Yeremia 29:11 : Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada
pada-Ku mengenai kamu, demikianlah frman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari
depan yang penuh harapan.
Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya,
bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain
cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai
tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar
semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan pasti
dalam kehidupannya. Bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia
adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk
melangkah maju.
Manusia tanpa cita-cita dan harapan ibarat air yang mengalir
dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai
membawanya. Manusia tanpa cita-cita dan harapan bagaikan seseorang yang
sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat
lebih jauh tersesat. Ya, cita-cita adalah sebuah rancang bangun kehidupan
seseorang.
Fenomena seseorang tanpa cita-cita bisa dengan mudah kita temui. Cobalah
tanyakan kepada beberapa orang siswa SMA/SMK yang baru lulus. Di manakah
mereka akan melanjutkan studi mereka? Atau apa yang akan mereka lakukan
setelah mereka lulus? Mungkin sebagian dari mereka akan menjawab tidak tahu,
menjawab dengan rasa ragu, atau menjawab mereka akan memilih suatu jurusan
favorit di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Swasta tertentu. Apakah jurusan
favorit tersebut mereka pilih karena memang sesuai dengan potensi dan minat
mereka?
Apakah mereka mengetahui gambaran umum perkuliahan di jurusan
tersebut? Apakah peluang-peluang yang dapat mereka raih karena berkuliah di jurusan tersebut? Ataukah hanya sekadar ikut-ikutan teman, gengsi belaka,
trend, karena mengikuti “anjuran” orang tua, atau bahkan asal pilih? Jika demikian,
maka yang terjadi selanjutnya adalah di saat perkuliahan sudah berlangsung,
beberapa dari mereka merasa jurusan yang dipilihnya tidak sesuai dengan apa
yang dibayangkan atau tidak sesuai dengan kemampuannya. Boleh jadi setelah
itu ia akan mengikuti ujian lagi di tahun depan atau malas-malasan kuliah. Hal ini
sungguh suatu pemborosan terhadap waktu, biaya dan tenaga.
Motivasi Sebagai Faktor Meraih Masa Depan
Seringkali seseorang menghadapi berbagai kendala dalam menjalani
perjuangannya untuk meraih masa depan yang lebih baik. Untuk mengatasi
kendala dalam diri kita dan dapat mudah mencapai sesuatu yang diinginkan
caranya kita harus memiliki motivasi. Seseorang yang mau bertindak dan mau
berusaha untuk mencapai yang ia inginkan atau ia cita-citakan adalah orang
memiliki motivasi dan begitu sebaliknya orang yang tidak mau berusaha dan
bertindak berarti orang tersebut tidak memiliki motivasi dalam hidupnya.
Sebuah cita-cita atau masa depan yang cerah hanya bisa diraih jika kita memiliki
motivasi yang kuat dalam diri. Tanpa adanya motivasi, kita akan mengalami
kesulitan dalam menggapai apa yang kita cita-citakan. Dalam kehidupan ini,
motivasi memiliki peran yang sangat penting. Karena, motivasi adalah hal yang
membuat, menyalurkan, mendorong, dan mendukung perilaku manusia, sehingga
mau belajar, giat bekerja, dan antusias mencapai hasil yang sesuai dengan yang
kita inginkan.
Dengan motivasi, orang bisa gemilang dan berhasil dalam menjalani
hidup dan kehidupannya. Akan tetapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit
membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin kita tidak tahu pasti
bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Namun, kita tak boleh
merasa tidak berdaya, hilangnya harapan, selalu mengeluh saja tanpa berbuat
apa-apa.
Dasar Cita-Cita Remaja Kristen
Setiap remaja pasti punya cita-cita, bukan? Mereka mau cita-citanya kelak
akan menjadi kenyataan. Apakah rahasia sederhananya agar cita-cita kita
menjadi kenyataan? Apakah itu usaha? Apakah itu belajar? Ya, semua jawaban
itu benar. Nah, sebagai remaja Kristen, kamu perlu melandaskan cita-cita dan
harapan pada kebenaran frman Tuhan.
Sebagai remaja Kristen, Tuhan adalah landasan iman percayanya. Selanjutnya,
ada satu syarat agar semua cita-cita remaja Kristen dapat berhasil kelak 10
atau 20 tahun yang akan datang. Syarat itu tertulis dalam Mazmur 1:2a “…yang
kesukaannya adalah Taurat Tuhan dan merenungkannya siang dan malam”.
Ayat ini mengajarkan bahwa agar cita-cita remaja tercapai pada suatu hari
nanti, maka remaja perlu mencintai frman Tuhan. Remaja Kristen harus dibekali
dengan mutiara-mutiara kehidupan sebagai landasan utama dalam mengambil
keputusan. Cintailah frman Tuhan maka kamu akan mencapai cita-cita dan
harapan, tentunya cita-cita dan harapan yang berkenan bagi Tuhan.
Firman Tuhan yang melandasi semua cita-cita anak remaja Kristen diambil
dari Mazmur 1:1-3. Dalam kitab Mazmur 1:3b dikatakan bahwa “…apa saja yang
diperbuatnya berhasil”. Artinya, cita-cita kita sebagai remaja Kristen akan berhasil
jika berdasarkan frman Tuhan atau bersumber dari Tuhan sendiri. Yang harus
dilakukan remaja sekarang untuk menggapai masa depan yang lebih baik adalah
dengan menentukan cita-citanya yang sesuai dengan frman dan kehendak
Tuhan. Kemudian, imani dan yakini berlandaskan frman Tuhan tersebut bahwa
cita-cita dan harapannya akan berhasil sesuai dengan janji Tuhan.
Tuhan memberikan manusia akal dan pikiran yang dipergunakan untuk
memecahkan masalah dan mengantisipasi segala masalah yang akan timbul.
Manusia dapat merencanakan segala hal yang akan dijalani ke depan. Rencana
tersebut seringkali diharapkan bahwa apa yang kita rencanakan dapat berjalan
dengan sempurna.
Sebagai remaja Kristen, kamu harus sadari juga bahwa Tuhan turut bekerja
dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Rm. 8:28). Oleh karena itu
apapun yang terjadi setelah kita merencanakan segala sesuatu, patut kita syukuri.
Tidak jarang juga apa yang kita rencanakan tidak berjalan seperti yang kita
kehendaki. Bahkan bisa juga semuanya berubah menjadi kebalikannya. Hal-hal
yang tidak kita inginkan bisa terjadi. Dan tentunya hal ini sangat mengecewakan
bagi kita. Intinya adalah manusia boleh berusaha, namun Tuhan yang memberi
hasil.
Demikan juga dalam Surat Yakobus 4:13-17. Di bagian ini menjelaskan tentang
“Jangan melupakan Tuhan dalam perencanaan”; rupanya manusia bisa membuat
program/rancangan tanpa melibatkan Tuhan, tetapi sebagai orang Kristen kita
diberi nasihat jangan melupakan Tuhan saat kita merancangkan segala sesuatu.
Ketika kita melibatkan Tuhan dalam perencanaan masa depan, Tuhan mampu
mempromosikan kita, masa depan kita sudah dikemas oleh Tuhan. Ketika
kita menghormati Dia sebagai pembuat peraturan/hukum dan mau menaati
peraturan-Nya, apa yang belum pernah kita pikirkan, Tuhan sudah sediakan.
Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya.
Manusia tanpa cita-cita dan harapan bagaikan seseorang yang sedang tersesat
yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat.
Seringkali seseorang menghadapi berbagai kendala dalam menjalani
perjuangannya untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Untuk mengatasi
kendala dalam diri kita dan mudah mencapai sesuatu yang kita inginkan caranya
kita harus memiliki motivasi.
Sebagai remaja Kristen, Alkitab adalah landasan iman percayanya. Melibatkan
dan mengandalkan Tuhan Yesus dalam setiap cita-cita dan harapan remaja Kristen
adalah suatu keharusan jika ingin cita-cita harapannya terwujud.
Posting Komentar untuk "Arti Sebuah Cita-Cita"