Lazada Blog Kontes : Pulang Malu Tak Pulang Rindu | Anak Rantau
YogiKeling SITE - Alhamdulillah pada tahun ini saya sudah mendapatkan sebuah perkerjaan didaerah Tanggerang Selatan. Saya merasa sangat bangga menerima pekerjaan ini. Namun, pekerjaan ini diluar daerah saya, bisa dibilang saya merantau. Saya lahir dan besar di Lampung bersama orang tua saya. Tetapi, ketika saya sudah mendapat kerja, Mengapa saya mendapat kerja yang jauh dari orang tua ? disitu kadang saya berfikir. Pada awalnya saya ragu untuk pergi meninggalkan orang tua saya. Namun beliau mengingatkan " Kalau itu cita-citamu kejarlah sampai ke negeri China ", ibu nggak apa-apa dirumah, kan ada bapak sama adek. Jauh dari orang tua yang saya rasakan hanyalah rasa kesepian, kerinduan, walaupun kadang bisa menelpon ataupun bertatap muka secara langung via vidio call. Semuanya itu kurang pas. Terkadang kita lupa memberi kabar kepada orang tua kita, namun ibu kita selalu memberi nasihat kepada kita agar " Jangan Tinggalkan Sholatmu Nak ".
Mungkin artikelku kali ini akan bercerita mengenai kisah hidupku yang saat ini jauh dari orang tua.
Berikut sedikit curahan hatiku :)
1. Aku Hanya Bisa Berdoa dan Berusaha agar IBUKU Bisa Berangkat HAJI
Pada bulan ramdhan ini, untuk pertama kalinya saya jauh dari orangtua. Aku kangen dimana sahur dibangunin, buka bersama, dan masih banyak yang lainnya. Namun aku kembali kepada niat utamaku merantau, yaitu mencari uang untuk membahagiakan kedua orangtuaku. Jauh dari orang tua bukanlah hal yang menyenangkan, namun menurut saya itu harus kita coba. Mengapa ? Karena saya merasa ketika saya jauh dari orang tua saya hati, perasaan, batin merasa lebih dekat.
2. Tanah Kelahiran yang Menyimpan Banyak Cerita
Tak bisa dipungkiri tidak hanya rindu pada orang tua saja, kampung halaman pun menjadi hal yang aku rindukan. Disana banyak menyimpan cerita yang unik, seru, horor. Berhubung dengan tanah kelahiran pasti ada kawan-kawan yang membuat cerita itu. Dari kecil hingga dewasa ketika kumpul-kumpul menyisakan kenangan. Mungkin masa-masa yang asik ketika waktu kecil bermain hujanan, maling buah hehehe. Ya, itulah kisah dari tanah kelahiranku.
3. Belajar Berhemat untuk Kebutuhan Masa Depan
Bisa dibilang ketika saya berangkat merantau, saya membawa sebuah uang yang pas-pasan. Itupun uang dari tabungan saya dan sedikit tambahan dari ibu. Namun, bagaimana caranya uang itu bisa cukup untuk makan dan lain-lain. Aku teringat dengan pepatah " Hemat Pangkal Kaya ". Disini hanya bisa mekan mie, mie dan mie. Kangen masakan ibuku.Namun ketika sudah mendapat gaji, aku tak langsung berfoya-foya. Uangnya akan kusimpan untuk kebutuhan yang penting-penting saja.
Dengan harapan bisa memberi sebagian untuk orang tua dan sebagian ditabung untuk kebutuhan kuliah.
4. Belajar Menyelesaikan Masalah Sendiri
Masalah yang sering dihadapi ketika jauh dari orang tua ialah Sakit. Momen itu yang paling membuat kita ingin dekat dengan orang tua. Namun, bisanya ketika sakit kita selalu menyusahkan orang tua. Tetapi kali ini aku berusaha menyelesaikan masalah ku sendiri. Walaupn terkadang kita menelpon orang tua untuk meminta obat apa yang cocok. Itulah hebatnya anak rantau, Harus bisa menyelesaikan masalah sendiri.
5. Terima Kasih untuk Ibuku yang Selalu Memberikan Semangat
Orang tua pastinya tidak ingin jika anaknya pergi jauh untuk merantau. Namun aku berpendapat, Ibu yang merelakan anaknya pergi adalah ibu yang kuat. Mungkin ibu kita berharap kita dapat sukses dimasa mendatang. Tetapi aku akan membalas semua pengorbanan ibuku dengan sebuah kesuksesan.
Penyataan diatas adalah kisah sedihku ketika jauh dari orang tua. Namun tidak semuanya menyedihkan ada saatnya kita bisa berbahagia lebih dari hal apapun. Mungkin perasaan bahagia ini tidak bisa dibeli dimanapun dan tidak semua orang bisa merasakan hal ini.
1. MUDIK... Horeeeeeee
Hal inilah yang sebentar lagi aku rasakan. MUDIK yaps, pasti kalian sudah pada tahu lah anak rantau kalau pulang pasti membawa duit banyak hehehe.. Namun, aku belum seperti itu lantaran masih karyawan baru. Mungkin bisa dikatakan kerja jauh, lama, duit bisa habis untuk membeli ongkos mudik, karena biasanya ongkos mudik bisa naik berlipat-lipat. Ya itu sudah biasa, karena itu sebuah keharusan dari seorang perantau yang rindu kepada orang tuanya.
2. Ditanyain sama Warga Kampung, KAPAN PULANG ???
Nah ini yang baru aku rasakan untuk pertama kalinya. Sudah banyak yang bertanya, dari kawan sekolah, kawan rumah, saudara, mantan, gebetan hehehe. Momen langka nih banyak yang nanyain saya begitu. Namun ketika menanyakan ada saja embel-embelnya, " Kapan Pulang, THRnya ya oleh-olehnya sekalian ". Terkadang hal itu yang membuat saya termotivasi bagaimana caranya bisa memberi THR. Momen lebaran menurut saya momen yang pas untuk berkumpul bersama keluarga, kawan. Bersiaplah untuk hal itu hehehe
3. Susahnya Memikirkan Oleh-Oleh
Oleh-oleh merupakan hal yang wajib dibawa menurut saya ketika pulang mudik. Ya namanya anak rantau, yang ditanyain pertama pasti mana " oleh-olehnya ". Biasanya oleh-oleh yang dibawa adalah khas dari suatu daerah dimana kita merantau. Mungkin nanti saya membawa Roti Buaya karena disini dekat dengan Jakarta heheh. Ketika mencari oleh-oleh kita diuji lagi untuk memanege uang, ongkos mudik mahal, oleh-oleh mahal habis duit gaji sebulan hehehe. Tetapi tidak apa-apa belilah sesuatu yang bisa membuatmu bahagia.. sok bijak wkwkwk
Mungkin itu sedikit curahan hati saya sebagai anak rantau yang jauh dari orang tua, duit pas pasan, jomblo lagi. Mungkin hal ini yang juga kalian rasakan wahai anak rantau. Semoga dengan merantau jauh dari orang tua ini bisa menjadikan berkah dan kesuksesanku dimasa mendatang YA ALLAH... AMINN..
Sekian artikel dari saya semoga bisa memotivasi kawan-kawan dan bisa menjadi gambaran buat kalian yang ingin merantau sehabis lebaran. Sampai bertemu diartikel selanjutnya.
Salam Blogger Lampung :)
Posting Komentar untuk "Lazada Blog Kontes : Pulang Malu Tak Pulang Rindu | Anak Rantau"