Static Routing pada Router Cisco
Static routing adalah salah satu cara untuk memasukan informasi jaringan yang terdapat di Router lain pada Router lokal yang sedang kita konfigurasi. Tujaun dari static routing adalah agar antar jaringan pada masing-masing router dapat saling berkomunikasi lewat proses routing.
Kenapa harus ada Static Routing
Router memiliki sebuah tabel yang menyimpan informasi jaringan yang diketahui oleh router tersebut, informasinya yaitu berupa IP Network atau Network ID jaringan, disetiap informasi terdapat Gateway/NextHop yang merupakan jalan terdekat yang harus dilalui untuk mencapai tujuan jaringan tersebut. Tabel ini disebut dengan Routing Table.
Jika kita mengkonfigurasi IP Address pada interface router, maka secara otomatis informasi jaringan nya akan ada pada Routing table, tapi jika router terhubung dengan router lain maka kita perlu menambahkan informasi jaringan yang ada di router lain tersebut secara manual pada router yang sedang kita konfigurasi, yaitu dengan static routing.
Cara konfigurasi Static Routing
- Pertama kita buat daftar IP Network/Mask jaringan yang ada pada Router tetangga.
- Kemudian cari tahu Gateway untuk menuju ke jaringan tersebut, berupa IP Address router lain yang masih dalam jangkauan router yg sedang dikonfigurasi. Misalnya : 172.16.10.0/24 lewat 192.168.12.2 R2
- Setelah selesai dengan daftar, barulah ketikan perintah ini pada Router :
Router(config)# ip route [ip network] [netmask] [gateway]
Lab Static Routing Cisco
Kita akan mencoba mempraktekan Static Routing dengan topologi dibawah ini :
Konfigurasi Awal
Pertama konfigurasi IP Address pada setiap Router terlebih dahulu. Interface loopback kali ini diibaratkan jaringan lokal pada setiap router.
Router Jakarta
Jakarta(config)#int lo0Jakarta(config-if)#ip add 1.1.1.1 255.255.255.255Jakarta(config-if)#exitJakarta(config)#int g0/0Jakarta(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.248Jakarta(config-if)#no shJakarta(config-if)#exit
Router Bandung
Bandung(config)#int lo0Bandung(config-if)#ip add 2.2.2.2Bandung(config-if)#ip add 2.2.2.2 255.255.255.255Bandung(config-if)#exitBandung(config)#int g0/0Bandung(config-if)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.248Bandung(config-if)#no shBandung(config-if)#exitBandung(config)#int g0/1Bandung(config-if)#ip add 23.23.23.2 255.255.255.248Bandung(config-if)#no shBandung(config-if)#exitBandung(config)#int g0/2Bandung(config-if)#ip add 24.24.24.2 255.255.255.248Bandung(config-if)#no shBandung(config-if)#exit
Router Surabaya
Surabaya(config)#int lo0Surabaya(config-if)#ip add 3.3.3.3 255.255.255.255Surabaya(config-if)#exitSurabaya(config)#int g0/0Surabaya(config-if)#ip add 23.23.23.3 255.255.255.248Surabaya(config-if)#no shSurabaya(config-if)#exit
Router Bogor
Bogor(config)#int lo0Bogor(config-if)#ip add 4.4.4.4 255.255.255.255Bogor(config-if)#exitBogor(config)#int g0/0Bogor(config-if)#ip add 24.24.24.4 255.255.255.248Bogor(config-if)#no shBogor(config-if)#exi
Static Routing
Setelah selesai melakukan konfigurasi IP Address, kita lanjut pada konfigurasi utama yaitu konfigurasi Static Routing.
Router Jakarta
Pertama kita cari tahu jaringan-jaringan yang berada diluar jangkauan router jakarta.
Dari topologi diatas kita dapatkan daftar jaringan yang harus dimasukan dalam routing table router jakarta
- 2.2.2.2 255.255.255.255 lewat 12.12.12.2 (Bandung)
- 23.23.23.0 255.255.255.248 lewat 12.12.12.2 (Bandung)
- 3.3.3.3 255.255.255.255 lewat 12.12.12.2 (Bandung)
- 24.24.24.0 255.255.255.248 lewat 12.12.12.2 (Bandung)
- 4.4.4.4 255.255.255.255 lewat 12.12.12.2 (Bandung)
Lakukan konfigurasi static routing pada Router Jakarta.
Jakarta(config)#ip route 2.2.2.2 255.255.255.255 12.12.12.2Jakarta(config)#ip route 23.23.23.0 255.255.255.248 12.12.12.2Jakarta(config)#ip route 3.3.3.3 255.255.255.255 12.12.12.2Jakarta(config)#ip route 24.24.24.0 255.255.255.248 12.12.12.2Jakarta(config)#ip route 4.4.4.4 255.255.255.255 12.12.12.2
Router Bandung
Seperti biasa kita perlu mencari tahu jaringan-jaringan yang tidak terhubung langsung dengan Router bandung.
Dari topologi diatas maka IP Network yang perlu ditambahkan adalah :
- 1.1.1.1 255.255.255.255 lewat 12.12.12.1
- 3.3.3.3 255.255.255.255 lewat 23.23.23.3
- 4.4.4.4 255.255.255.255 lewat 24.24.24.4
Bandung(config)#ip route 1.1.1.1 255.255.255.255 12.12.12.1Bandung(config)#ip route 4.4.4.4 255.255.255.255 24.24.24.4Bandung(config)#ip route 3.3.3.3 255.255.255.255 23.23.23.3
Router Surabaya
Lakukan hal yang sama pada Router ini.
Surabaya(config)#ip route 12.12.12.0 255.255.255.248 23.23.23.2Surabaya(config)#ip route 24.24.24.0 255.255.255.248 23.23.23.2Surabaya(config)#ip route 1.1.1.1 255.255.255.255 23.23.23.2Surabaya(config)#ip route 2.2.2.2 255.255.255.255 23.23.23.2Surabaya(config)#ip route 4.4.4.4 255.255.255.255 23.23.23.2
Router Bogor
Bogor(config)#ip route 12.12.12.0 255.255.255.248 24.24.24.2Bogor(config)#ip route 23.23.23.0 255.255.255.248 24.24.24.2Bogor(config)#ip route 1.1.1.1 255.255.255.255 24.24.24.2Bogor(config)#ip route 2.2.2.2 255.255.255.255 24.24.24.2Bogor(config)#ip route 3.3.3.3 255.255.255.255 24.24.24.2
Verifikasi
Setelah selesai konfigurasi, kita lakukan verifikasi konfigurasi apakah sudah benar dan jaringan dapat terhubung satu sama lain. Untuk static routing kita perlu mengecek routing table dan pastikan semua route sudah dimasukan dengan benar.
Jakarta#sh ip routeCodes: L - local, C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGPD - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter areaN1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2i - IS-IS, su - IS-IS summary, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2ia - IS-IS inter area, * - candidate default, U - per-user static routeo - ODR, P - periodic downloaded static route, H - NHRP, l - LISPa - application route+ - replicated route, % - next hop override, p - overrides from PfRGateway of last resort is not set1.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnetsC 1.1.1.1 is directly connected, Loopback02.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnetsS 2.2.2.2 [1/0] via 12.12.12.23.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnetsS 3.3.3.3 [1/0] via 12.12.12.24.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnetsS 4.4.4.4 [1/0] via 12.12.12.212.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masksC 12.12.12.0/29 is directly connected, GigabitEthernet0/0L 12.12.12.1/32 is directly connected, GigabitEthernet0/023.0.0.0/29 is subnetted, 1 subnetsS 23.23.23.0 [1/0] via 12.12.12.224.0.0.0/29 is subnetted, 1 subnetsS 24.24.24.0 [1/0] via 12.12.12.2
Sampai disini saja pembahasan saya kali ini, sekian dan terima kasih.
Posting Komentar untuk "Static Routing pada Router Cisco"