Berakhirnya Kekuasaan Raffles di Indonesia
Berakhirnya Kekuasaan Thomas S. Raffles di Indonesia - Berakhirnya pemerintahan Raffles di Indonesia ditandai dengan adanya Convetion of London pada tahun 1814.
Perjanjian tersebut (Convetion of London) ditandatangani oleh wakil-wakil dari Belanda dan Inggris yang isinya yaitu sebagai berikut.
1. Indonesia dikembalikan kepada Belanda
2. Jajahan Belanda seperi Sailan, Guyana, Kaap Koloni, tetap ditangan Inggris.
3. Cochin (di Pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris, sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai gantinya.
Thomas S. Raffles yang sudah terlanjur tertarik kepada Indonesia sangat menyesalkan lahirnya Convetion of London. Akan tetapi, Raffles cukup senang karena bukan ia yang harus menyerahkan kekuasaan kepada Belanda, melainkan penggantinya yaitu John Fendall, yang berkuasa hanya lima hari saja.
Raffles kemudian diangkat menjadi gubernur di Bengkulu yang meliputi wilayah Bangka dan Belitung. Karena pemerintahan Raffles berada di antara dua masa penjajahan Belanda, pemerintahan Inggris itu disebut dengan masa interregnum (masa sisipan).
Perjanjian tersebut (Convetion of London) ditandatangani oleh wakil-wakil dari Belanda dan Inggris yang isinya yaitu sebagai berikut.
Thomas S. Raffles |
2. Jajahan Belanda seperi Sailan, Guyana, Kaap Koloni, tetap ditangan Inggris.
3. Cochin (di Pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris, sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai gantinya.
Thomas S. Raffles yang sudah terlanjur tertarik kepada Indonesia sangat menyesalkan lahirnya Convetion of London. Akan tetapi, Raffles cukup senang karena bukan ia yang harus menyerahkan kekuasaan kepada Belanda, melainkan penggantinya yaitu John Fendall, yang berkuasa hanya lima hari saja.
Raffles kemudian diangkat menjadi gubernur di Bengkulu yang meliputi wilayah Bangka dan Belitung. Karena pemerintahan Raffles berada di antara dua masa penjajahan Belanda, pemerintahan Inggris itu disebut dengan masa interregnum (masa sisipan).
Posting Komentar untuk "Berakhirnya Kekuasaan Raffles di Indonesia"