Dampak Perubahan Sosial Diakibatkan Modernisasi dan Globalisasi
Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas yang kadangkadang tak dapat ditetapkan batas-batasnya secara mutlak. Di Indonesia
misalnya, modernisasi terutama ditekankan pada sektor pertanian, industri,
di samping faktor-faktor lainnya.
Di Indonesia pelaksanaan modernisasi
terutama melalui perubahan-perubahan yang direncanakan, yakni
sebagaimana dilaksanakannya program pembangunan lima tahun
(Repelita) yang mulai berlangsung sejak tanggal 1 April 1969.
Pada dasarnya pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi
total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern (dalam
arti teknologi dan organisasi sosialnya), ke arah pola-pola ekonomis dan
politis yang menyamai negara-negara barat yang stabil.
Karakteristik yang
umum daripada modernisasi menyangkut aspek-aspek sosio-demografi
dari masyarakat dan aspek-aspek sosio-demografi yang digambarkan
dengan istilah gerak sosial (social mobility), yaitu suatu proses di mana
unsur-unsur sosial ekonomi dan psikologis dari masyarakat, mulai
menunjukkan adanya peluang-peluang ke arah pola-pola yang baru
melalui sosialisasi dan pola-pola perikelakuan, yang berujud pada aspekaspek kehidupan modern seperti misalnya mekanisasi, mass media yang
teratur, urbanisasi, peningkatan pendapatan perkapita, dan sebagainya.
Aspek-aspek strukturil dari organisasi sosial diartikan sebagai unsur-unsur
dan norma-norma kemasyarakatan yang terujud apabila manusia
mengadakan hubungan dengan sesamanya di dalam kehidupan
bermasyarakat.
Sedangkan perubahan-perubahan strukturil itu sendiri
dapat menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan, stratifikasi sosial,
hubungan-hubungan, dan lain-lain.
Modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial, yang biasanya
merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) yang
didasarkan pada suatu perencanaan (jadi juga merupakan intended atau
planned-change).
Modernisasi merupakan suatu persoalan yang harus
dihadapi oleh masyarakat yang bersangkutan, oleh karena proses-proses
tersebut bisa meliputi bidang-bidang yang sangat luas, yang menyangkut
proses disorganisasi, problem-probem sosial, konflik-konflik antar
kelompok, hambatan-hambatan terhadap perubahan dan sebagainya.
Sebagaimana ditulis, proses modernisasi dapat menimbulkan
persoalan-persoalan sosial, seperti persoalan-persoalan yang berhubungan
dengan community organization, pembagian kerja, aktivitas untuk mengisi
waktu-waktu senggang, dan lain-lain.
Pada awal proses modernisasi yang biasanya berupa industrialisasi misalnya, problem pengangguran
merupakan persoalan yang meminta perhatian yang mendalam.
Di satu
pihak inovasi di bidang teknologi menyebabkan persoalan pengangguran
(khususnya di negara-negara yang baru mengenal modernisasi),
sedangkan di pihak lain (negara-negara maju) juga terjadi problem sosial,
misalnya saja yang berkaitan dengan bagaimana cara-cara mengisi waktuwaktu luang masyarakatnya.
Dalam hal ini (di negara-negara maju),
aktivitas-aktivitas untuk mengisi waktu senggangnya yang biasanya
berhubungan dengan upacara dan tradisi, menjadi pudar akibat adanya
perkembangan teknologi yang cepat tersebut.
Selain itu, di bidang budaya, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat
akibat proses modernisasi dan
indutrialisasi (khususnya pasca
Perang Dunia ke II), telah menimbulkan berbagai dampak yang
cukup serius bagi peradaban umat
manusia.
Dalam hal ini, meskipun
berbagai kemajuan itu telah
mendatangkan manfaat berupa
dimudahkannya manusia akibat
dibantu kemajuan iptek, namun di sisi lainnya iptek juga telah membawa
laknat, khususnya bagi kehidupan di planet bumi ini.
Berbagai kerusakan
lingkungan, polusi udara, tanah, ataupun air, bencana alam, maupun
berbagai kerusakan akhlak yang diakibatkan oleh munculnya budaya
global.
Sebab pada saat ini, di mana perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi mencapai taraf yang sangat canggih, sehingga berbagai
informasi global masuk ke berbagai negara atau belahan dunia, termasuk
ke Indonesia.
Berbagai nilai-nilai budaya global tersebut ada yang bersifat
positif dan juga negatif. Nah akibat derasnya serbuan arus budaya global
yang bersifat negatif yang masuk ke berbagai negara inilah yang
berpengaruh besar terhadap akhlak manusia, khususnya tentu saja para
generasi muda.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, apabila terjadi pengaruh
budaya luar yang masuk ke suatu negara atau masyarakat maka akan
timbul respon (reaksi).
Berbagai reaksi itu ada yang bersifat menolak,
menyesuaikan (menerima), maupun menerima namun dengan paksaan
oleh karena misalnya budaya dari masyarakat tersebut kurang dominan jika dibandingkan dengan budaya luar
(asing) yang masuk.
Nah di sinilah yang perlu
kita perhatikan, sebab dengan masuknya
arus budaya global (akibat lemahnya budaya
lokal) maka dapat berakibat pada kerusakan
akhlak suatu bangsa, terutama bagi generasi
mudanya.
Coba kalian perhatikan,
bagaimana saat ini di kalangan generasi
muda yang ikut-ikutan mengikuti mode
pakaian, gaya rambut, gaya aksesoris, dan
bahkan gaya hidup ala orang-orang barat,
khususnya para selebritisnya.
Bukan hanya
itu saja, akibat serbuan budaya global juga
telah menyebabkan sebagian remaja kita
yang suka mengkonsumsi narkoba, mabukmabukan, serta pergaulan bebas.
Sebagai generasi muda penerus perjuangan bangsa janganlah ikut-ikutan
berbuat tidak baik (amoral) seperti itu!
Tidak kita pungkiri pula,
bahwa akibat perubahanperubahan yang ditimbulkan arus
globalisasi juga telah menyebabkan dunia semakin transparan dan
semakin sempit. Akibatnya dunia
pun mengalami era keterbukaan
serta demokratisasi.
Sementara di
bidang ekonomi muncul pasar
bebas, dan persaingan guna saling
mengejar atau meningkatkan
kualitas barang-barang.
Itulah
sebabnya, HAR Tilaar dalam
prespektif global (1998) mengung-kapkan bahwa di era keterbukaan ini
telah memunculkan masyarakat mega kompetisi, di mana setiap orang
berlomba untuk berbuat yang terbaik untuk mencapai yang terbaik pula.
Untuk itulah agar bisa berkompetisi dengan yang lain maka diperlukan
adanya hasil ataupun kualitas yang tinggi pula. Selanjutnya, oleh karena
era globalisasi (keterbukaan) merupakan eranya mengejar keunggulan dan
kualitas, sehingga masyarakat pun akan menjadi semakin dinamis, aktif,
serta kreatif.
Posting Komentar untuk "Dampak Perubahan Sosial Diakibatkan Modernisasi dan Globalisasi"