Pengertian Ilmu Pengetahuan, Sifat dan Pengelompokan
Bagaimana proses lahirnya ilmu pengetahuan? Proses kelahiran suatu ilmu pengetahuan berawal dari rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu hal. Oleh karena itu, manusia melakukan berbagai upaya untuk mengetahuinya.
Kemudian hasil penelitian disampaikan kepada masyarakat untuk dibuktikan kebenarannya. Jadi, ilmu pengetahuan dapat diartikan sebagai kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis, yang diperoleh dari aktivitas berpikir manusia melalui metode tertentu yang kebenarannya dapat diuji secara kritis oleh orang lain.
Metode tertentu dalam menemukan pengetahuan ilmiah disebut metode ilmiah. Di mana metode ilmiah mensyaratkan asas dan prosedur tertentu yang disebut kegiatan ilmiah misalnya penalaran, studi kasus, dan penelitian.
Menurut Suriasumantri (www.unhas.ac.id), penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran di mana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing. Penalaran dapat pula diartikan sebagai suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang benar dan bukan hasil perasaan. Oleh karenanya, terdapat dua proses berpikir dalam penalaran yaitu berpikir logis dan analisis.
Berpikir logis adalah kegiatan berpikir menurut pola, alur dengan kerangka tertentu (frame of logic), yaitu menurut logika deduksi-induksi, rasionalis-empiris, abstrak-konkret, apriori-aposteriori. Sedangkan berpikir analisis adalah konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir analisis-sintesis berdasarkan langkah-langkah tertentu (metode ilmiah/penelitian).
Sifat Ilmu Pengetahuan
Seperti pada pembahasan sebelumnya bahwa ilmu pengetahuan berasal dari rasa ingin tahu yang kemudian dibuktikan dan diuji oleh orang lain. Namun, tidak semua pengetahuan dinamakan ilmu. Pengetahuan yang diangkat sebagai ilmu mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
a. Rasional
Ilmu pengetahuan didasarkan atas kegiatan berpikir secara logis dengan menggunakan rasa (nalar) dan hasilnya dapat diterima oleh nalar manusia.
b. Objektif
Kebenaran yang dihasilkan suatu ilmu merupakan kebenaran pengetahuan yang jujur, apa adanya sesuai dengan kenyataan objeknya, serta tidak tergantung pada suasana hati, prasangka, atau pertimbangan nilai pribadi. Objek dan metode ilmu tersebut dapat dipelajari dan diikuti secara umum. Kebenaran itu dapat diselidiki dan dibenarkan oleh ahli lain dalam bidang ilmu tersebut melalui pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.
c. Akumulatif
Ilmu dibentuk dengan dasar teori lama yang disempurnakan, ditambah, dan diperbaiki sehingga semakin sempurna. Ilmu yang dikenal sekarang merupakan kelanjutan dari ilmu yang dikembangkan sebelumnya. Oleh karenanya, ilmu pengetahuan bersifat relatif dan temporal, tidak pernah mutlak dan final. Dengan demikian, ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.
d. Empiris
Kesimpulan yang diambil harus dapat dibuktikan melalui pemeriksaan dan pembuktian pancaindra, serta dapat diuji kebenarannya dengan fakta. Hal ini yang membedakan antara ilmu pengetahuan dengan agama.
e. Andal dan Dirancang
Ilmu pengetahuan dapat diuji kembali secara terbuka menurut persyaratan dengan hasil yang dapat diandalkan. Selain itu, ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah.
Pengelompokan Ilmu Pengetahuan
- Ilmu pengetahuan alam (natural sciences) Ilmu pengetahuan alam (natural sciences) merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam, baik hayati maupun nonhayati. Yang termasuk dalam ilmu ini adalah biologi, fisika, kimia, dan lain-lain.
- Ilmu pengetahuan sosial (social sciences) Ilmu pengetahuan sosial (social sciences) adalah ilmu yang mengkaji kehidupan bersama manusia dengan sesamanya seperti, antropologi, sosiologi, ekonomi, dan lain-lain.
- Ilmu pengetahuan budaya (humanistics study) Ilmu pengetahuan budaya merupakan ilmu yang mempelajari manifestasi atau perwujudan spiritual dari kehidupan bersama manusia.
Posting Komentar untuk "Pengertian Ilmu Pengetahuan, Sifat dan Pengelompokan"