Mengenal Konsep Muda, Mura, dan Muri (Lengkap dengan Ilustrasinya)
Kita mengenal budaya kerja 5S (seiri, seiton, seiso, seikatsu, dan shitsuke) atau 5R (ringkas, rapi resik, rawat dan rajin) yang harus dijalankan dalam proses produksi. Selain 5S yang merupakan konsep dari Toyata Production System (TPS), ada juga 3M (Muda, Mura, dan Muri). Bedanya, justru konsep 3M ini harus ditinggalkan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
Lalu pertanyaannya, apakah yang dimaksud dengan Muda, Mura, Muri yang merupakan konsep dari Toyota Production System (TPS) ini? Berikut ini adalah penjelasannya.
Cek Stok via Pixabay.com |
Muda (Pemborosan)
Muda adalah suatu aktivitas yang tidak menghasilkan nilai tambah (sia-sia). Aktivitas tersebut justru akan menambah atau memperpanjang lead time selama proses produksi sehingga menghasilkan persediaan (inventory) berlebih dan menimbulkan berbagai jenis waktu tunggu.
Ada berbagai jenis muda dalam sistem produksi. Dalam Toyota Production System (TPS), pemborosan dibagi kedalam 7 jenis yaitu:
1. Muda cacat (defect) dan harus diperbaiki
Yaitu pemborosan dalam sistem produksi yang disebabkan adanya komponen cacat atau perlu diperbaiki sehingga akan menurunkan kualitas produksi dan meningkatkan biaya.
2. Muda produksi berlebih
Muda produksi berlebih dibagi menjadi dua, yaitu:
- Produksi yang menghasilkan barang melebihi jumlah yang diperlukan.
- Produksi dengan waktu yang lebih cepat dari yang dibutuhkan.
Muda produksi berlebih dapat menyebabkan munculnya muda jenis lainnya, sehingga muda ini menjadi salah satu jenis pemborosan yang penting untuk diamati oleh perusahaan.
- Kelebihan alat dan tenaga kerja
- Bahan material yang digunakan lebih cepat habis
- Menghabiskan energi seperti membengkaknya tagihan listrik
- Menambah pengangkutan seperti pengangkutan dengan tenaga manusia, alat (forklift) dan lain-lain
- Membutuhkan persiapan untuk warehouse atau pergudangan baru
- Diperlukan kerja ekstra dalam mengontrol persediaan
3. Muda proses
Muda proses yaitu melakukan tahapan atau proses produksi yang tidak diperlukan.
4. Muda pengangkutan
Muda pengangkutan artinya pemborosan dikarenakan proses pengangkutan persediaan yang tidak diperlukan. Untuk mengatasinya, perusahaan dapat menerapkan sistem produksi just in time (JIT).
Semakin perusahaan melakukan proses pengangkutan material atau barang produksi, semakin banyak biaya yang harus ditanggung. Selain itu, kebutuhan akan ruang atau gudang juga semakin besar. Tak jarang muda pengangkutan ini juga menimbulkan kerusakan atau cacat pada barang yang diangkut.
5. Muda persediaan
Yaitu pemborosan yang ditimbulkan akibat terlalu banyak jumlah persediaan bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi sehingga membutuhkan tempat penyimpanan yang lebih besar.
6. Muda gerakan
Yaitu pemborosan yang ditimbulkan karena banyaknya pergerakan mesin atau alat produksi, serta pergerakan tenaga kerja yang tidak menghasilkan nilai tambah dalam proses.
7. Muda menunggu
Yaitu pemborosan dikarenakan alat atau mesin yang sedang beroperasi sehingga baik pekerja maupun pelanggan hanya bisa menunggu dan mengawasi alat atau mesin tersebut yang sedang beroperasi. Pekerjaan selanjutnya tidak bisa dikerjakan sampai alat atau mesin menyelesaikan pekerjaan sebelumnya.
Mura (Tidak Merata)
Mura atau pekerjaan yang dilakukan tidak merata. Dalam sistem produksi terkadang terdapat mesin atau orang yang mengalami lebih banyak pekerjaan daripada mesin lain atau orang lain.
Mura ini terjadi dikarenakan jadwal produksi yang tidak teratur atau volume produksi yang berfluktuasi karena masalah operasional, seperti adanya mesin yang rusak sehingga jumlah mesin yang bekerja berkurang. Atau dikarenakan adanya hasil produk yang mengalami kecacatan sehingga mesin atau orang mengulangi pekerjannya.
Mura dapat menyebabkan Muda. Tidak meratanya tingkat produksi berarti perusahaan tersebut memerlukan peralatan, bahan, dan orang-orang yang siap bekerja dengan tingkat produksi lebih tinggi dibandingkan produksi normal.
Muri (Beban yang Berlebihan)
Muri adalah pekerjaan dengan beban yang melebihi kapasitasnya baik itu yang dialami oleh pekerja ataupun alat dan mesin produksi.
Dalam beberapa hal, perusahaan kadang dibuat bingung dalam mengambil keputusan, apakah menghilangkan Muri ataukah Muda. Perusahaan kadang berpikir untuk berhemat dengan cara memaksimalkan beban kepada pekerja atau alat dan mesinnya.
Nyatanya, tidak jarang mesin dan peralatan yang menerima beban berlebih akan menyebabkan kerusakan dan cacat sehingga akan menyebabkan muda (pemborosan) dikarenakan perlu perbaikan atau malah harus ganti baru.
Ilustrasi Muda, Mura, dan Muri agar Dapat Mudah Dipahami
Untuk lebih memahamkan mengenai Muda, Mura, dan Muri, silahkan pelajari sebuah ilustrasi sederhana berikut ini.
Ilustrasi ini juga akan menunjukkan bahwa ketiga "M" tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain:
Sebuah perusahaan logistik akan mengangkut 1000 kg atau 1 ton paket barang ke pelanggannya. Pihak perusahaan mempunyai beberapa pilihan untuk mengirimkannya. Berikut ini beberapa pilihan yang tergolong ke dalam Muda, Mura, dan Muri atau kombinasi ketiganya yang harus dihindari oleh perusahaan:
- Perusahaan akan mengirim paket barang seberat 250 kg dengan menggunakan 1 truk yang mampu menampung kapasitas maksimum sebesar 500 kg dalam satu kali perjalanan. Tentunya, hal ini akan mengakibatkan pemborosan atau muda karena seharusnya perusahaan mengirimkan 500 kg paket barang, sehingga dalam dua kali perjalanan sudah selesai tugas pengangkutannya. Tidak sampai memerlukan 4 kali perjalanan.
- Pilihan kedua perusahaan menyewa alat transportasi yang lebih besar, namun hanya bisa dibagi ke dalam tiga bagian paket barang. Yaitu 200 kg, 250 kg, dan 150 kg. Tentunya hal ini tidak merata (Mura) karena masih tersisa 150 kg yang membutuhkan pengangkutan sekali lagi. Beban transportasi pertama yang besar, sedangkan beban transportasi kedua yang kecil tersebut menciptakan Mura dan juga Muri, karena pada perjalanan pertama truk bisa dikatakan terbebani.
- Pilihan ketiga adalah perusahaan memuat 1000 kg atau 1 ton sedangkan kapasitas truknya adalah 500 kg. Ini tentunya akan membebani truk dalam perjalanannya, bahkan Mura ini dapat menyebabkan kerusakan pada truk dan juga paket barang yang dibawa.
Permasalahan Mura dan Muri yang terjadi di lintasan sistem produksi barang atau layanan jasa bisa diselesaikan dengan melakukan line balancing (keseimbangan lintasan). Syarat dari penerapan line balancing ini haruslah mengetahui cara mengukur ketepatan cycle time (waktu siklus) dari masing-masing proses.
Setiap proses produksi atau pekerjaan harus sesuai dengan waktu siklusnya. Jika tidak, maka akan terjadi ketidakseimbangan karena pekerjaan yang overload dan tidak tepat yang memungkinkan kerja mesin terhambat karena mengalami kerusakan, sehingga terjadi bottleneck atau macet pada lintasan produksi. Semoga penjelasan ini bermanfaat ya!
Posting Komentar untuk "Mengenal Konsep Muda, Mura, dan Muri (Lengkap dengan Ilustrasinya)"