Pameran merupakan salah satu cara
untuk menyajikan hasil-hasil karya seni,
baik dua dimensi atau tiga dimensi, secara
visual. Pengadaan pameran dilakukan
untuk mengkomunikasikan ide atau
informasi kepada orang banyak. Karyakarya yang dapat dipamerkan dapat
berupa buatan pabrik atau bentuk kerajinan
tangan manusia.
Berdasarkan bentuknya, suatu pameran
dapat diselenggarakan secara umum atau
khusus. Materi pameran umum sering
menampilkan berbagai jenis barang, sedangkan materi pameran khusus hanya
menampilkan salah satu jenis barang produksi.
1. Pameran Karya Seni Rupa
Pameran karya seni rupa adalah penyajian visual semua jenis karya seni rupa
atau salah satu jenis karya seni rupa di suatu tempat secara khusus. Jenis-jenis
karya seni rupa yang dapat dipamerkan antara lain:
- karya seni patung;
- karya seni kerajinan;
- karya seni poster;
- karya seni tekstil;
- karya seni lukis;
- karya seni keramik;
- karya seni grafis; dan
- karya seni ukir.
karya seni tersebut dapat dipamerkan
secara bersamaan atau secara tersendiri.
2. Tujuan Pameran Seni Rupa
Selain dapat dijadikan sebagai suatu usaha untuk berdialog dengan masyarakat
dan mencari identitas lingkungan, pameran juga berfungsi untuk menemukan jejak
pribadi seorang seniman. Bagi seniman, pameran merupakan hal yang penting.
Berpameran berarti berusaha membangkitkan kegairahan mencipta.
Salah satu penunjang keberhasilan
pameran adalah dilihat dari faktor
pengunjungnya. Oleh karena pengunjung
memiliki kedudukan penentu berhasil atau
tidaknya suatu pameran seni, akan sangat
baik jika seniman mengenal terlebih dahulu
kondisi pengunjung pameran tersebut.
Setidaknya ada tiga keadaan yang
menyebabkan masyarakat cenderung
menjadi pengunjung pameran, yaitu sebagai
berikut.
- Pengunjung peminat adalah pengunjung dari kalangan intelektual dan
umumnya telah memiliki apresiasi seni rupa.
- Pengunjung iseng adalah pengunjung yang tidak punya pilihan atau perhatian
khusus pada seni rupa, tetapi mungkin ia memiliki minat pada bentuk karya
seni lain seperti seni musik, seni tari, atau sastra.
- Pengunjung penasaran adalah pengunjung yang hanya ingin mengetahui
pameran seni rupa dan benda-benda yang ditampilkan dalam pameran
tersebut.
Untuk dapat menarik perhatian pengunjung, pelaksana pameran dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut.
- Usaha publikasi
Publikasi dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti lewat spanduk, poster,
selebaran, pengumuman lewat koran dan majalah, serta radio.
- Usaha tempat pameran
Mengadakan pameran di tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat,
tidak terasa mewah dan tidak pula sederhana.
- Usaha penampilan karya
Pengunjung harus melihat bahwa karya seni rupa sebagai suatu hal yang
istimewa, sebagai sesuatu yang tetap baru, eksklusif, dan terjaga sebagai yang
tetap estetik.
- Usaha melontar ide baru
Umumnya corak karya seni yang baru akan menghasilkan kesegaran pada
penikmatan pengunjung.
3. Tempat Pameran Seni Rupa
Tempat atau ruang untuk pameran harus memenuhi syarat tertentu agar
memenuhi dan berfungsi dengan baik. Pada umumnya pelaksanaan pameran
dilakukan ditempat tertutup atau tempat
terbuka.
- Tempat tertutup biasanya menggunakan
suatu ruangan di sebuah gedung
tertentu.
- Tempat terbuka adalah suatu tempat
yang terbuka. Untuk melindungi dari
panas dan hujan digunakan atap terpal
semi permanen. Umumnya tempat
tersebut berupa halaman luas, kebun,
atau lapangan.
4. Perlengkapan Pameran Seni Rupa
Pelaksanaan pameran bukan hanya pekerjaan seorang seniman yang
memamerkan karyanya saja, melainkan juga merupakan sebuah pekerjaan
kelompok. Alat dan perlengkapan yang digunakan untuk penyelenggaraan
pameran tergantung pada bentuk karya yang dipamerkannya. Pada pameran
dengan bentuk karya seni rupa dua dimensi yang bersifat bidang, banyak
dipergunakan panil-panil untuk menggantungkan karya-karyanya. Adapun pada
pameran dengan bentuk seni rupa tiga dimensi yang bersifat bervolume, banyak
memerlukan meja-meja atau level-level untuk meletakkan bendanya.
5. Penataan Karya Seni Rupa
Keberhasilan penampilan suatu pameran banyak juga terletak pada
penataannya. Penataan karya seni yang kurang baik tidak hanya akan mengganggu
penglihatan pengunjung, tetapi juga akan merusak nilai estetik suatu karya yang
ditampilkan. Untuk menampilkan penataan yang baik, hendaknya diperhatikan
beberapa syarat, antara lain sebagai berikut.
a. Karya Seni Dua Dimensi
Hasil-hasil karya seni yang termasuk
ke dalam bentuk seni dua dimensi
adalah karya lukisan, grafis, atau
hiasan datar. Karya tersebut dapat
digantungkan di dinding atau sejenis
bidang vertikal (panil). Penataan yang
ideal yaitu dengan menempatkan karya
yang sejajar dengan mata pengunjung.
Penempatan yang terlampau tinggi
akan menyulitkan pengunjung dalam
menikmati sajian karyanya.
b. Karya Seni Tiga Dimensi
Hasil-hasil karya seni yang termasuk ke dalam bentuk seni tiga dimensi
adalah karya patung, keramik, dan cetakan. Peletakan benda-benda tersebut
harus dilakukan pada suatu bidang datar yang horizontal. Tinggi rendahnya
peletakan benda tergantung dari bentuk karya yang dipamerkan. Untuk benda
yang kecil dan pendek, sebaiknya jangan diletakkan di level yang terlalu tinggi
atau rendah dari mata pengunjung. Sementara, untuk benda-benda yang tinggi
seperti patung dapat langsung diletakkan di lantai ruangan.
c. Cahaya di Ruang Pameran
Cahaya yang paling baik untuk menerangi karya-karya pameran seni adalah
cahaya matahari. Namun, untuk pelaksanaan pameran di dalam ruangan,
panitia dapat menggunakan lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Dalam
meletakkan lampu hendaknya diperhatikan hal-hal berikut.:
- Lampu tidak diletakkan di belakang karya sehingga menyilaukan
pengunjung.
- Lampu tidak diletakkan di atas karya, terutama karya seni rupa dua
dimensi.
- Carilah posisi sudut datang cahaya yang aman dan tidak mengganggu
pandangan pengunjung.
- Hindari terjadinya bayangan-bayangan yang mengganggu akibat adanya
cahaya yang menimpa karya.
6. Mengelola Pameran Sekolah
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola pameran seni
rupa di sekolah, di antaranya sebagai berikut.
a. Pemilihan Karya
Bentuk karya seni rupa untuk pelaksanaan pameran harus benar-benar
diperhatikan. Bentuk karyanya sebaiknya diambil dari hasil karya siswa di sekolah itu sendiri. Karya-karya tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan
bentuk, fungsinya, jenis, atau bahan. Pengelompokan karya juga bisa dilakukan
berdasarkan kelas tertentu.
b. Pemilihan Tempat
Pemilihan tempat harus benar-benar diperhatikan dengan baik. Pada
umumnya, tempat yang baik adalah ruangan yang banyak memiliki sirkulasi udara
dan cahaya matahari. Karena pameran di sekolah umumnya dilakukan pada siang
hari, khususnya pada jam-jam sekolah, pemilihan ruang yang banyak menerima
cahaya matahari adalah yang paling baik dan praktis.
c. Pengunjung
Agar kegiatan pameran dapat melibatkan semua pihak, dapat dilakukan
beberapa cara, di antaranya sebagai berikut.
- Karya seni yang akan dipamerkan diambil dari setiap perwakilan kelas.
- Adakan angket yang diisi oleh pengunjung untuk memilih jenis karya seni
yang paling disukai atau paling baik.
- Seluruh siswa diberi tugas untuk membuat laporan tertulis dari kegiatan
pameran yang diselenggarakan.
Posting Komentar untuk "Pengertian Pameran Karya Seni Rupa dan Tujuannya"