Struktur Kromosom dan Tipe Kromosom
Kromosom berasal dari kata chrome artinya berwarna dan soma artinya
badan. Oleh karena itu, kromosom dapat diartikan sebagai badan yang
menyerap warna.
Kromosom terdapat pada nukleus (inti sel) setiap sel.
Kromosom dapat
diamati pada tahap metafase saat pembelahan mitosis maupun meiosis.
Pada saat tidak membelah diri, di dalam nukleus tidak terbentuk badan
kromosom, tetapi dalam bentuk benang-benang yang terurai yang disebut
benang kromatin.
Struktur kromosom dan kromatin dalam nukleus |
Pada 1875 dan 1890, para ahli Sitologi mempelajari proses mitosis
dan meiosis secara mendalam. Mereka menemukan indikasi adanya
hubungan antara kromosom dan gen yang dijelaskan Mendel. Beberapa
kesamaan tersebut di antaranya sebagai berikut.
- Pada sel diploid, kromosom dan gen sama-sama berpasangan.
- Pasangan kromosom homolog berpisah saat meiosis. Begitu juga dengan pasangan gen sealel saat menjadi gen gamet.
- Fertilisasi mengembalikan keadaan kromosom dan gen yang berpasangan.
Sekitar 1902 alter S. Sutton dan Theodor Boveri menyadari
hubungan tersebut. Maka terbentuklah teori kromosom tentang pewarisan
sifat. Teori ini menyatakan bahwa:
- gen berada dalam satu tempat di dalam kromosom yang disebut lokus;
- alel dari setiap gen berada dalam satu kromosom homolog;
- setiap gen yang berbeda, berada dalam lokus yang berbeda atau kromosom lain.
a. Struktur Kromosom
Kromosom terdiri atas sentromer dan lengan kromosom. Sentromer
tidak mengandung gen dan merupakan tempat melekatnya kromosom.
Jika dilihat menggunakan mikroskop, sentromer terlihat terang karena
kemampuan menyerap zat warna yang rendah.
Sentromer memiliki fungsi
penting dalam pembelahan sel mitosis dan meiosis yang akan Anda pelajari
pada bab berikutnya.
Lengan kromosom merupakan bagian kromosom yang mengandung gen.
setiap kromosom memiliki satu atau dua lengan.
Setiap lengan kromosom,
terdapat benang halus yang terpilin. Benang-benang halus tersebut dikenal
dengan kromatin. Benang-benang kromatin juga merupakan untaian D A
(deo yribonucleic acid) yang berpilin dengan protein histon. Bentuk ikatan
DNA dan protein histon disebut juga nukleosom.
Kromosom yang dapat terlihat saat pembelahan sel berupa kromosom
dengan dua kromatid. Dua kromatid ini merupakan hasil replikasi DNA,
sehingga kromosom berbentuk huruf X. Bentuk kromosom ini disebut
juga kromosom dupleks.
Ketika pembelahan sel terjadi, kromatid setiap
kromosom sel akan berpisah ke dalam dua sel anak. Setiap kromatid
tersebut berfungsi sebagai kromosom utuh dan disebut juga kromosom
simpleks (Guttman, 1995: 261).
b. Bentuk Kromosom
Kromosom memiliki bentuk yang berbeda-beda. Berdasarkan panjang
lengan yang dimilikinya kromosom dibedakan menjadi metasentrik,
submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik.
- Metasentrik, kromosom jenis ini memiliki panjang lengan yang relatif sama sehingga sentromer berada di tengah-tengah kromosom.
- Submetasentrik, kromosom jenis ini memiliki satu lengan kromosom lebih pendek sehingga letak sentromer sedikit bergeser dari tengah kromosom.
- Akrosentrik, pada kromosom ini salah satu lengan kromosom jauh lebih pendek dibandingkan lengan kromosom lainnya.
- Telosentrik, kromosom ini hanya memiliki satu buah lengan saja sehingga letak sentromernya berada di ujung kromosom.
d. Tipe Kromosom
Kromosom dalam tubuh berdasarkan pengaruhnya terhadap
penentuan jenis kelamin dan sifat tubuh dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Autosom
disebut juga kromosom biasa atau kromosom tubuh.
Autosom tidak menentukan jenis kelamin organisme. Pada manusia
dengan jumlah kromosom sel somatis 46 buah, memiliki 44 autosom.
Selebihnya, 2 kromosom, adalah kromosom kelamin.
Penulisan
autosom dilambangkan dengan huruf A sehingga penulisan autosom
sel somatis manusia adalah 44A atau 22AA. Bagaimanakah penulisan
sel gamet?
2) Gonosom
disebut juga kromosom kelamin atau kromosom seks.
Gonosom dapat menentukan jenis kelamin makhluk hidup.
Jumlahnya sepasang pada sel somatis. Pada manusia dengan jumlah
kromosom sel somatis 46 buah, terdapat 44 autosom dan 2 gonosom.
Terdapat 2 jenis gonosom, yaitu X dan Y. Umumnya pada makhluk
hidup, gonosom X menentukan jenis kelamin betina dan gonosom Y
menentukan jenis kelamin jantan. Susunan gonosom wanita XX dan
gonosom pria XY.
Oleh karena itu, penulisan kromosom sel somatis
(2n) adalah 44A + XY (pria) atau 44A + XX (wanita). Adapun
untuk sel gamet (n) adalah 22A + X atau 22A + Y.
Posting Komentar untuk "Struktur Kromosom dan Tipe Kromosom"