Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Data Raster dan Data Vektor dalam SIG

Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografi. Namun, kali ini kita akan membahas mengenai jenis data sistem informasi geografis. Ada dua jenis data, yaitu data raster dan data vektor. Berikut ini penjelasannya.


<a href="http://www.freepik.com">Designed by ikatod / Freepik</a>

1. Data Raster

Pada dasarnya, data SIG dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu data raster dan data vektor. Kedua data ini merupakan data yang esensial dan memiliki kesatuan fungsi dalam SIG. 

Model data raster ini menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik. Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya (sel grid) di permukaan bumi.

Data raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi di mana saja dalam bentuk gambaran yang digeneralisasi. Dengan data ini, dunia nyata disajikan sebagai elemen matriks atau sel-sel grid yang homogen. Dengan model data raster, data geografi ditandai oleh nilai (bilangan elemen matriks persegi panjang dari suatu objek). Dengan demikian, secara konseptual, model data raster merupa-kan model data spasial yang paling sederhana.

Kelebihan Data Raster
  1. Memiliki struktur data yang sederhana.
  2. Mudah dimanipulasi dengan menggunakan fungsi-fungsi matematis sederhana karena strukturnya sederhana seperti matrik bilanganbilangan biasa.
  3. Compatible dengan citra-citra satelit pengindraan jauh dan semua image hasil scanning data spasial.
  4. Overlay dan kombinasi data spasial raster dengan data indraja mudah dilakukan.
  5. Memiliki kemampuan-kemampuan pemodelan dan analisis spasial tingkat lanjut.
  6. Metode untuk mendapatkan citra raster lebih mudah (baik melalui scanning) dengan scanner segala ukuran yang sudah beredar luas, maupun dengan menggunakan citra satelit atau konversi dari format vektor.
  7. Gambaran permukaan bumi dalam bentuk citra raster yang didapat dari radar atau satelit pengindraan jauh ( landsat, spot, ikonos, dan lain-lain) selalu lebih aktual daripada bentuk vektornya.
Kelemahan Data Raster
  1. Secara umum memerlukan ruang atau tempat penyimpanan (disk) yang besar di komputer, banyak terjadi redundancy, data baik untuk setiap layernya maupun secara keseluruhan.
  2. Pengguna sel atau ukuran grid yang lebih besar untuk menghemat ruang penyimpanan akan menyebabkan kehilangan informasi dan ketelitian.
  3. Sebuah citra raster hanya mengandung satu tematik saja––sulit digabungkan dengan atribut-atribut lainnya dalam satu layer. Dengan demikian, untuk mempresentasikan atribut-atribut tambahan, juga diperlukan layer baru––timbul lagi redundancy data secara keseluruhan.
  4. Tampilan atau representatif dan akurasi posisinya sangat bergantung pada ukuran pikselnya (resolusi spasial).
  5. Sering mengalami kesalahankesalahan dalam menggambarkan bentuk dari garis-garis batas-batas suatu objek (karena itu jarang digunakan untuk penentuan batasbatas administrasi dan tanah milik)– sangat bergantung pada resolusi spasialnya dan toleransi yang diberikan.
  6. Transformasi koordinat dan proyeksi lebih sulit dilakukan.
  7. Sangat sulit untuk mempresentasikan hubungan topologi (juga network).

2. Data Vektor

Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garisgaris atau kurva atau poligon beserta atribut-atributnya. Bentuk bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x, y). 

Dalam model data spasial vektor, garis-garis atau kurva (busur atau area) merupakan sekumpulan titik titik terurut yang dihubungkan. Sedangkan luas atau poligon juga disimpan sebagai sekumpulan lis titik-titik. Tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai kordinat yang sama (poligon tertutup sempurna).

Kelebihan Data Vektor
  1. Prosedur untuk memperoleh data dalam bentuk raster (atau citra) lebih mudah, sederhana, dan murah.
  2. Memerlukan ruang atau tempat penyimpanan (disk) yang lebih sedikit di komputer.
  3. Satu layer dapat dikaitkan dengan atau mengandung banyak atribut sehingga dapat menghemat ruang penyimpanan secara keseluruhan.
  4. Dengan banyak atribut yang dapat dikandung oleh satu layer, banyak peta tematik lain (layer) yang dapat dihasilkan sebagai peta turunannya.
  5. Hubungan topologi dan network dapat dilakukan dengan mudah.
  6. Memiliki resolusi spasial yang tinggi.
  7. Representatif gratis data spasialnya sangat mirip dengan peta garis buatan tangan manusia.
  8. Memiliki batas-batas yang teliti, tegas, dan jelas sehingga sangat baik untuk pembuatan peta-peta administrasi dan persil tanah milik.
  9. Transformasi koordinat dan proyeksi tidak sulit dilakukan.
Kelemahan Data Vektor
  1. Metode untuk mendapatkan format data vektor melalui proses yang lama, cukup melelahkan (baik proses digitasi pada instrumen/ instrument fotogrametri digital on screen digitizing langsung di layer monitor komputer, maupun proses digitasi di meja digitizer), dan relatif mahal.
  2. Memiliki struktur data yang kompleks.
  3. Datanya tidak mudah untuk dimanipulasi.
  4. Pengguna tidak mudah berkreasi membuat programnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan aplikasinya. Hal ini disebabkan oleh stuktur data vektor yang lebih kompleks dan prosedur-prosedur fungsi dan analisisnya memerlukan kemampuan yang tinggi karena lebih sulit

Referensi : Buku Geografi kelas XXI oleh Nurmala Dewi

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Data Raster dan Data Vektor dalam SIG"

close