Frasa: Pengertian,Macam,Jenis, dan Contoh
Frasa atau kelompok kata adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan, tetapi tidak membentuk makna baru dan menduduki satu fungsi kalimat. Bentuk baru itu tidak menimbulkan makna yang berbeda dengan makna kata yang sebelumnya.
Misalnya dalam frasa: buku saya artinya tetap, yaitu buku milik saya.Berbeda dengan kata majemuk yang dapat menimbulkan makna baru, misalnya rumah sakit bukan bermakna rumah yang sakit.
Berikut ini akan disajikan Macam-Macam Frasa
1. Frasa nominal adalah frasa yang berintikankata benda, misalnya mobil baru (inti atau yang diterangkan adalah mobil).
2. Frasa verba adalah frasa yang berintikan kata kerja, misalnya sudah pulang (berintikan kata kerja pulang).
3. Frasa adjektiva adalah frasa yang berintikan kata sifat, misalnya sangat pintar (berintikan kata sifat pintar).
4. Frasa adverbia adalah frasa yang tidak mempunyai inti, frasa ini hanyalah gabungan dua kata keterangan atau lebih, misalnya: hampir tidak, sudah akan.
5. Frasa preporsisional adalah frasa yang didahului kata depan dan frasa ini juga tidak mempunyai inti, misalnya di rumah, ke pasar.
6. Frasa numeral (bilangan), misalnya: dua lusin.
Frasa juga dapat dibedakan jenisnya berdasarkan tipe strukturnya
1. Frasa endosentrik merupakan frasa yang salah satu unsur atau komponennya sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Letak atau posisi komponen inti dapat terletak di depan, misalnya pada frasa istri setia, rumah bagus, pelari cepat, dan gadis desa; dapat pula terletak di belakang, misalnya pada frasa lebih jauh, sangat liar, sebuah kenangan, sedang menulis, dan benci sekali.
Frasa endosentrik terbagi menjadi tiga bagian yakni frasa endosentrik atributif, frasa endosentrik koordinatif, dan frasa endosentrik apositif.
a) Frasa endosentrik atributif memiliki unsur-unsur yang tidak setara dan salah satu unsurnya merupakan pusat, yakni unsur yang secara semantik merupakan unsur terpenting dan unsur yang lainnya berfungsi sebagai atribut. Misalnya, mahasiswa rajin, perpustakaan umum, anak nakal, dara cantik, rumah mewah.
b) Frasa endosentrik koordinatif merupakan frasa yang unsur-unsurnya berkedudukan setara dan berkemungkinan dihubungkan oleh konjungsi koordinatif, misalnya dan, atau, tetapi (konjungsi tunggal) atau konjungsi terbagi, seperti baik...baik, makin...makin, baik...maupun. Misalnya suami istri, pendidikan dan pelatihan, ayah ibu, makin cepat makin baik, dan baik sekarang maupun nanti.
c) Frasa endosentrik apositif ditandai oleh kedua komponennya yang saling terikat dan urutannya dapat ditukar. Sebenarnya unsur-unsur pembentuk frasa endosentrik apositif memiliki kandungan informasi yang sama. Dengan kata lain, baik unsur pertama maupun kedua bersifat menegaskan sesuatu. Misalnya, Siti Suharsih, anak Bupati Serang, kemarin sore melahirkan anaknya yang kelima di Rumah Sakit Umum Serang.
2. Frasa eksosentrik merupakan frasa yang dibentuk oleh unsur-unsur yang memiliki peran sintaksis yang tidak sama dengan keseluruhannya. Misalnya pada kalimat di bawah ini:
Para dosen FIP UNY (Subjek) sedang berseminar (Predikat) di Jogja Expo Center (Keterangan).
Misalnya dalam frasa: buku saya artinya tetap, yaitu buku milik saya.Berbeda dengan kata majemuk yang dapat menimbulkan makna baru, misalnya rumah sakit bukan bermakna rumah yang sakit.
Berikut ini akan disajikan Macam-Macam Frasa
1. Frasa nominal adalah frasa yang berintikankata benda, misalnya mobil baru (inti atau yang diterangkan adalah mobil).
2. Frasa verba adalah frasa yang berintikan kata kerja, misalnya sudah pulang (berintikan kata kerja pulang).
3. Frasa adjektiva adalah frasa yang berintikan kata sifat, misalnya sangat pintar (berintikan kata sifat pintar).
4. Frasa adverbia adalah frasa yang tidak mempunyai inti, frasa ini hanyalah gabungan dua kata keterangan atau lebih, misalnya: hampir tidak, sudah akan.
5. Frasa preporsisional adalah frasa yang didahului kata depan dan frasa ini juga tidak mempunyai inti, misalnya di rumah, ke pasar.
6. Frasa numeral (bilangan), misalnya: dua lusin.
Frasa juga dapat dibedakan jenisnya berdasarkan tipe strukturnya
1. Frasa endosentrik merupakan frasa yang salah satu unsur atau komponennya sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Letak atau posisi komponen inti dapat terletak di depan, misalnya pada frasa istri setia, rumah bagus, pelari cepat, dan gadis desa; dapat pula terletak di belakang, misalnya pada frasa lebih jauh, sangat liar, sebuah kenangan, sedang menulis, dan benci sekali.
Frasa endosentrik terbagi menjadi tiga bagian yakni frasa endosentrik atributif, frasa endosentrik koordinatif, dan frasa endosentrik apositif.
a) Frasa endosentrik atributif memiliki unsur-unsur yang tidak setara dan salah satu unsurnya merupakan pusat, yakni unsur yang secara semantik merupakan unsur terpenting dan unsur yang lainnya berfungsi sebagai atribut. Misalnya, mahasiswa rajin, perpustakaan umum, anak nakal, dara cantik, rumah mewah.
b) Frasa endosentrik koordinatif merupakan frasa yang unsur-unsurnya berkedudukan setara dan berkemungkinan dihubungkan oleh konjungsi koordinatif, misalnya dan, atau, tetapi (konjungsi tunggal) atau konjungsi terbagi, seperti baik...baik, makin...makin, baik...maupun. Misalnya suami istri, pendidikan dan pelatihan, ayah ibu, makin cepat makin baik, dan baik sekarang maupun nanti.
c) Frasa endosentrik apositif ditandai oleh kedua komponennya yang saling terikat dan urutannya dapat ditukar. Sebenarnya unsur-unsur pembentuk frasa endosentrik apositif memiliki kandungan informasi yang sama. Dengan kata lain, baik unsur pertama maupun kedua bersifat menegaskan sesuatu. Misalnya, Siti Suharsih, anak Bupati Serang, kemarin sore melahirkan anaknya yang kelima di Rumah Sakit Umum Serang.
2. Frasa eksosentrik merupakan frasa yang dibentuk oleh unsur-unsur yang memiliki peran sintaksis yang tidak sama dengan keseluruhannya. Misalnya pada kalimat di bawah ini:
Para dosen FIP UNY (Subjek) sedang berseminar (Predikat) di Jogja Expo Center (Keterangan).
Posting Komentar untuk "Frasa: Pengertian,Macam,Jenis, dan Contoh"