Membahas pelaksanaan demokrasi sebelum tahun 1998 bukan merupakan
hal yang perlu dibahas disini karena lebih tepat dibahas di pelajaran Sejarah atau
Pendidikan Kewarganegaraan. Kini kita hidup di era reformasi yang diawali dengan
ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan saat itu. Dapat dikatakan bahwa
demokrasi di Indonesia menunjukkan perkembangan menuju perbaikan sejak
tahun 1998 yang merupakan salah satu tonggak sejarah di Indonesia.
Ini adalah
tahun dimana pemerintahan Soeharto berakhir dan tampuk pemerintahan beralih
ke B.J. Habibie selaku Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Pemerintahan
Soeharto disebut Orde Baru yang dikecam karena menggunakan pendekatan
otoriter walaupun masa itu disebut juga dengan Demokrasi Pancasila. Orde Baru
memang menggantikan rezim Orde Lama di bawah pemerintahan Presiden
Soekarno.
Reformasi ini diwujudkan dalam kehidupan berpolitik dan bermasyarakat
yang sifatnya menjadi lebih bebas dan terbuka (Indonesia-investment, 2013).
Kebebasan dalam berpolitik, misalnya adalah kebebasan untuk mendirikan partai
politik yang memiliki visi misi yang berbeda dari partai politik yang sudah ada
pada kepemimpinan Soeharto. Secara lebih rinci, pencapaian Habibie dalam
bidang reformasi ini adalah:
- Memberikan kebebasan pers
- Pendirian partai politik dan sejumlah serikat misalnya serikat buruh
- Pembebasan sejumlah narapidana politik
- Pembatasan periode kepresiden menjadi maksimal dua kali lima tahun
- Pelimpahan sebagian kewenangan dan kekuasaan ke pemerintah daerah.
- Penyelenggaraan pemilihan umum pada tahun 1999, walau pun pemilihan
presiden sebelumnya baru saja dilakukan pada tahun 1998 oleh Dewan
Perwakilan Rakyat.
Sayangnya, pada masa ini juga mulai muncul tindakan kekerasan seperti
yang terjadi di Ambon, Kalimantan Barat, Jawa Timur, dan Kupang tidak mudah
ditelusuri siapa pelakunya. Pada masa inilah kemerdekaan Timor Timur diakui oleh
pemerintah Indonesia.
Pada tahun 1999, sebagai tindak lanjut dari reformasi dalam bidang politik,
rakyat Indonesia mengikuti pemilihan umum untuk memilih partai politik yang
saat itu berjumlah 48 partai. Tentu saja banyak dari partai politik ini yang tidak
mendapatkan suara karena memang kurang dikenal oleh masyarakat luas terkait
dengan umur yang masih pendek sebagai suatu partai.
Salah satu partai yang
mendapatkan dukungan luas adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
yang didirikan oleh Megawati Soekarnoputri, putri sulung dari Soekarno, Presiden
pertama Indonesia. Partai lainnya adalah Partai Kebangkitan Bangsa yang
didirikan oleh K. H. Abdurrahman Wahid yang juga merupakan tokoh Nahdlatul
Ulama (NU). Wujud demokrasi yang muncul dalam pemilihan umum ini adalah
bahwa Dewan Perwakilan Rakyat memiliki wakil-wakil dari pulau Jawa maupun
luar Jawa yang dibuat menjadi sama besar, tidak lagi lebih banyak wakil dari pulau
Jawa.
Presiden Habibie digantikan oleh Presiden K.H. Abdurrahman Wahid (Gus
Dur) pada tahun 1999. Contoh pembaharuan yang terjadi pada masa ini adalah
pengangkatan menteri kabinet yang berasal dari partai politik dan mengurangi
peranan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (ABRI), padahal, sejumlah konfl ik dan tindak kekerasan yang muncul
di Indonesia memang perlu ditangani oleh TNI dan ABRI. Sementara itu, korupsi
tetap terjadi dan melibatkan menteri-menteri yang berasal dari partai politik yang
utama. Pada masa pemerintahan Gus Dur, reformasi diwujudkan dalam bentuk
antara lain:
- Kebebasan pers semakin luas karena Departemen Penerangan dihapuskan.
- Kelompok Tionghoa mendapatkan pengakuan lebih besar melalui kemudahan
dalam mengurus dokumen kewarganegaraan dan penetapan hari raya Imlek
sebagai hari libur nasional.
- Mengakui Konghucu sebagai salah satu kepercayaan yang ada di kalangan
rakyat Indonesia.
Namun, karena ada sejumlah ketidakberesan politik yang juga mengakibatkan
ketidakstabilan ekonomi, Gus Dur diturunkan oleh DPR dan digantikan oleh
Megawati selaku Wakil Presiden. Secara umum pemerintahan Megawati melanjutkan kebijakan baik yang
sudah dilakukan di era Gus Dur. Perubahan yang dilakukan antara lain adalah
mengadili kroni-kroni Soeharto untuk kasus korupsi, melakukan privatisasi
sejumlah perusahaan negara dengan menjualnya ke swasta atau ke pihak asing.
Untuk tindakan terakhir ini cukup banyak kritik dilontarkan kepada Megawati.
Pada tahun 2004 pemerintahan Megawati berakhir dan melalui pemilihan
langsung presiden yang pertama kali dilakukan oleh rakyat Indonesia,
Susilo Bambang Yudoyono (SBY) menjadi Presiden RI yang kelima. Sejumlah
pembaharuan yang dilakukan dalam dua periode pemerintahan SBY (tahun 2004-
2014) antara lain adalah:
- Di bidang ekonomi, terjadi pertumbuhan sehingga ada stabilitas ekonomi
dengan kekuatan ekonomi yang diakui negara-negara lain.
- Ada alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar 20% untuk
pendidikan.
- Meninggalkan IMF selaku badan ekonomi yang sebelumnya banyak mendikte
apa yang harus dilakukan oleh pemerintahan Indonesia dalam bidang
ekonomi.
- Peningkatan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menuntaskan kasuskasus korupsi. KPK kini dianggap sebagai lembaga yang bekerja dengan baik
karena berhasil menuntaskan kasus-kasus korupsi termasuk yang melibatkan
sejumlah anggota DPR dan menteri.
Namun demikian, ada sejumlah kasus yang tetap belum dapat diselesaikan
dengan baik, misalnya saja penyelesaian kasus orang hilang yang terjadi pada
masa pemerintahan sebelumnya. Satu tradisi baru dalam demokrasi yang sudah
berjalan baik sejak tahun 2004 adalah pemilihan presiden, anggota DPR, anggota
DPRD, anggota DPD, Kepala Daerah (gubernur dan bupati) secara langsung oleh
rakyat. Ini merupakan prestasi pemerintahan Indonesia yang diakui oleh dunia.
Sayangnya, menjelang akhir pemerintahan SBY, pemilihan langsung ini diganti
oleh DPR menjadi tidak langsung melalui pengesahan Undang-Undang Pemilihan
Kepala Daerah pada tanggal 26 September 2014.
Jadi dapat dikatakan bahwa perjalanan demokrasi di Indonesia masih
akan berlangsung panjang demi menjamin tercapainya keadilan, kesempatan
menyuarakan pendapat dan mengawasi jalannya pemerintahan. Demokrasi hanya
dapat terwujud apabila demokrasi sebagai prinsip dan acuan hidup bersama
antarwarga negara dengan negara dijalankan dan dipatuhi oleh semua pihak.
sangat banyak penduduk yang miskin dan terdapat kesenjangan yang luas antara
penduduk kaya dengan penduduk miskin, keadilan, dan demokrasi sulit terwujud.
Mengapa begitu? Karena kesenjangan antara kelompok kaya dan kelompok miskin
muncul akibat ada kelompok penguasa yang membiarkan situasi kesenjangan
untuk kepentingan mereka.
Kondisi Indonesia yang masih dikategorikan memiliki
banyak korupsi termasuk hal yang memprihatinkan. Pemerintah dan rakyat
Indonesia perlu bekerja keras untuk membasmi korupsi yang sudah dianggap
terstruktur dan massif (Kompas, September 2014). Rencana Bank Dunia dalam
membangun kemitraan dengan Indonesia menunjukkan bahwa tingkat korupsi
yang tinggi menjadi hal yang harus dapat ditangani oleh Pemerintah Indonesia
agar dapat menjamin masyarakat Indonesia yang sejahtera. Kondisi bahwa 40 %
masyarakat Indonesia hidup di ambang kemiskinan dengan pengeluaran sebesar
1,5 dolar Amerika per hari sangatlah memprihatinkan. Inilah hal-hal yang harus
dibereskan sebelum demokrasi berjalan dengan baik di negara Indonesia.
Posting Komentar untuk "Pelaksanaan Keadilan dan Demokrasi di Indonesia Sejak 1998"