Pengertian Puasa Sunah (Materi Pelajaran Agama Kelas 8)

Pengertian Puasa Sunnah (Materi Pelajaran Agama Kelas 8) ~ KamuBisa-iO. Definisi puasa sunah adalah puasa selain puasa wajib yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW. Puasa sunat antara lain Puasa Senin-Kamis, Syawal, dan Arafah. Melalui amalan sunnah seseorang akan lebih gampang untuk memperoleh cinta dari Allah. Hal tersebut disebutkan dalam hadits qudsi, “Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya” (HR. Bukhari no. 2506). Puasa sunat adalah amalan yang utama seperti disebutkan dalam hadist berikut: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Muslim no. 1151).

Pengertian Puasa Sunah (Materi Pelajaran Agama Kelas 8)

Puasa Sunah Senin Kamis

Puasa Sunat Senin Kamis adalah salah satu puasa sunah yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Hal ini dilakukan karena adanya beberapa hal misalnya pada hari itu adalah hari dilahirkannya Nabi Muhammad SAW. (puasa hari Senin), atau pada hari itu adalah hari dinaikkannya amal perbuatan (puasa hari Kamis). Sabda Rasulullah SAW.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ibnu Majah no. 1739. Shahih).

“Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: Amal-amal kita itu ditunjukkan kepada Allah pada tiap-tiap hari Senin dan Kamis. Karena itu, aku suka ketika amal-amalku ditunjukkan kepada Allah itu aku sedang berpuasa.” (H.R. at-Tirmizi : 678)

Puasa Sunah Syawal

Menjalankan puasa Ramadan yang diikuti oleh puasa sunnah enam hari di bulan Syawal bagaikan puasa setahun penuh. Perhitungan ini bisa dihitung bahwa setiap kebaikan yang dilakukan dilipatgandakan 10 kali lipatnya. Puasa Ramadan adalah 30 hari + Puasa Syawal 6 = 36 × 10 = 360 (setahun penuh). Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi. :

Artinya: “Dari Abu Ayyub Al-Ansary r.a. Rasulullah saw. telah bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari bulan Syawal seperti dia berpuasa satu tahun. (H.R. Muslim: 1984)

Cara melaksanan puasa 6 hari di bulan Syawal:
Dapat dilakukan secara berurutan dan dapat juga dilakukan secara terpisah, tidak bersambung dan berurutan, yang penting masih dalam bulan Syawal. Tapi lebih utama dilakukan mulai tanggal 2 syawal sampai 7 Syawal.

Puasa Sunah Arafah

Puasa Sunnah Arafah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Zulhijjah saat jamaah haji menjalani wukuf di Arafah. Dasar Puasa Sunah Arafah adalah berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah saw. ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab: ‘Puasa hari Arafah itu (menghapus dosa) dua tahun, (satu tahun) yang lalu dan (satu tahun) yang akan datang.” (H.R. Muslim: 1977).