan kebutuhan ini diatur dalam
undang-undang perkawinan yang berdasarkan hukum agama.
Lembaga keluarga inilah yang berfungsi mengatur hubungan
biologis dengan lawan jenisnya sesuai dengan norma-norma yang
telah ditentukan.
Hubungan biologis yang sah adalah hubungan
biologis antara dua orang yang berlawanan jenis apabila keduanya
telah dikukuhkan melalui suatu perkawinan. Melalui hubungan
biologis inilah sebuah keluarga memperoleh keturunan
(reproduksi) di mana keberadaan keluarga dapat terus berlanjut.
b. Fungsi Ekonomi
Setiap keluarga memiliki kebutuhan ekonomi yang
harus dipenuhi. Oleh karena itu, setiap anggota
keluarga saling bekerja sama untuk pemenuhannya.
Sebagai seorang kepala keluarga yang bertanggung
jawab terhadap istri dan anaknya, seorang suami
melakukan kegiatan ekonomi untuk mencukupi
kebutuhan-kebutuhan keluarga.
Sedangkan seorang
istri mengatur keadaan ekonomi dalam keluarga.
Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan hidup, para ibu rumah tangga
kini bukan lagi duduk diam di rumah melainkan
bergerak cepat dalam dunia bisnis sebagai seorang
wanita karier.
Tidak dapat dimungkiri situasi ini dapat
menimbulkan ketimpangan yang akhirnya membawa
ketidakharmonisan dalam keluarga. Oleh karena itulah,
diperlukan lembaga ekonomi dalam keluarga untuk
mengatur pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga.
c. Fungsi Edukatif dan Pengawasan Sosial
Keluarga merupakan tempat pertama di mana individu mengenal
dunia. Melalui keluargalah individu belajar mengenal, mengerti,
dan memahami akan sesuatu hal. Mana yang baik dan buruk
diajarkan dalam keluarga sehingga individu mengetahui nilai dan
norma yang ada di masyarakat.
Dalam hal ini yang berperan
penting orang tua. Selain itu, keluarga berfungsi pula sebagai
pelaku pengawasan sosial. Apabila salah satu anggota keluarga
didapati telah melakukan pelanggaran norma, maka keluarga wajib
memberikan peringatan atau menyadarkan anggota keluarga akan
kesalahannya dan berbalik pada jalan yang benar.
d. Fungsi Sosialisasi
Proses sosialisasi berkaitan erat dengan fungsi pendidikan. Dalam
fungsi ini keluarga bertugas melatih dan mendidik anak di
lingkungan keluarga agar kelak dapat diterima menjadi anggota
masyarakat. Di dalam keluarga seseorang diajak dan diberi tahu
bagaimana harus hidup bersama dengan orang lain dan mengenal
nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Melalui proses
sosialisasi ini lambat laun kepribadian seseorang anak dapat
terbentuk. Oleh karena itu, keluarga merupakan unsur penting
bagi seorang anak.
e. Fungsi Religius
Dalam hal ini keluarga berkewajiban mendidik dan mengajak anak
untuk diperkenalkan pada kehidupan beragama dengan
melaksanakan ibadah sesuai aturan agama masing-masing. Untuk
itu, keluarga wajib menciptakan iklim religius yang sejuk dalam
melaksanakan fungsi religius ini.
f. Fungsi Afeksi
Tidak dapat dimungkiri bahwa setiap manusia
mempunyai keinginan untuk dicintai dan mendapatkan kasih sayang. Melalui keluargalah seorang
individu pertama kali merasakan cinta kasih dari orang
lain. Selain itu, keluarga merupakan tempat penumbuhkan perasaan antaranggota keluarga.
g. Fungsi Perlindungan
Dalam fungsi ini keluarga bertugas memberikan
perlindungan pada setiap anggota keluarganya.
Perlindungan tidak hanya berupa perlindungan fisik
yang berupa rumah tinggal, pemenuhan kebutuhan,
dan lain-lain, melainkan perlindungan secara mental
yang berupa suasana nyaman, tenteram, dan kebahagiaan.
Melalui keluarga seperti ini, dapat dipastikan terdapat
penghiburan bagi anggota keluarga yang susah, dukungan bagi yang
putus asa, dan lain-lain. Namun, fungsi ini dapat berlangsung
jika suatu keluarga mampu menciptakan rasa aman dan nyaman
yang dirasakan oleh seluruh anggota keluarga.
2. Fungsi Lembaga Ekonomi
Adanya lembaga ekonomi di masyarakat dikarenakan manusia
memenuhi kebutuhannya dengan melakukan kegiatan ekonomi.
Kegiatan inilah memunculkan suatu sistem ekonomi, di mana sistem
ekonomi merupakan upaya pengadaan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Di dalam upaya memenuhi
kebutuhan, pada umumnya individu melakukan tindakantindakan nyata seperti kegiatan produksi, distribusi, dan
konsumsi barang serta jasa. Kegiatan produksi merupakan
kegiatan yang menghasilkan sejumlah barang dan jasa.
Kegiatan distribusi yaitu menyalurkan hasil produksi
barang dan jasa dari kegiatan produksi. Sedangkan
konsumsi adalah pemakaian terhadap hasil produksi
barang dan jasa oleh konsumen di dalam masyarakat.
Namun, terkadang pelaksanaan dari ketiga kegiatan di
atas dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan dan
masyarakat. Misalnya, terjadinya kerusakan pada
lingkungan hidup, pencemaran udara, tanah, dan air,
perubahan gaya hidup masyarakat di sekitar pusat industri,
dan lain-lain.
Oleh karena itu, dibentuknya lembaga ekonomi untuk mengatur
kegiatan-kegiatan tersebut agar keteraturan dan ketertiban masyarakat
dapat tetap dipelihara.
Dengan kata lain, lembaga ekonomi adalah
seperangkat norma atau aturan-aturan yang dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat.
Adapun fungsi lembaga ekonomi secara terperinci sebagai berikut.
a. Pengaturan Produksi Barang dan Jasa
Produksi merupakan suatu kegiatan untuk membuat suatu
barang semakin bermanfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk memenuhi kebutuhan. Sebagai contohnya,
produksi kain. Bergulung-gulung benang tidak akan ada artinya jika belum diproduksi menjadi sebuah kain.
Setiap
produksi tidak selalu menghasilkan barang. Beberapa
proses produksi menghasilkan jasa, misalnya
perbankan, periklanan, pengangkutan, dan lain-lain.
Untuk melakukan proses produksi diperlukan unsurunsur produksi antara lain alam, tenaga kerja
(manusia), modal, manajemen, atau organisasi.
Unsur alam inilah yang menyediakan bahan baku
atau bahan mentah untuk diolah oleh manusia.
Kenyataan tersebut menumbuhkan kesadaran bahwa
alam memberikan bantuan yang sangat besar terhadap
proses produksi.
Tenaga kerja diartikan sebagai
kemampuan (daya) atau usaha-usaha manusia berupa
jasmani dan rohani yang digunakan untuk meningkatkan guna suatu barang.
Modal adalah alat atau barang yang dihasilkan dan dapat
digunakan untuk menghasilkan barang selanjutnya.
Di dalam hal
ini, modal tidak berupa uang. Modal dapat berupa barang yang
dihasilkan barang tersebut.
Organisasi merupakan faktor produksi yang mengatur kerja
sama antara faktor-faktor produksi secara teratur dan rasional
dalam mencapai tujuan.
Kemampuan untuk menjalankan
organisasi dapat menentukan tingkat optimalisasi produksi.
Kesemua unsur-unsur produksi memerlukan pengaturan dalam
pemanfaatannya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b. Fungsi Distribusi Barang dan Jasa
Melalui distribusi, individu dapat menikmati hasil produksi.
Dalam hal ini, distribusi adalah proses penyaluran barang dan
jasa dari produsen ke konsumen. Orang atau lembaga yang
melakukan kegiatan ini disebut distributor.
Kegiatan-kegiatan
distribusi harus dilakukan secara tepat, teratur, aman, dan cepat.
Apabila kegiatan distribusi terhambat, baik konsumen maupun
produsen akan mengalami kerugian.
Oleh karena itu, kegiatan
pendistribusian barang dan jasa secara keseluruhan diatur oleh
suatu sistem norma yang harus ditaati oleh pihak produsen dan
konsumen agar setiap pihak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
dalam lingkungan masyarakat.
c. Fungsi Konsumsi Barang dan Jasa
Kegiatan konsumsi berlangsung ketika seseorang menggunakan
atau memakai barang dan jasa untuk memenuhi berbagai
kebutuhan manusia. Kegiatan konsumsi dalam suatu masyarakat
ditentukan seberapa besar pendapatan yang dihasilkan
masyarakat.
Melalui pendapatan masyarakat mampu melakukan
kegiatan ekonomi. Namun, sering kali terjadi ketimpangan di
antara keduanya yang dapat menimbulkan masalah-masalah. Hal
ini dikarenakan sifat kebutuhan yang tidak terbatas dihadapkan
dengan pendapatan yang terbatas. Oleh karenanya, diperlukan
norma-norma dan aturan-aturan dalam kegiatan konsumsi.
3. Fungsi Lembaga Politik
Secara etimologi, politik berasal dari kata polis yang berarti negara
kota. Dalam karyanya yang berjudul Politacos, Plato mengidentifikasi
masalah-masalah negara kota dengan istilah politeia. Selanjutnya,
memakai istilah politica untuk mempelajari problematika yang timbul
dalam negara kota secara akademis.
Dengan kata lain, politica adalah
ilmu tentang polis atau ilmu yang mempelajari masalah-masalah
tentang polis.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa politik erat kaitannya
dengan kekuasaan dan kegiatan kenegaraan.
Dengan kekuasaan seseorang
dapat melakukan kegiatan kenegaraan bahkan mampu memaksakan
kehendak orang lain. Dengan kekuasaan pula seseorang mampu menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam masyarakat.
Dengan begitu,
dapat disimpulkan bahwa politik adalah aneka ragam kegiatan
masyarakat dalam suatu kenegaraan tersebut. Karena menyangkut
kehidupan suatu negara, maka dibentuklah lembaga politik. Di mana
lembaga ini berhubungan dengan negara dan pemerintahan yang intinya
adalah kekuasaan.
Dengan demikian, pranata politik diartikan sebagai
suatu sistem norma yang berisi peraturan-peraturan mengenai
penyelenggaraan kekuasaan dan menyangkut tentang siapa, kapan, dan
bagaimana memperoleh kekuasaan. Adapun fungsi dan peran lembaga politik sebagai berikut.
a. Menginstruksikan Norma Lewat Peraturan Perundangundangan
Sebagaimana lembaga yang mengatur segala kepentingan
kenegaraan maka lembaga politik berhak untuk membuat suatu
undang-undang menjaga keamanan dan ketenteraman negara.
Dalam proses pembuatan undang-undang terlihat adanya fungsi
pokok pranata politik. Fungsi tersebut melembagakan norma lewat
peraturan perundang-undangan. Norma yang dilembagakan
disebut norma hukum yang diharapkan bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat.
b. Melaksanakan Undang-Undang yang Telah Disetujui
Peraturan yang telah diundangkan dalam lembaga
negara, harus dilaksanakan oleh semua pihak. Oleh
karenanya, para penyelenggara negara bertugas
memasyarakatkan peraturan tersebut. Selain itu,
berusaha agar anggota masyarakat menyadari untuk
menaatinya. Perlu dikemukakan juga kepada anggota
masyarakat adanya sanksi yang tegas bagi pelanggar
norma tersebut.
c. Menyelesaikan Konflik yang Terjadi
Sebagaimana telah dijelaskan di depan, bahwa pranata
politik berhubungan dengan penyelesaian permasalahan akibat perbedaan kepentingan di masyarakat.
Oleh karena itu, konflik yang timbul di
masyarakat menjadi tanggung jawab pranata politik untuk
menyelesaikannya. Mendamaikan pertentangan yang timbul
merupakan salah satu tugas pokok pranata politik.
d. Menyelenggarakan Pelayanan kepada Masyarakat
Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, tentunya
suatu negara memberikan pelayanan-pelayanan yang
dibutuhkan oleh setiap warganya. Pemberian pelayanan ini diharapkan dapat dirasakan seluruh masyarakat
tanpa terkecuali.
Keberadaan negara dengan jumlah
penduduk yang tersebar di berbagai wilayah memerlukan suatu lembaga yang mengatur pendistribusian
pelayanan masyarakat. Lembaga politik merupakan
lembaga yang mengatur penyelenggaraan pelayanan
umum kepada masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
e. Melindungi Warga Negara dan Seluruh Tumpah Darah Indonesia
Sebagai warga negara di suatu negara tentunya
membutuhkan suatu bentuk perlindungan dari negara tersebut.
Oleh karena itu, di Indonesia dibentuk sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta (Hamkamrata).
Di mana sistem ini
digunakan untuk menghadapi setiap ancaman yang datang dari
luar dan gangguan yang timbul dari dalam sehingga integritas
bangsa dapat dipertahankan. Dalam hal ini, lembaga politik yang
berperan adalah lembaga ketahanan nasional.
4. Fungsi Lembaga Agama
Agama diperlukan dalam kehidupan manusia karena nilai-nilai
yang ada dalam agama diyakini sebagai kekuatan untuk menghadapi
rintangan dan tantangan hidup.
Dalam hal ini, agama merupakan suatu
prinsip kepercayaan kepada Tuhan atau dewa dan sebagainya, dengan
ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan itu. Oleh karena itu, istilah agama lebih tepat bila diganti
dengan religi.
Selanjutnya, lembaga agama akan lebih tepat jika
diterjemahkan dengan istilah lembaga religi. Di mana religi merupakan
sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktik keagamaan
yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan tidak terjangkau oleh akal.
Dalam religi terdapat dua unsur pokok yang saling mendukung
yaitu imanen dan transenden. Dua unsur tersebut dijabarkan dalam
praktik ritual dan peribadatan di mana ajaran-ajaran tentang
keberadaan Tuhan termasuk unsur transendental.
Sedangkan tata cara
menjalin dengan makhluk hidup lainnya termasuk imanen.
Sebagaimana diungkapkan di depan, bahwa agama diyakini sebagai
pedoman atau kekuatan untuk menghadapi tantangan. Selanjutnya,
kesemua ini diatur oleh lembaga agama/religi.
Dengan demikian,
lembaga agama mempunyai fungsi bagi kehidupan sosial. Salah
satunya membantu manusia mengatasi permasalahan yang tidak dapat
dipecahkan melalui akal, ilmu, atau teknologi. Adapun fungsi lembaga
agama secara lebih terperinci sebagai berikut.
a. Sebagai Dorongan untuk Merumuskan Identitas Moral
Pada dasarnya, setiap masyarakat menjunjung tinggi moral yang
dimilikinya. Lantas, apa itu moral? Moral adalah kondisi mental
di mana manusia merasakan, mengetahui, dan menghayati tingkah
laku yang baik menurut nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku.
Melalui moral, individu dituntut untuk menaati patokan-patokan
hidup bersama. Melalui moral pula, individu dapat diterima
sebagai anggota masyarakat. Dalam hal ini, lembaga agama
membantu pembuatan suatu aturan moral bagi lingkungannya.
Agama atau religi menyediakan kepada pemeluknya atau
masyarakat bentuk-bentuk moral yang dikehendaki. Dengan
demikian, adanya lembaga agama menyebabkan pencarian dan
perumusan tentang nilai-nilai moral menjadi berkurang.
b. Menafsirkan tentang Eksistensi Manusia
Tidak dapat dimungkiri bahwa di dunia ini terdapat begitu banyak
permasalahan yang bahkan kita tidak tahu jalan keluarnya. Dalam
hal ini, agama/religi memberikan penafsiran dan menjelaskan
beberapa permasalahan mengenai keberadaan manusia yang tidak
dapat dijelaskan lewat akal.
Misalnya, permasalahan apa yang
terjadi setelah mati, bagaimana kehidupan sesudah mati dan lainlain. Kesemua permasalahan ini tentunya tidak dapat dijawab
dengan akal dan pikiran bahkan ilmu manusia. Hanya pranata
agama yang dapat menjawab semua permasalahan tersebut.
c. Meningkatkan Kehidupan Sosial dan Mempercepat Kohesi Sosial
Sebagaimana telah diungkapkan di depan bahwa selain unsur
transenden, agama juga mengandung unsur-unsur imanen. Dalam
unsur imanen inilah lembaga agama dapat mendorong individu
meningkatkan kualitas kehidupan sosial.
Hal ini dikarenakan
lembaga agama mengajarkan kepada penganutnya untuk bersikap
saling mencintai, menghormati, dan menghargai. Dengan sikap
tersebut, secara otomatis akan menimbulkan solidaritas
kelompok. Di mana rasa ini akan mendorong manusia untuk
saling menolong, kerja sama, dan toleransi terhadap sesama.
5. Fungsi Lembaga Pendidikan
Pada dasarnya, pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu
individu. Oleh karenanya, dibentuklah lembaga pendidikan. Lembaga
pendidikan sering kali diwujudkan dalam bentuk sekolah baik formal maupun informal.
Melalui sekolah, bakat seseorang dikembangkan
untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan. Selain itu, dengan bakat
dan kemampuan yang dimiliki, seseorang dapat pula menangkap
peluang berusaha dalam kehidupan di masyarakat.
Dalam hal ini,
lembaga pendidikan mengajarkan berbagai macam pengetahuan dan
keterampilan yang dapat digunakan dalam kehidupan. Namun,
lembaga pendidikan dapat pula membantu pola-pola sikap seseorang
agar perilakunya tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku.
Adapun peran dan fungsi lembaga pendidikan secara lebih
terperinci (sebagaimana dikutip Arif Rohman: 2003) sebagai berikut.
a. Perantara dalam Proses Pewarisan Kebudayaan
Dalam proses pendidikan semua wujud kebudayaan seperti
pengetahuan, keterampilan, pola pikir, sikap, dan perilaku hidup
seseorang dapat dipelajari dan dipahami. Oleh karenanya,
terjadinya proses transfer kebudayaan melalui proses pendidikan.
Adanya transfer kebudayaan, berarti terjadi proses pewarisan
budaya antargenerasi. Dengan begitu, lembaga pendidikan
berfungsi sebagai perantara dalam proses pewarisan kebudayaan.
b. Tempat Melakukan Penelitian
Penelitian merupakan satu upaya untuk memperoleh
kemajuan dalam kehidupan. Dengan penelitian akan
didapatkan pengetahuan dan teknologi baru yang
bermanfaat bagi kehidupan. Untuk mencapai tahap
kehidupan masyarakat yang modern, penelitian
merupakan suatu keharusan.
Hal ini karena penelitian
akan dapat mengembangkan pengetahuan dan teknologi. Semua bentuk penelitian, metode riset, dan tata
cara percobaan ilmiah dalam laboratorium diajarkan
dalam lembaga pendidikan.
c. Menyiapkan Seseorang dalam Peranan Sosial yang Dikehendaki
Dalam hidup bermasyarakat, tentunya seseorang
menghendaki peranan yang tidak bertentangan dengan
sistem norma. Hal ini dikarenakan setiap masyarakat
diharuskan melaksanakan peranannya sesuai dengan lingkungan.
Proses pendidikan yang dialami, akan membantu seseorang untuk
menjalankan peranan sosialnya agar tidak bertentangan dengan
norma yang berlaku di lingkungan sekitar. Contoh, seseorang yang
ingin mendapatkan kedudukan dan pangkat. Melalui pendidikan
inilah seseorang mendapatkan keinginan tersebut.
d. Menyiapkan Seseorang kepada Fungsi/Peranan Pekerjaan di Masyarakat
Dalam kehidupan di masyarakat setiap individu tentu mempunyai
fungsi atau peranan yang berbeda-beda. Fungsi atau peranan itu
dapat dijalankan dengan baik jika individu itu dapat mengenal,
mengetahui, dan memahami peranan yang dimilikinya.
Proses
pengenalan dan pemahaman terhadap berbagai peranan ini dilakukan melalui lembaga pendidikan. Dengan demikian, lembaga
pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam upaya
seseorang memahami dan memerankan fungsinya di masyarakat.
Melalui lembaga pendidikan seseorang dapat memaksimalkan
peranan yang dimilikinya dalam kehidupan sosial. Misalnya,
keterampilan khusus yang diperoleh di lembaga pendidikan.
e. Membantu Penyesuaian Diri dan Mengembangkan Hubungan Sosial
Setiap individu akan melakukan penyesuaian diri dan melakukan
hubungan sosial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak
dapat dimungkiri untuk melakukan semua itu tidaklah mudah.
Oleh karena itu, dibentuklah lembaga pendidikan.
Melalui proses
pendidikan seseorang akan lebih mudah melakukan penyesuaian
diri dalam hubungan sosial di masyarakat. Dengan mudahnya
seseorang melakukan penyesuaian diri akan membantu upaya
memenuhi kebutuhan dalam masyarakat sosial.
Misalnya, orang
yang memiliki tingkat pendidikan tinggi tentu akan mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya.
f. Menyajikan Landasan Penilaian dan Pemahaman Status
Melalui lembaga pendidikan seseorang diajarkan untuk
memahami status orang lain. Dengan begitu, seorang individu
dapat menilai dan memahami subjek yang dihadapi, misalnya pelajar, guru, dokter, pedagang, atau mahasiswa sehingga dalam
pergaulan sosial, individu dapat menempatkan posisinya sesuai
dengan status dan kedudukannya dalam masyarakat serta mampu
memperlakukan orang lain sesuai dengan status dan peranannya.
Posting Komentar untuk "Fungsi Lembaga Sosial"