Klausa: Pengertian, Macam, dan Contoh
Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat, serta berpotensi menjadi kalimat. Klausa berbeda dengan frasa. Klausa merupakan satuan gramatikal yang mengandung unsur predikatif, sedangkan frasa tidak mengandung unsur predikatif.
Persamaan klausa dan kalimat terletak pada kedua unsur pembangunnya yaitu subjek dan predikat, sedangkan untuk perbedaanya terletak pada intonasi final. Intonasi final adalah arus ujaran yang berfungsi menghentikan atau mengakhiri suatu tutur. Ada dua macam intonasi final, yaitu perhentian antara dan perhentian akhir.
1. Perhentian antara adalah perhentian yang bersifat sementara dan menunjukkan bahwa tutur masih akan dilanjutkan. Biasanya pemberhentian antara dilambangkan dengan tanda baca koma (,).
2. Perhentian akhir adalah perhentian yang menyatakan suatu tutur sudah mencapai akhir. Biasanya perhentian akhir ditandai dengan tanda baca titik (.), tanda seru (!), dan tanda tanya (?).
Contoh :
Dia pergi (subjek + predikat) > klausa
Dia pergi. (subjek + predikat + tanda baca titik) > kalimat
Klausa terdiri atas dua macam, yaitu sebagai berikut.
1. Klausa utama atau induk kalimat yaitu klausa yang dapat berdiri sebagai kalimat. Cirinya bahwa klausa utama tidak boleh didahului konjungsi, contohnya :
Bapak membaca koran ketika ibu memasak di dapur.
Bapak membaca koran (klausa induk) sedangkan ibu memasak di dapur (klausa anak).
2. Klausa bawahan atau anak kalimat yaitu klausa yang tidak dapat berdiri sebagai kalimat. Cirinya didahului oleh konjungsi, contohnya :
Saya datang ketika ia makan. Klausa ketika ia makan dalam kalimat itu tidak dapat berdiri sendiri.
Demikian artikel mengenai Klausa: Pengertian, Macam, dan Contoh. Anda dapat membagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat. Anda juga bisa berkomentar jika dirasa ada yang kurang jelas. Semoga bermanfaat untuk para pembaca dan Salam Literasi!
Persamaan klausa dan kalimat terletak pada kedua unsur pembangunnya yaitu subjek dan predikat, sedangkan untuk perbedaanya terletak pada intonasi final. Intonasi final adalah arus ujaran yang berfungsi menghentikan atau mengakhiri suatu tutur. Ada dua macam intonasi final, yaitu perhentian antara dan perhentian akhir.
1. Perhentian antara adalah perhentian yang bersifat sementara dan menunjukkan bahwa tutur masih akan dilanjutkan. Biasanya pemberhentian antara dilambangkan dengan tanda baca koma (,).
2. Perhentian akhir adalah perhentian yang menyatakan suatu tutur sudah mencapai akhir. Biasanya perhentian akhir ditandai dengan tanda baca titik (.), tanda seru (!), dan tanda tanya (?).
Contoh :
Dia pergi (subjek + predikat) > klausa
Dia pergi. (subjek + predikat + tanda baca titik) > kalimat
Klausa terdiri atas dua macam, yaitu sebagai berikut.
1. Klausa utama atau induk kalimat yaitu klausa yang dapat berdiri sebagai kalimat. Cirinya bahwa klausa utama tidak boleh didahului konjungsi, contohnya :
Bapak membaca koran ketika ibu memasak di dapur.
Bapak membaca koran (klausa induk) sedangkan ibu memasak di dapur (klausa anak).
2. Klausa bawahan atau anak kalimat yaitu klausa yang tidak dapat berdiri sebagai kalimat. Cirinya didahului oleh konjungsi, contohnya :
Saya datang ketika ia makan. Klausa ketika ia makan dalam kalimat itu tidak dapat berdiri sendiri.
Demikian artikel mengenai Klausa: Pengertian, Macam, dan Contoh. Anda dapat membagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat. Anda juga bisa berkomentar jika dirasa ada yang kurang jelas. Semoga bermanfaat untuk para pembaca dan Salam Literasi!
Posting Komentar untuk "Klausa: Pengertian, Macam, dan Contoh"