Menyajikan karya seni musik
Menyajikan karya seni musik berarti mempertontonkan karya musik. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai penyajian lagu daerah setempat. Sebelum menyajikan lagu daerah setempat di kelas dibutuhkan pemahaman mengenai anatomi tubuh dan teknik vokal. Pada prinsipnya untuk menjadi penyanyi profesional, dibutuhkan latihan rutin dan pemeliharaan anatomi tubuh.
1. Anatomi Tubuh Manusia
Pernahkah kalian membayangkan mempunyai suara yang indah, seperti Mariah Carry, Sherina, Aning Katamsi, Gita Gutawa, Ruth Sahanaya, dan Harvey Malaiholo?Untuk menjadi seorang penyanyi yang baik, kita harus mengetahui, memahami, dan mempergunakan organ-organ tubuh tersebut secara betul. Pemeliharaan
organ-organ tubuh sangat penting agar suara tidak rusak atau terganggu.
Oleh
karena itu, dalam bab ini akan dibahas tentang proses pembentukan suara.
Mutu suara manusia ditentukan oleh organ-organ suara yang ada di dalam
tubuh. Organ-organ tersebut, antara lain sebagai berikut.
- Sumber suara manusia, yaitu pita suara berbentuk selaput tipis merentang pada pangkal tenggorokan. Pita suara anak laki-laki lebih panjang dibanding pita suara anak perempuan.
- Ruang resonansi, yaitu rongga tenggorokan, mulut, hidung, dan dada. Fungsi resonator adalah membantu getaran suara menjadi kuat.
- Alat pernapasan, yaitu paru-paru yang di dalamnya terdapat gelembung yang disebut bronchi sebagai penampung suara.
- Pernapasan, yaitu ke luar masuknya udara melalui paru-paru.
- Alat-alat motorik atau alat penggerak, yaitu otot-otot sekitar punggung, diafragma, dan dada.
2. Teknik Vokal
Selain ditentukan oleh organ-organ tubuh, mutu, dan pembentukannya,
suara manusia juga didukung oleh beberapa teknik vokal, di antaranya intonasi,
resonansi, artikulasi, pernapasan, dan pembawaan.
a. Intonasi
Intonasi merupakan salah satu latihan dasar yang penting bagi seorang
penyanyi karena tanpa pembenahan intonasi (ketepatan bunyi tiap nada),
suara yang dihasilkan menjadi sumbang dan tidak merdu.
Istilah intonasi mempunyai pengertian yang berbeda apabila diterapkan
dalam bahasa atau seni vokal. Namun, sebenarnya saling mendukung dan
memperkaya khazanah penguasaan teknik bagi seorang penyanyi, musisi, dan
komponis.
Banyak suku kata yang memiliki teknik pengucapan tersendiri.
Perbedaan pengucapan terletak pada tekanan atau jumlah suku kata.
Intonasi mengandung arti ketepatan suatu nada (pitch). Bunyi nada
yang tepat akan menghasilkan suara jernih, nyaring, dan enak didengar.
Untuk mendapatkan intonasi yang baik, coba nyanyikan nada-nada berikut
secara berulang.
Berlatih kelenturan suara dapat dilakukan dengan cara menyanyikan
nada-nada dengan teknik staccato dan legato. Staccato adalah menyanyikan lagu dengan cara patah-patah. Legato adalah menyanyikan lagu
dengan cara disambung. Adapun langkah-langkah berlatih kelenturan
adalah sebagai berikut.
- Tahap pertama, nada dinyanyikan dengan tempo lambat, lalu lebih cepat.
- Tahap kedua, nada dinyanyikan dengan tempo bervariasi.
- Tahap ketiga, menyanyikan interval yang bervariasi dimulai nada bawah ke nada tinggi dengan artikulasi na, ka, la, dan ra.
- Tahap keempat, menyanyikan nada-nada kromatis
b. Artikulasi
Artikulasi adalah cara mengucapkan kata-kata
dalam menyanyi agar pesan lagu dapat dimengerti
dan dipahami pendengar.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk
mendapatkan artikulasi yang baik, antara lain sikap
badan yang tegap, posisi mulut yang benar, latihan
vokalisis, pembentukan bunyi vokal, dan pembentukan bunyi konsonan.
1) Sikap
Sikap badan yang benar akan membantu memperlancar sirkulasi udara sebagai pendorong
utama produksi suara. Sikap yang baik, antara
lain
- kepala harus tegak, pandangan ke depan;
- tulang punggung lurus;
- dada sedikit membusung;
- kedua kaki terpancang kukuh di lantai dan sedikit renggang.
2) Posisi Mulut
Bentuk mulut yang salah akan mengganggu proses pembentukan suara.
Bentuk dan posisi organ mulut saat memproduksi suara adalah sebagai
berikut.
- Buka mulut selebar tiga jari secara vertikal (bentuk mulut elips) sehingga suara yang ke luar tidak lemah dan bulat.
- Bentuk gigi seri sebelah atas tertutup setengah bagian oleh bibir sebelah atas.
- Posisi bibir bawah ditekan pada gigi seri sebelah bawah supaya kekuatan suara tidak berkurang.
- Aliran udara diarahkan ke langit-langit keras supaya suara yang ke luar menjadi jelas dan lantang.
- Langit-langit lunak dan anak lidah ditarik ke atas untuk menutup lubang yang menuju ke rongga hidung.
- Lengkung langit-langit dibuka lebar dan dijaga agar lidah tetap mendatar, sedangkan ujung lidah menyinggung gigi seri sebelah bawah.
Bentuk dan posisi yang salah pada waktu menyanyi akan berakibat suara
yang dihasilkan menjadi pekak, lemah, dan tidak nyaring.
3) Latihan Vokalisis
Di dalam buku Prattica di Musika, komponis Lodovico Zacconi
menjelaskan bahwa latihan dasar vokal yang baik adalah berusaha
menjadikan semua bunyi menjadi huruf-huruf hidup. Tujuan latihan
vokalisis adalah memelihara dan menyempurnakan huruf vokal ataupun
konsonan dengan teknik agar produksi suara yang dihasilkan menjadi
bulat, merdu, dan indah.
4) Teknik Pembentukan Bunyi Vokal
Bunyi vokal adalah bunyi yang ke luar karena udara dari paru-paru tidak
mendapat rintangan. Jenis dan macam vokal tergantung dari posisi bibir,
tinggi rendah lidah, dan maju mundurnya lidah.
Teknik pembentukan vokal meliputi Vokal o, u, dan a; Vokal e, i;
dan Vokal e (pepet).
5) Teknik Pembentukan Bunyi Konsonan
Bunyi konsonan adalah bunyi yang keluar dari paru-paru mendapat
rintangan atau hambatan. Terbentuknya bunyi konsonan tergantung
peranan lidah sebagai artikulator dan sasaran titik artikulasi.
Macam-macam bunyi konsonan adalah sebagai berikut.
c. Resonansi
Resonansi adalah suatu gejala bunyi yang dikembalikan dari suatu ruangan, semacam gema yang timbul karena adanya ruangan berdinding keras sehingga sanggup memantulkan suara. Tanpa ruangan resonansi, pita suara hanya
menimbulkan bunyi yang lemah karena panjangnya hanya 1,5–2 cm. Dengan
adanya resonansi, suara manusia menjadi keras, indah, dan gemilang.
d. Pernapasan
Pernapasan adalah keluar masuknya udara melalui paru-paru. Udara
yang digunakan saat menyanyi lebih banyak dibandingkan persediaan untuk
bernapas sehari-hari. Oleh karena itu, usahakan mengisi paru-paru sebanyak
mungkin waktu menyanyi. Teknik pernapasan dalam menyanyi dibagi menjadi tiga macam, yaitu teknik pernapasan dada, perut, dan diafragma.
e. Pembawaan
Salah satu keberhasilan seorang penyanyi dalam membawakan sebuah
lagu adalah ketepatan dalam menginterpretasikan sebuah karya musik atau
lagu. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menginterpretasikan
karya musik, antara lain tema lagu, unsur-unsur musik (tanda tempo, tanda
dinamik, tanda ekspresi, irama, dan birama), pesan dan kesan yang disampaikan, kesulitan-kesulitan lagu, gaya, dan klimaks lagu.
Posting Komentar untuk "Menyajikan karya seni musik"