Pengertian Apresiasi Seni, Tahapan, Peranan dan Kegiatan Apresiasi Seni
Seni Rupa Terapan Nusantara Saat kamu duduk di Kelas VII, kamu sudah pernah belajar cara mengapresiasi hasil karya seni rupa daerah. Apakah kamu masih ingat tentang pengertian apresiasi? Apresiasi merupakan kemampuan mengenal atau memahami suatu nilai estetika yang mengandung daya pesona, kagum, masyur, dan agung. Dalam bahasa sederhana, apresiasi merupakan cara seseorang menilai hasil karya orang lain dengan melihatnya dari sudut pandang keindahan.
Dalam melakukan apresiasi seni, ada beberapa pendekatan yang dapat dipilih, yaitu pendekatan deskriptif, pendekatan analitik, pendekatan interpretatif, pendekatan penilaian, dan pendekatan interdisiplin.
- Pendekatan Deskriptif Pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang dilakukan dengan mengamati dan memaparkan karya seni apa adanya. Misalnya, mengenai objek gambar, penggunaan warna, komposisi warna, tema, judul, orang yang membuatnya, tahun pembuatan, media yang digunakan, ukuran karya, dan waktu yang diperlukan untuk membuat karya seni tersebut.
- Pendekatan Analitik Pendekatan analitik adalah pendekatan yang dilakukan dengan mengamati karya seni berdasarkan kaidah-kaidah estetika yang baku. Misalnya, melalui aspek tematik, teknik pengerjaan, penerapan asas kesenirupaan, serta makna atau arti yang tersirat di dalamnya.
- Pendekatan Interpretatif Pendekatan interpretatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan menginterpretasikan karya seni berdasarkan sudut pandang pengamat, baik dari kesamaan pengalaman, unsur estetis, dan pengetahuan yang dimiliki oleh pengamat.
- Pendekatan Penilaian Pendekatan penilaian adalah pendekatan yang dilakukan melalui proses pengukuran, baik secara objektif maupun subjektif.
- Pendekatan Interdisiplin Pendekatan interdisiplin adalah pendekatan yang dilakukan untuk menilai suatu karya seni dilihat dari berbagai disiplin keilmuaan seperti antropologi, psikologi, kebudayaan, filsafat, ekonomi, dan linguistik (kebahasaan).
1. Tahapan Apresiasi Seni
Dalam mengapresiasi sebuah karya seni rupa, baik lukisan, patung, keramik,
maupun grafis diperlukan beberapa tahapan seperti kegiatan mengamati,
menghayati, mengevaluasi, dan mengapresiasi.
a. Kegiatan Mengamati
Dalam kegiatan mengamati terdapat beberapa proses, yaitu sebagai berikut.
- Fisis, yaitu aktivitas yang dilakukan oleh mata untuk mengamati dan menerima rangsangan dari objek karya seni yang dilihatnya.
- Fisiologis, yaitu suatu proses dalam menyalurkan rangsangan yang diterima oleh indra melalui syaraf sampai ke otak.
- Psikologis, yaitu aktivitas jiwa dan indra rasa untuk memahami objek fisik secara realita dari apa yang diamati sehingga si pengamat dapat memberikan tanggapan dan penggambaran terhadap objek pada saat mengamati karya seni.
b. Kegiatan Menghayati
Dalam menghayati karya seni, si penghayat akan turut terlibat langsung secara
aktif dan selektif terhadap karya yang dihayati. Si penghayat akan melakukan
penyesuaian dan menerima nilai-nilai estetis yang terkandung di dalam karya seni
tersebut. Namun, ada kalanya si penghayat menerima sepenuhnya seluruh objek
yang sedang diamatinya secara tidak sadar dan tanpa kritikan. Menurut Theodor
Lipps pengalaman estetis seperti itu disebut juga sikap empathy.
c. Kegiatan Mengevaluasi
Kegiatan mengevaluasi adalah kegiatan melakukan penilaian terhadap karya
seni sesuai dengan pedoman, kaidah, norma, dan etika yang berlaku. Dengan
demikian, seorang apresiator atau kritikus dapat memilah mana karya seni yang
dianggap baik dan mana karya seni yang dianggap kurang baik. Ia juga dapat
menunjukkan dan mencarikan jalan pemecahannya demi penyempurnaan dalam
penciptaan karya seni berikutnya.
d. Kegiatan Berapresiasi
Pada tahapan kegiatan ini seorang
apresiator telah bergerak di mana hati
dan peraasaannya hanyut bersama-sama
dengan nilai keindahan yang mempesona.
Ia seperti berada dalam karya tersebut.
Ia dapat merasakan sendiri apa yang
dirasakan oleh si pembuatnya. Menurut
Herbert Read dalam bukunya The Meaning
of Art mengatakan bahwa sikap tersebut
berarti seorang apresiator telah mencapai
rasa simpathy.
2. Peranan Apresiasi Seni bagi Siswa dan Masyarakat
Kegiatan mengapresiasi hasil karya seni sangat berperan dalam kehidupan
sehari-hari siswa dan juga masyarakat umum. Peranan apresiasi seni bagi siswa
sekolah dan masyarakat pada umumnya adalah sebagai berikut.
- Membangkitkan peran serta siswa secara aktif agar dapat berkomunikasi dan menikmati keindahan karya seni yang mengandung daya pesona sehingga pada akhirnya siswa akan memiliki rasa simpati dan empati, kepuasan estetis, rasa senang dan bangga, serta rasa nikmat akan suatu karya seni.
- Memperluas wawasan seni budaya, baik pengenalan melalui aspek sejarah, teknik, sifat, bahan, gaya dan watak teori keindahan seni, maupun ide dan gagasan serta prinsip seni.
- Meningkatkan penghargaan terhadap seni budaya negeri sendiri yang beraneka ragam, baik seni tradisional, modern, maupun kontemporer.
- Mencintai dan menghargai sepenuhnya terhadap karya sendiri dan orang lain.
- Termotivasi untuk menciptakan karya seni yang bermutu tinggi.
3. Pentingnya Kegiatan Apresiasi Seni
Usaha untuk meningkatkan kesadaran betapa pentingnya apresiasi seni di
kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum, dapat ditempuh dengan usaha sebagai
berikut.
- Memperkaya pengetahuan dan wawasan seni budaya kepada para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat melalui pendidikan seni atau kursus seni seperti di bengkel seni, sanggar seni, studio musik, dan padepokan seni.
- Mendorong kreativitas penciptaan seni modern dan kontemporer yang disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan zaman serta cita rasa estetika masyarakat.
- Mengadakan kunjungan ke objek wisata budaya, museum, galeri, tempat bersejarah (monumen), candi, dan cagar budaya lainnya.
- Memperkenalkan nama-nama seniman besar dan ternama, profesional dan maestro baik seniman lokal maupun manca negara beserta karyanya supaya pelajar dan masyarakat dapat tergugah hatinya untuk mengikuti mereka.
- Mengajak, membuka peluang bagi para pelajar, mahasiswa dan masyarakat untuk dapat menyaksikan pentas seni, festival, pameran, diskusi maupun sarasehan seni.
- Melestarikan sekaligus menghidupkan seni tradisional melalui pembinaan dan pemanfaatan serta penilaian nilai seni tradisional kepada para pelajar dan mahasisswa serta masyarakat, sehingga nilai estetik seni klasik tradisional yang telah mapan dan telah mencapai prestasi puncak dengan ciri yang khas dan spesifik dapat dibanggakan oleh pelajar dan masyarakat luas.
Misalnya,
seni batik tradisional yang ada di
Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Cirebon;
seni ukir gaya Jepara dan Asmat, Toraja
dan Bali; seni bangunan arsitektur
tradisional; seni topeng tradisional;
seni wayang dan pedalangan; serta
kerajinan tradisional berupa anyaman, kerajinan kulit, keramik, songket,
ulos, seni patung, seni tenun tradisional yang beraneka ragam dari pelosok
nusantara.
Posting Komentar untuk "Pengertian Apresiasi Seni, Tahapan, Peranan dan Kegiatan Apresiasi Seni"