Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sedekah yang Sederhana dan Besar Nilainya

Sedekah yang Sederhana dan Besar Nilainya
Sedekah tidak harus berupa harta yang bernilai tinggi, tidaklah harus berupa uang, berupa pakaian, ataupun berupa barang-barang yang bernilai lainnya, ada juga yang melakukan sedekah karena ingin dipandang orang lain, agar dirinya di nilai wah, intinya mau dipuji, pada hakekatnya sedekah itu membantu yang sedang membutuhkan, bukan untuk mencari wah nya, pujiannya dari orang lain, kalau ada niatan begitu, hilanglah pahala sedekah, hilangkanlah sifat yang tidak baik itu, mari kita belajar dari postingan berikut ini tentang sedekah yang sederhana dan yang besar nilainya.

Sedekah yang Sederhana dan Besar Nilainya

Kenapa gambar batu? kok tidak gambar yang lainnya? Rasulullah Muhammad SAW. bersabda, “Barangsiapa menyingkirkan gangguan dari jalan kaum Muslimin, maka akan dicatat untuknya satu kebaikan, dan siapa saja yang diterima darinya satu kebaikan maka ia akan masuk surga” (HR. Bukhari dan ad-Dhiya al-Muqdisi, dari Ma’qil bin Yasar ra).

Menyingkirkan Gangguan di Jalan
Menyingkirkan gangguan dari jalan jelas lebih ringan dari bersedekah susu karena tidak membutuhkan dana atau tenaga yang besar. Kendati ringan, amalan ini dapat mengantarkan pelakunya menuju surga sebagaimana disebutkan di dalam hadits di atas, juga hadits-hadits yang akan kami paparkan dalam pembahasan selanjutnya.
Di antara bentuk-bentuk tindakan menyingkirkan gangguan dari jalan 

Menyingkirkan batu dari jalan.
Diriwayatkan bahwa Mu’adz melakukan perjalanan bersama seorang lelaki. Mu’adz mengangkat sebuah batu dari jalan. Orang itu pun bertanya, “Mengapa engkau melakukan hal ini?” Mu’adz menjawab, “Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Siapa saja mengangkat sebuah batu dari jalan, akan dicatat untuknya suatu kebaikan. Dan siapa saja yang dicatat untuknya suatu kebaikan, maka ia akan masuk surga” (HR. Thabrani).

Subhanallah, kalau difikirkan ini sepele bukan? akan tetapi sangatlah besar nilainya, sangat bermanfaat bagi pengguna jalan yang lainnya, menjauhkan dari apa yang tidak diinginkan, misalnya saja kalau kita tidak memindahkan batu yang ada dijalan tersebut, tiba-tiba ada orang yang melintas dijalan tersebut, dan orang itu terjatuh, kalau saja dia terjatuh saja cuma lecet saja tidak apa-apa, akan tetapi coba saja kalau dia terjatuh, sudah itu tertimpa motor, sampai patah tulang, sudah berapa rupiah yang akan dia keluarkan untuk melakukan operasi? belum juga perbaikan motornya.

Sungguh sangat sepele kalau difikirkan, renungkanlah, hal yang sepele ini sangat bermanfaat dan sangat besar nilainya untuk yang lain, jangan sampai itu terjadi pada orang terdekat kita, setelah membaca ini sebarkan dan beri tahu juga yang lainnya agar jika ada batu yang dijalan di pinggirkan, atau dipindahkan agar tidak mengganggu dan membahayakan untuk yang lainnya.

Tidak hanya batu saja saudaraku, Memotong ranting pohon yang menggangu para pengguna jalan.
Seorang muslim hendaknya memotong ranting-ranting pohon yang melintang di atas badan jalan. Karena mengganggu para pengguna jalan. Rasulullah saw. bersabda, “Ada seorang lelaki melewati sebuah ranting pohon yang melintang di atas badan jalan, lalu ia berkata, ‘Demi Allah, aku akan memotong ranting ini agar tidak mengganggu kaum Muslimin.’ Maka, ia pun dimasukkan di dalam surga” (HR. Muslim).

Menebang batang pohon yang tumbuh di tepi jalan dan menggangu para pengguna jalan.
Siapa saja melakukan tindakan ini, maka dengan izin Allah ia pun akan masuk surga. Rasul saw. bersabda, “Sungguh aku melihat seorang laki-laki tidur-tiduran di dalam surga karena telah memotong sebatang pohon yang tumbuh di badan jalan yang mengganggu kaum Muslimin” (HR. Muslim)

Jika memungkinkan, seorang muslim hendaknya memindahkan pohon itu ke tempat yang aman dan tidak menebangnya. Sebab, membiarkan hidup di tempat yang tidak mengganggu banyak orang jauh lebih baik di bandingkan menebangnya. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra bahwasannya ia berkata, “Ada sebatang pohon yang mengganggu kaum muslimin, lalu ada seorang lelaki yang menjauhkannya dari jalan itu, lalu Nabi saw. bersabda, ‘Sesungguhnya aku telah melihatnya tidur-tiduran di bawah naungan pohon itu di surga’” (HR. Ahmad).

Menyingkirkan sobekan kertas yang bertuliskan ayat al-Qur’an, hadits Nabi saw, atau asma Allah swt. dari jalan.
Keberadaan sobekan-sobekan kertas ini mengusik perasaan kaum muslimin dan mengantarkan mereka pada dosa yang besar kalau sampai mereka menginjak atau menendangnya. Jadi, seorang muslim wajib memungut lembaran atau sobekan kertas ini dan meletakkannya di tempat yang terhormat atau membakarnya agar tidak jatuh ke tempat yang tidak semestinya.

Dikisahkan bahwa Bisyr al-Hafi, seorang ulama yang sangat terkenal pernah berjalan melintas sebuah jalan di kota Baghdad. Lalu ia melihat kertas itu ternyata terdapat tulisan asma Allah swt. Setelah memungutnya, ia membeli minyak wangi seharga satu dirham dan memercikkannya pada lembaran kertas yang bertuliskan Asma Allah, lalu meletakkannya di tempat yang aman. Dalam tidurnya, ia mendengar suara yang berbicara kepadanya, “Kamu telah memberi wewangian pada namaKu, sungguh Aku akan mengharumkan namamu di dunia dan di akhirat” (Tamam al-Minnah,11).

Semoga postingan ini menjadi motivasi bagi kita untuk senantiasa menghadirkan kenyamanan bagi saudara-saudara sesama muslim di tengah perjalanannya agar mereka bisa pulang ke rumahnya dengan selamat tanpa mengalami gangguan sedikit pun, Amin.
Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Sedekah yang Sederhana dan Besar Nilainya"

close