Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat
dibedakan atas beberapa bentuk, yaitu perubahan evolusi dan
perubahan revolusi, perubahan berencana dan perubahan tidak
berencana, perubahan berpengaruh besar serta perubahan berpengaruh
kecil.
A. Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi
Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan
menjadi dua bentuk umum yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung lambat.
Kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal
dengan revolusi dan evolusi.
a. Perubahan Evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan
sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu
yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari
masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan
ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan
masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari.
Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu.
Contoh, perubahan
sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat meramu.
Menurut Soerjono Soekanto (1987), terdapat tiga teori yang
mengupas tentang evolusi, yaitu:
1) Unilinier Theories of Evolution
Teori ini menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari
yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada tahap
yang sempurna.
2) Universal Theory of Evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak
perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori
ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi
yang tertentu.
3) Multilined Theories of Evolution
Teori ini menekankan pada penelitian terhadap tahap
perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya,
penelitian pada pengaruh perubahan sistem pencaharian dari
sistem berburu ke pertanian.
b. Perubahan Revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang
berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau
perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan
revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial
mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembagalembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif
cepat.
Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan
direncanakan atau tidak direncanakan. Revolusi sering
kali diawali adanya ketegangan atau konflik dalam
tubuh masyarakat yang bersangkutan.
Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi dan
kondisi masyarakat. Secara sosiologi, suatu revolusi
dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu.
Syarat-syarat tersebut antara lain:
- Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
- Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
- Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan program dan arah bagi geraknya masyarakat.
- Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu, diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu ideologi tersebut.
- Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat di mana segala keadaan dan faktor adalah baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi dapat gagal.
B. Perubahan yang Direncanakan dan Perubahan yang Tidak Direncanakan
Bagaimana uraian dari perubahan-perubahan tersebut, dapat kamu
perhatikan materi di bawah ini.
a. Perubahan yang Direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang
diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh
pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam
masyarakat (Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi: 1974).
Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan
dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau
sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari
masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembagalembaga kemasyarakatan.
Oleh karena itu, suatu
perubahan yang direncanakan selalu di bawah
pengendalian dan pengawasan agent of change. Secara
umum, perubahan berencana dapat juga disebut
perubahan dikehendaki.
Misalnya, untuk mengurangi
angka kematian anak-anak akibat polio, pemerintah
mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan program keluarga
berencana (KB).
b. Perubahan yang Tidak Direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa
perubahan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat.
Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan,
perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang
memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam
masyarakat.
Oleh karenanya, perubahan yang tidak
dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi.
Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimantan
Barat.
Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan lahan
yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan.
Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan
permukiman masyarakat terendam air yang mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.
C. Perubahan Berpengaruh Besar dan Perubahan yang Berpengaruh Kecil
Apa yang dimaksud dengan perubahan-perubahan tersebut
dapat kamu ikuti penjabarannya berikut ini.
a. Perubahan Berpengaruh Besar
Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika
perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja,
sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat.
Sebagaimana tampak pada perubahan masyarakat
agraris menjadi industrialisasi.
Pada perubahan ini
memberi pengaruh secara besar-besaran terhadap
jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan
mengakibatkan adanya perubahan mata pencaharian.
b. Perubahan Berpengaruh Kecil
Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahanperubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa
pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contoh,
perubahan mode pakaian dan mode rambut.
Perubahan-perubahan
tersebut tidak membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat
karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga
kemasyarakatan.
Posting Komentar untuk "Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial"