Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kemudi

Kemudi berfungsi untuk membelokkan roda – roda depan mobil sehingga arah jalan mobil sesuai dengan yang diinginkan pengemudi. Karena kemudi selalu digunakan maka kemudi harus dapat dicapai dengan mudah tanpa mengakibatkan kelelahan. Untuk itu kemudi harus ringan di dalam menggerakkannya. Agar kemudi ringan untuk digerakkan maka perubahan dari arah gerak kemudi  ke roda – roda depan diubah  oleh roda kemudi.

Ada bermacam – macam konstruksi roda gigi kemudi, yaitu:


  1. Model rack dan pinion
  2. Model peluru
  3. Model screw dan nut
  4. Model screw pin
  5. Model worm dan sector

Pada roda gigi kemudi, gerak putar dari roda kemudi yang diteruskan ke batang kemudi diubah menjadi gerak memanjang atau gerak lurus. Gerak lurus tersebut diteruskan ke roda – roda depan melalui sambungan – sambungan kemudi. Sambungan kemudi ada dua macam yaitu;

  • Model aksel rigid. Model aksel rigid terdiir atas lengan pit man, tuas penyambung, dan lengan knuckle. 
  • Model suspensi bebas. Model suspensi bebas terdiri atas lengan knuckle, tuas penyambung, tabung penyetel, lengan idler, dan lengan pitman.

Pemeriksaan, penyetelan, dan perawatan


  1. Dongkrak bagian depan mobil dan pasang penyangga di bagian yang aman. Ganjal roda – roda belakang.
  2. Periksa pemasangan pen pengunci pada joint, pengerasan klem tuas penyambung (tie rod), dan batang lainnya pada sambungan kemudi. 
  3. Karet penutup pada gigi kemudi jenis rack dan pinion jika rusak harus segera diganti untuk mencegah masuknya air dan kotoran yang dapat merusak gigi kemudi.
  4. Beri pelumasan pada sambungan – sambungan kemudi yang dilengkapi dengan nipel sesuai dengan ketentuan pada buku pedoman servisnya. Nipel yang tersumbat harus diganti. 
  5. Buka baut pada lubang pengisi pelumas.
  6. Periksa batas permukaannya dengan batang pengukur. Jika terlalu rendah tambahlah dengan pelumas khusus untuk transmisi. Jika permukaan pelumas terlalu tinggi maka kurangilah dengan menggunakan karet penghisap.
  7. Periksa kebebasan kemudi dengan menggerakkan roda kemudi ke kiri dan ke kanan. Perhatikan saat lengan pitman mulai bergerak.
  8. Setel dengan obeng baut penyetelnya sesuai dengan yang dikehendaki. Penyetelan dilakukan pada posisi roda depan lurus.
  9. Setel posisi roda kemudi. Posisi roda kemudi yang tepat sesuai dengan tanda – tanda yang ada dan roda berada pada posisi lurus depan. Jika tidak, lepas roda kemudi dan pasang kembali dengan  menempatkan alur – alur yang ada pada lubang roda kemudi.
  10. Lepas poros utama (batang kemudi). Periksa hal – hal berikut;
    1. Keadaan poros utama. Mungkin bengkok
    2. Kolom utama batang kemudi dari kemungkinan bengkok.
    3. Pelumasan yang diperlukan pada bagian poros utama dan kolom batang kemudi.
Kemudi

Kemudi

Kemudi


Penguat kemudi

Untuk memperingan pengemudi dalma memutar roda kemudi sekarang ini banyak sekali mobil- mobil yang dilengkapi dengan penguat kemudi atau power steering. Penguat kemudi ada bermacam – macam, antara lain sistem hidrolik dan sistem elektronik. Penguat kemudi sistem hidrolik terdiri atas sebuah pompa minyak, beberapa  saluran minyak dan tabung penampung minyak. Di samping memperingan pengemudi, penguat kemudi tersebut menambahakan kenyamanan pengemudi karena kejutan – kejutan jalan, ketidakstabilan, getaran, dan gangguan lainnya tidka akan sampai ke tangan pengemudi. Kekurangan dari penguat kemudi sistem hidrolik ini adalah apabila motor tidak dihidupkan maka penguat kemudi tidak bekerja. Pada penguat kemudi sistem elektronik hal ini tidak terjadi karena penguat kemudi tidak terpengaruh oleh kerja motor. Penguat kemudi sistem elektronik tidak memanfaatkan tenaga motor menggerakkan komponennya. Oleh karena itu penguat kemudi sistem  elektronik tidak mengurangi daya motor sehingga juga akan menghemat pemakaian bahan bakar. Keuntungan lain dari penguat kemudi siste elektronik adalah perawatannya lebih mudah karena tidak terjadi kebocoran minyak dan tidak memerlukan tali sabuk seperti pada penguat kemudi sistem hidrolik.

Pemeriksaan dan perawatan penguat kemudi hidrolik;


  1. Hidupkan motor dan kemudian putar roda kemudi ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Matikan motor dan periksa ketinggian minyak penguat kemudi. Kalau ketinggiannya berkurang maka tambahkan minyak sampai batas maksimumnya.
  2. Bersihkan semua rembesan saluran minyaknya dan periksalah apakah ada tetesan atau rembesan minyak dari saluran – saluran minyak, sambungan dan tabung penampung minyak.
  3. Hidupkan lagi motor, putar roda kemudi ke kanan dan ke kiri kemudian matikan motor.
  4. Periksa sekali lagi apakah terdapat kebocoran pada saluran dan tabung penampung minyak. Bila terdapat kebocoran maka segera perbaiki atau ganti komponennya dengan yang baru.
  5. Periksa apakah ada gelembung – gelembung udara pada tabung penampung minyak. Jika ada gelumbung – gelumbung udara pada tabung penampung maka akan mengganggu kerja sistem penguat kemudi.
  6. Untuk membuang udara yang terjebak di dalam sistem penguat kemudi lakukan cara berikut.
    1. Dongkrak bagian depan mobil dan kemudian pasang penyangga di bagian yang aman.
    2. Putar roda kemudi sampai habil ke kanan dan ke kiri.
    3. Apabila minyak di dalam tabung penampung berkurang maka tambahkan minyak sampai batas maksimum.
    4. Kerjakan secara berulang – ulang sampai gelembung – gelembung udara pada sistem penguat kemudi hilang.
    5. Turunkan mobil dari penyangga / dongkrak pelan – pelan. Jika berkurang, tambahlah secukupnya.
  7. Periksa kondisi tali penggerak pompa. Tali yang retak atau aus sekali harus diganti. Jika tali penggerak pompa penguat kemudi kendor, setel lagi kekencangannya. 


Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Kemudi"

close