Ciri-Ciri Negara Maju dan Negara Berkembang
Setiap negara menjalankan pembangunan (development) di segala bidang kehidupan dengan sumber daya yang dimilikinya. Selama prosesnya, ada negara yang bisa mengalami kemajuan dan ada pula yang masih dalam tahapan berkembang.
a. Ciri-Ciri Negara Maju
Jika mendengar kata negara maju, biasanya langsung terbayang negara-negara seperti Amerika Serikat atau Inggris. Mereka memiliki gedung-gedung pencakar langit, jalan raya yang besar dan dipenuhi mobil mewah, persenjataan paling modern, pesawat luar angkasa, sampai film-film aksi dan animasi dengan efek yang canggih. Negara maju menjadi sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup relatif tinggi. Berikut ini ciri-ciri negara maju dalam berbagai bidang.
1) Pendapatan per Kapita yang Tinggi
Secara umum, tolok ukur yang digunakan untuk menilai kemajuan suatu negara adalah pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita menunjukkan pendapatan yang dicapai rata-rata penduduknya selama satu tahun. Negara maju merupakan negara dengan pendapatan per kapita yang tinggi. Pendapatan per kapita yang tinggi menggambarkan standar hidup yang baik pula. Menurut Bank Dunia, kriteria pendapatan per kapita untuk negara maju adalah di atas US$10,726 per tahun. Kamu bisa menghitung dalam jumlah rupiah dengan cara mengkalikannya dengan kurs saat ini. Berikut ini daftar beberapa negara maju dengan pendapatan per kapitanya Selain tingginya pendapatan per kapita, pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju biasanya relatif stabil. Kestabilan ini karena mereka memiliki modal-modal pembangunan yang mendukung. Misalnya, kemudahan memperoleh modal untuk mengembangkan usaha. Kemajuan ekonomi di negara maju didukung oleh ketersediaan modal untuk melakukan kegiatan ekonomi. Tingginya pendapatan masyarakat dan kebiasaan berinvestasi menghasilkan kumpulan modal. Selain ditanamkan dalam usaha di dalam negeri, mereka juga melakukan investasi di negara-negara berkembang.
2) Kegiatan Ekonomi Utama di Sektor Industri dan Jasa
Mata pencaharian utama masyarakat di negara maju adalah bidang industri dan jasa. Contoh bidang industri adalah industri mobil, elektronik, alat-alat berat, pesawat terbang, dan makanan jadi. Contoh bidang jasa yaitu jasa keuangan, pendidikan, hiburan, dan konsultan.
3) Rendahnya Tingkat Pengangguran
Ciri di bidang ekonomi lainnya adalah rendahnya tingkat pengangguran. Hal ini karena seluruh sumber ekonomi bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Pengangguran yang umum terjadi di negara maju adalah pengangguran friksional, yaitu pengangguran yang terjadi karena peralihan tenaga kerja dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain. Para penganggur di negara maju mendapatkan jaminan sosial dari pemerintah.
4) Rendahnya Laju Pertumbuhan Penduduk
Ciri kependudukan di negara maju adalah rendahnya laju pertumbuhan penduduk. Hal ini ditandai oleh rendahnya angka kelahiran dan rendahnya angka kematian bayi. Keadaan ini ditunjang oleh tingginya kesadaran tentang perencanaan keluarga, kemajuan fasilitas kesehatan, penundaan usia nikah, dan tingginya partisipasi wanita dalam dunia kerja. Dampak positif rendahnya laju pertambahan penduduk yaitu rendahnya beban penduduk golongan produktif atas penduduk golongan tidak produktif.
5) Tingginya Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat di negara maju sudah sangat tinggi. Hampir seluruh penduduk bisa membaca dan menulis (melek huruf). Pemerintah mampu memberikan jaminan pendidikan dasar gratis kepada seluruh lapisan masyarakat. Fasilitas pendidikan di negara maju juga tersedia lengkap. Sistem pendidikan yang digunakan lebih menekankan pada kecakapan hidup dan kemandirian peserta didik untuk mengembangkan potensinya.
6) Menjunjung Tinggi Kedisiplinan, Kesetaraan Gender, dan Menghargai Waktu
Ciri sikap masyarakat yang positif di negara maju misalnya menjunjung tinggi etika, kejujuran, disiplin, mau bertanggung jawab, menghormati hak warga negara lain, profesional dalam bekerja, suka bekerja keras, dan menghargai waktu. Dengan sikap-sikap tersebut, mereka mampu mengoptimalkan sumber daya untuk menjalankan pembangunan. Budaya-budaya tersebut masih menjadi hal langka di negara berkembang.
7) Pesatnya Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi di negara maju sudah berkembang dengan pesat. Sikap masyarakat yang tidak menerima segala sesuatu apa adanya dan cenderung mengedepankan rasionalitas mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Negara maju memiliki ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu. Para ilmuwan ini diberi fasilitas, seperti laboratorium lengkap dan standar gaji tinggi sehingga bisa melakukan inovasi. Hasil-hasil inovasi sangat bermanfaat di berbagai bidang, seperti produksi, militer, ruang angkasa, kedokteran, maupun pengembangan ilmu pengetahuan.
b. Ciri-Ciri Negara Berkembang
Negara berkembang sering disebut negara dunia kedua dan dunia ketiga. Negara berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup dalam taraf rendah atau sedang dalam perkembangan. Penggunaan kata berkembang berbeda dengan kata tidak berkembang. Suatu negara disebut tidak berkembang jika memang tidak mempunyai potensi untuk berkembang, misalnya negaranegara di gurun gersang yang tidak memiliki sumber daya untuk melakukan pembangunan. Kata ”berkembang” berarti bahwa negara-negara tersebut sedang mengalami proses pembangunan menuju kemajuan. Bagaimana ciri negara-negara berkembang? Kamu sering mendengar bahwa Indonesia dikategorikan sebagai negara berkembang. Dengan demikian, paling tidak kamu sudah memiliki gambaran tentang ciri-ciri negara berkembang.
1) Pendapatan per Kapita yang Rendah
Ciri utama negara berkembang adalah rendahnya pendapatan per kapita penduduknya. Menurut Bank Dunia, negara berkembang yang berpendapatan menengah ke bawah yaitu antara US$876–3,465. Negara berkembang yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu antara US$3,466– 10,275. Berikut ini daftar pendapatan per kapita beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia. Rendahnya pendapatan per kapita mempengaruhi standar hidup di negara berkembang. Standar hidup yang rendah terlihat dari masih banyaknya masyarakat miskin yang hidup di permukiman kumuh. Mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari secara layak. Mereka tinggal di gubuk berukuran kecil, tanpa sarana listrik, air, dan sanitasi.
2) Rendahnya Akumulasi Modal
Rendahnya tingkat pendapatan di negara berkembang menyebabkan masyarakat sulit mengumpulkan tabungan. Padahal, akumulasi tabungan masyarakat merupakan sumber modal bagi kegiatan investasi. Tidak mengherankan apabila kurangnya modal sering menjadi hambatan bagi proses pembangunan di negara-negara berkembang. Sebagai jalan keluarnya, negara berkembang meminjam modal dari negara maju. Hal ini berakibat tingginya ketergantungan ekonomi terhadap negara maju.
3) Perekonomian Mengandalkan Sektor Primer
Perekonomian di negara berkembang masih mengandalkan sektor-sektor primer seperti pertanian, kehutanan, pertambangan, dan perikanan. Sektor ini masih mengandalkan kekayaan alam. Kegiatan di sektor industri pengolahan dan jasa masih sangat kurang. Hal ini karena teknologi produksi yang dikuasai masih rendah dan hanya mengandalkan caracara tradisional untuk mengolah sumber daya yang ada.
4) Masih Tingginya Tingkat Pengangguran
Kondisi perekonomian yang belum berkembang menyebabkan sempitnya lapangan kerja sehingga tingkat pengangguran di negara berkembang cukup tinggi. Jenis pengangguran yang ditemui di negara berkembang adalah setengah pengangguran dan pengangguran terselubung.
5) Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
Kondisi kependudukan di negara berkembang ditandai dengan tingkat kelahiran dan tingkat kematian bayi yang tinggi. Tingkat kelahiran yang tinggi ini dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran tentang perencanaan keluarga, pernikahan usia dini, terbatasnya peran wanita dalam dunia kerja, dan kepercayaan bahwa banyak anak banyak rezeki. Sayangnya, tingginya tingkat kelahiran tidak didukung dengan fasilitas kesehatan yang memadai sehingga angka kematian bayi juga tinggi. Tingginya tingkat kelahiran di negara-negara berkembang mempengaruhi komposisi penduduk. Komposisi penduduk yang berusia kurang dari 15 tahun relatif besar sehingga menjadi beban bagi penduduk produktif.
6) Rendahnya Tingkat Kesehatan dan Pendidikan
Tingkat kesehatan dan pendidikan di negara berkembang masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari terbatasnya fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi pembangunan sumber daya manusia. Pemerintah belum mampu menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan secara merata bagi seluruh masyarakat. Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan tingginya biaya pendidikan menyebabkan keluarga tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka. Fasilitas kesehatan yang memadai baru bisa dirasakan oleh masyarakat yang berpendapatan tinggi.
7) Budaya Masyarakat yang Belum Mendukung Kemajuan
Kualitas sumber daya manusia suatu negara tidak terbatas pada tingkat pendidikan saja, tetapi juga meliputi kebudayaan mereka, sikap terhadap pekerjaan, dan keinginan untuk memperbaiki diri. Budaya masyarakat di negara berkembang masih belum menunjang ke arah kemajuan pembangunan. Misalnya, kurang profesional dalam bekerja, kurang berdisiplin, korupsi dan senang mencari jalan termudah untuk meraih keinginan.
8) Rendahnya Penguasaan Teknologi
Tingkat penguasaan teknologi di negara berkembang masih rendah sehingga output produk yang dihasilkan juga lebih rendah dibandingkan negara maju. Cara-cara atau metode produksi masih bersifat tradisional. Teknologi pertanian merupakan warisan dari nenek moyang. Misalnya, tanah dibajak dengan tenaga hewan, penanaman bibit dan pemanenannya masih menggunakan tangan.
Posting Komentar untuk "Ciri-Ciri Negara Maju dan Negara Berkembang"