Penerapan Ilmu Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat
Sebagaimana telah diuraikan pada awal pembelajaran, bahwa
pengetahuan sosiologi menelaah gejala-gejala yang wajar dalam
masyarakat, seperti norma-norma, kelompok-kelompok sosial,
lapisan-lapisan dalam masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan,
proses sosial, perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan, serta
perwujudannya.
Namun, tidak semua unsur tersebut berjalan lancar,
dalam arti sebagaimana dikehendaki oleh masyarakat yang bersangkutan. Situasi ini mendorong munculnya kekecewaan-kekecewaan dan
bahkan penderitaan bagi warga masyarakat. Untuk memecahkan
kondisi ini banyak para ahli menerapkan pengetahuan sosiologi. Hal
ini dikarenakan objek kajian sosiologi adalah masyarakat.
Selain sebagai alat untuk memecahkan masalah, keberadaan
sosiologi digunakan pula dalam perencanaan sosial dan pembangunan. Apa dan bagaimana kegunaannya, akan dipelajari pada materi di
bawah ini.
1. Penerapan Sosiologi dalam Perencanaan Sosial
Pengetahuan sosiologi sering diterapkan dalam perencanaan
sosial. Dalam membuat sebuah perencanaan tentunya seorang ahli
harus memahami betul seluk-beluk kehidupan masyarakat yang
menjadi objek perencanaan sosial. Untuk memahami masyarakat inilah, seorang ahli menerapkan ilmu sosiologi.
Jadi, jelaslah betapa
pentingnya pengetahuan sosiologi dalam perencanaan sosial. Lantas
apa yang dimaksud dengan perencanaan sosial itu?
Perencanaan sosial adalah suatu kegiatan untuk mempersiapkan
masa depan kehidupan manusia dalam masyarakat secara ilmiah yang
bertujuan untuk mengatasi kemungkinan timbulnya masalah pada
masa-masa terjadi perubahan.
Perencanaan sosial lebih bersifat
preventif. Oleh karena itu, kegiatannya merupakan pengarahanpengarahan dan bimbingan-bimbingan sosial mengenai cara-cara
hidup masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, berbagai perencanaan sosial dibuat.
Secara sosiologi, perencanaan sosial didasarkan pada perincian
pekerjaan yang harus dilakukan dalam rangka mempersiapkan masa
depan yang lebih baik daripada sebelumnya.
Contoh, pada masa
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti saat ini,
tentunya akan membawa dampak positif maupun negatif. Hal ini
berarti diperlukan persiapan untuk menggunakan perencanaan dengan
meningkatkan kemampuan masyarakat demi mencapai kemajuan.
Sehingga teknologi bukan menjadi beban dan justru tidak bermanfaat
bagi kehidupan masyarakat.
Menurut Ogburn dan Nimkoft (sebagaimana dikutip Soerjono
Soekanto: 1987), terdapat beberapa persyaratan suatu perencanaan
dapat berjalan efektif. Syarat-syarat tersebut antara lain:
- Adanya unsur modern dalam masyarakat yang mencakup suatu sistem ekonomi. Sebagai contohnya telah dipergunakan uang, urbanisasi yang teratur, inteligensia di bidang teknik dan ilmu pengetahuan suatu sistem administrasi yang baik.
- Adanya sistem pengumpulan keterangan dan analisis yang baik.
- Terdapatnya sikap publik yang baik terhadap usaha-usaha perencanaan sosial.
- Adanya pimpinan ekonomis dan politik yang progresif.
Selain itu, Soerjono Soekanto menambahkan bahwa suatu
konsentrasi wewenang juga diperlukan untuk merumuskan dan
menjalankan perencanaan sosial, supaya perencanaan tidak terseret
oleh perubahan-perubahan sebagai akibat tekanan-tekanan dari
golongan tertentu.
Secara umum, perencanaan sosial dibuat dalam rangka mengatasi
berbagai rintangan dalam pembangunan. Suatu perencanaan perlu
adanya kerja sama antarwarga masyarakat. Dalam hal ini, diperlukan
usaha-usaha yang komunikatif dalam hubungan sosial sehingga
kesepakatan bersama dalam suatu kolektif dapat tercapai.
Untuk mencapai kesepakatan inilah pengetahuan sosiologi
memegang peranan penting. Hal ini dikarenakan pengetahuan
sosiologi erat kaitannya dengan berbagai unsur kebudayaan seperti
nilai, norma, sikap serta peranan-peranan sosial yang dianggap mampu
mengajak masyarakat untuk bekerja sama guna meningkatkan taraf
kehidupan sosial.
Pada dasarnya terdapat beberapa kegunaan atau manfaat penerapan
sosiologi dalam perencanaan sosial, kegunaan-kegunaan tersebut
antara lain:
- Sosiologi mempunyai dasar kemampuan mendalam tentang perkembangan kebudayaan masyarakat dari taraf yang tradisional sampai pada taraf kebudayaan yang modern. Dengan demikian, proses penyusunan dan pengenalan suatu perencanaan sosial relatif lebih mudah dilakukan.
- Sosiologi mempunyai dasar kemampuan memahami hubungan manusia dengan alam sekitarnya, hubungan antargolongan dalam masyarakat, memahami proses perubahan dan pengaruh-pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat. Hal ini berarti cara kerja sosiologi atas dasar kenyataan faktual dalam masyarakat, sehingga rancangan perencanaan relatif dapat dipercaya.
- Sosiologi mempunyai disiplin ilmu yang objektif. Hal ini berarti proses pelaksanaan kerjanya lebih didasarkan pada spekulasi dan harapan yang ideal.
- Menurut pandangan sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan kehidupan masyarakat, sehingga perencanaan tersebut dapat bermanfaat dalam menghimpun kekuatan sosial dalam rangka menciptakan ketertiban masyarakat.
- Dengan berpikir secara sosiologis, maka perencanaan sosial dapat dimanfaatkan untuk mengetahui batas-batas keterbelakangan dan kemajuan masyarakat di bidang kebudayaan.
2. Penerapan Sosiologi dalam Penelitian
Selain diterapkan dalam perencanaan sosial, keberadaan sosiologi
diterapkan pula dalam dunia penelitian. Sosiologi memiliki metodemetode penelitian sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu lainnya.
Objek penelitian sosiologi mengacu hampir seluruh aspek kehidupan
manusia, terutama aspek yang berhubungan dengan interaksi
antarmanusia dalam masyarakat.
Selain itu, tugas sosiologi adalah
mencari dan menemukan data faktual tentang kebenaran yang terlepas
dari nilai-nilai subjektif. Informasi sosiologi yang disajikan
senantiasa ditemukan melalui metode-metode ilmiah yang sudah
teruji.
Sosiologi dalam penelitian tentang tindakan sosial dalam
masyarakat selalu bersandar pada interpretasi yang logis, objek
diutamakan pada situasi yang dialami, diketahui dan dilihat, sehingga
asumsi-asumsinya dapat dibuktikan.
Selain itu penelitian sosiologis
lebih mengutamakan hasil yang objektif serta bebas dari kecenderungan baik dan buruk. Oleh karena itu, di abad perubahan seperti sekarang
ini dengan corak kehidupan sosial yang kompleks dan rumit penelitian
sosiologis sangat dibutuhkan untuk mengungkap masalah yang
faktual.
Atas dasar kenyataan tersebut, maka tidak mengherankan jika
pengetahuan sosiologi banyak digunakan di berbagai kalangan praktisi
pihak-pihak swasta, pemerintah dan banyak pula dimanfaatkan oleh
peneliti-peneliti dari disiplin ilmu lainnya.
Banyak organisasi-organisasi swasta, lembaga-lembaga pengumpul pendapat umum dan penelitian pasar, organisasi-organisasi
industri dan manufaktur serta lembaga-lembaga profesional, menggunakan penelitian sosiologi.
Oleh karenanya, para sosiolog dipandang sebagai personal yang memiliki kemampuan untuk duduk
dalam berbagai jabatan, seperti bidang personalia, hubungan kerja atau perburuhan, dan berbagai anggota tim jenis evalusi tingkat
kriminalitas, pencemaran lingkungan dan banyak lagi bidang yang
berhubungan dengan kepentingan soal-soal kemasyarakatan.
3. Penerapan Sosiologi dalam Pembangunan
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan pembangunan? Istilah
pembangunan sering kita dengar pada masa Orde Baru. Pada masa
pertumbuhan dan perkembangan seperti saat ini konsep pembangunan
merupakan suatu ideologi yang menggambarkan kegiatan-kegiatan
dalam upaya mengejar pertumbuhan dan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Suatu proses pembangunan perlu adanya kemauan keras serta
kemampuan untuk memanfaatkan potensi-potensi yang tersedia dalam
masyarakat. Berbagai perencanaan perlu disusun dan digelar dalam
rangka menghimpun kekuatan masyarakat dalam usaha mencapai
tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
Menurut Soerjono Soekanto
(1987), suatu proses pembangunan berkaitan dengan pandangan
optimis, yang berwujud usaha-usaha untuk mencapai taraf kehidupan
yang lebih daripada apa yang telah dicapai.
Secara sosiologi, fokus utama yang menjadi prioritas dalam
pembangunan adalah usaha untuk mencapai perbaikan ekonomi dan
tidak hanya terbatas pada golongan elite saja melainkan secara
menyeluruh dan merata sampai pada lapisan terbawah.
Dengan kata lain, pembangunan dalam arti kata sosiologi
ditujukan pada pemberantasan terhadap angka kemiskinan.
Kepekaan dan kemajuan pemikiran sosiologi inilah yang
menjadikan pengetahuan sosiologi diterapkan dalam
pembangunan.
Selain itu, prosedur penelitian kuantitatif dan kualitatif
dalam sosiologi merupakan pemikiran gabungan yang paling maju.
Sehingga metode ini sering digunakan untuk
menuntun proses pembangunan dapat lebih objektif dan
efisien.
Menurut Soerjono Soekanto, kegunaan sosiologi bagi
pembangunan dapat diidentifikasi melalui beberapa tahap.
Pada tahap perencanaan, sosiologi digunakan dalam mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan sosial, pusat perhatian sosial, stratifikasi sosial,
pusat-pusat kekuasaan serta sistem dan saluran-saluran komunikasi
sosial.
Pada tahap pelakasanaan, sosiologi digunakan untuk
mengadakan identifikasi terhadap kekuatan-kekuatan sosial dalam
masyarakat serta mengamat-amati proses perubahan sosial yang
terjadi. Sedangkan pada tahap evaluasi dapat diadakan suatu analisis
terhadap efek-efek sosial dari pembangunan tersebut.
Dengan demikian, pembangunan menurut konsep sosiologis
adalah proses peningkatan taraf hidup masyarakat yang didasarkan
pada realitas sosial.
4. Penerapan Sosiologi dalam Pemecahan Masalah Sosial
Sebagaimana ilmu tentang masyarakat, sosiologi mempunyai
peranan besar dalam upaya-upaya pemecahan masalah sosial. Bahkan
upaya pemecahan masalah sosial secara terperinci dipelajari dalam
kajian ilmu sosiologi.
Oleh karena itu, sosiologi menyuguhkan
metode-metode sosial yang mampu menjadi metode penanggulangan
masalah-masalah tersebut.
Menurut Roucek dan Warren, masalah sosial merupakan masalah
yang ditimbulkan oleh masyarakat itu sendiri.
Dengan demikian,
masalah sosial adalah masalah yang melibatkan sejumlah besar manusia dalam pemenuhan kehendak biologis dan sosial. Sebagai
contohnya, masalah yang berhubungan dengan terjadinya benturan
institusi, rendahnya pengawasan sosial atau kegagalan dalam menjalankan kaidah-kaidah.
Berbagai usaha dan cara telah banyak dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah sosial, akan tetapi belum ada metode yang
ampuh untuk mengatasinya. Kesulitan ini dikarenakan masalahmasalah yang timbul tidaklah selalu sama, baik latar belakang, waktu
maupun pengaruh-pengaruh yang menyertainya.
Selain itu, metode
dan analisis yang ada dalam masyarakat tidak mampu mengimbangi
cepatnya perubahan-perubahan yang terjadi.
Untuk memecahkan kesulitan ini, pengetahuan sosiologi menyuguhkan beberapa metode yang dirasa tepat dalam menanggulangi
masalah sosial (Abdulsyani: 1987) yaitu:
1. Metode coba-coba (trial and error methods)
yaitu cara penanggulangan masalah sosial yang paling sederhana. Metode ini
sering digunakan untuk menanggulangi masalah sosial pada
masyarakat yang masih tergolong sederhana. Dengan bantuan
seorang dukun, atau dengan memberikan sesajen yang diletakkan
pada tempat-tempat tertentu.
2. Metode analisis
yaitu cara penanggulangan masalah sosial
dengan melakukan penelitian-penelitian secara ilmiah. Para
peneliti melakukan pengumpulan data sebagai dasar untuk
mencari penyebab-penyebab timbulnya masalah sosial yang
sedang terjadi, atau secara langsung menerapkan hasil keputusan
pemikiran-pemikiran tertentu untuk meniadakan masalah sosial
tersebut.
Penerapan metode ini selalu disertai oleh pertimbanganpertimbangan tertentu terhadap nilai-nilai sosial beserta adat
istiadat masyarakat setempat agar terdapat keseimbangan dan kerja
sama yang harmonis dalam usaha penanggulangan masalahmasalah sosial tersebut.
3. Perencanaan sosial
yaitu suatu metode yang didasarkan pada
fakta-fakta menurut hasil penelitian-penelitian ilmiah dan bukan
berdasarkan pengalaman-pengalaman praktis atau penelitianpenelitian tanpa perhitungan. Pemikirannya adalah usaha yang
berorientasi pada masa depan dengan ukuran waktu dan biaya
yang telah diterapkan. Perencanaan sosial berarti usaha
memperhitungkan dan menciptakan kehidupan masyarakat yang
lebih serasi dengan lajunya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Posting Komentar untuk "Penerapan Ilmu Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat"