Pemerlambat Wiper
Rangkaian pemerlambat wiper kaca depan yang diulas di sini dapat juga anda terapkan pada wiper – wiper lain dari jenis self – parking untuk memberikan perlambatan sapuan yang bervariasi mulai dari sapuan cepat hingga sapuan lambat 25 detik tiap sapuan. Tentu ini fasilitas amat membantu pengemudi ketika mengenderai kendaraannya dalam kondisi hujan gerimis atau hujan lebat, lebih – lebih kaca depan terkena percikan air hujan oleh kendaraan lain yang lewat. Dalam kondisi seperti itu, sapuan cepat mungkin dapat menggores kaca depan, untuk sapuan mesti diperlambat. Aksi ini selain mencegah cepat ausnya pisau karet dari wiper tersebut, juga membantu meringankan kesabaran pengemudi.
Cara kerja rangkaian
Bagian aktif rangkaian yang menentukan perlambatan wiper ialah multivibrator astabil yang didasarkan atas TR1 dan TR2. Nilai perkalian 0,7 C1 dengan (R3 + VR VR2) menentukan waktu on TR1 dan waktu off TR2, sebaliknya nilai perkalian 0,7 C2 dengan R2 menentukan waktu on TR2. Selama selang waktu yang disebut terakhir ini, yakni sekitar 0,5 detik untuk komponen dengan nilai – nilai yang diperlihatkan pada gambar, TR3 juga on. Transistior ini juga mengemudikan relay RLA yang nantinya akan menggerakan motor wiper. Bila tangkai motor wiper telah berputar beberapa derajat, saklar self – parkir mulai bekerja dan daya dialirkan ke dalam motor wiper untuk menggerakkan wiper pulang balik melintasi kaca depan. Ketika wiper kembali ke posisi istrahatnya setelah penyapuan terakhir, saklar self parking memindahkan daya dari motor wiper dan selanjutnya tetap akan off sampai pulsa berikutnya tiba untuk mengayunkan wiper seperti yang sebelumnya. Akibatnya unit turut mengoperasikan saklar wiper, sehingga diperoleh sapuan tunggal. Resistor preset VR2 disertakan dengan maksud agar kecepatan maksimum wiper dapat diatur oleh VR1 pada resistansi minimum, nilainya kurang lebih 1 -2 detik per sapuan. Gambar 6.2 menunjukkan susunan elektrik wiper yang lazim dijumpai.
Konstruksi
Gambar di bawah ini menunjukkan tata letak rangkaian untuk papan strip matrik tembaga 0,15 inci ( 9 strip x 23 lubang), beserta pemutusan jalur dibutuhkan. Papan rangkaian yang telah selesai dikerjakan dapat ditempatkan di atas lempeng alumunium berbentuk huruf L yang nantinya disekrupkan di bawah dashboard. Pada bagian depan lempeng alumunium tersebut dipasang VR1 dan saklar ( bila dibutuhkan). Relay dapat dipasang baik pada lempeng atau perluasana papan rangkaian (khusus bila tersedia papan rangkaian cetak). Saklar yang dipakai dalam prototip di sini memintas unit pemerlambar wiper, sehingga anda dapat mengubahnya ke modus pengoperasian kecepatan normal tanpa mesti mengatur kenop controlnya, tetapi bila tidak dikehendaki ini bisa dihilangkan. Catu +12 V dihubungkan dengan saklar wiper yang ada, dan hubungan – hubungan lainnya dibuat menurut jenis wiper yang digunakan. Jalur 0 V langsung dihubungkan ke sasis.
Pemilihan komponen
Komponen pewaktuan yang tertera di sini rasanya tidak akan menyulitkan anda, karena tetapan waktu on hanya digunakan untuk memastikan apakah wiper mampu melepaskan diri dari ikatan saklar self parking, sementara tetapan waktu off digunakan untuk memberikan kecepatan maksimum, dengan jalan menyetel VR2. Sebaiknya relay RLA memiliki koil 6 -12 V dengan arus kurang dari 100mA untuk mengoperasikannya. Kontak tukar harus memiliki batas arus minimal 5 A agar tahan dalam menghadapi sentakan arus ketika saklar di on kan, untuk mencapai batas arus yang diinginkan anda dapat menggunakan dua pasang kontak atau lebih yang dipararelkan. D1 dipasang melintasi koil relay untuk mendisipasikan tegangan GGL balik induktif yang terjangkit ketika aliran arus terputus. Untuk kendaraan system bumi positif anda tinggal membalikkan polaritas diode dan kapasitor elektrolit yang tertera dalam daftar komponen.
Pemasangan
Sebelum mengawati unit ke dalam mobil, periksalah multivibratornya dengan mencatukan daya dari sumber 12V yang sesuai. Sebaiknya relay menutup selama kurang lebih 0,5 detik dan terputus selama waktu yang ditentukan oleh VR1. Bila multivibrator ini bekerja secara memuaskan, anda boleh mengawati kontak relay ke dalam rangkaian motor wiper dan menghubungkan unit ke dalam system elektrik kendaraan tersebut. Sebelum menghidupkan unit, VR2 dipasang maksimum dan VR1 dipasang minimum. Setelah unit diaktifkan, anda boleh berharap bahwa wiper bergerak di bawah kecepatan maksimum yang dikehendaki, kini VR1 dapat disetel di antara sapuan maksimum dan sapuan lambat 25 detik tiap sapuan. Bila uni dihidupkan wiper telah bergerak dengan kecepatan maksimum dan ternyata perbesaran VR1 tidak memperlambat gerakan wiper, maka cobalah anda perbesar R3 hingga 3,3 kilo ohm. Dan bila penyetelan VR2 tidak mengakibatkan wiper bergerak pada kecepatan maksimum dalam kisarnya, maka cobalah anda perkecil R3 hingga 820 ohm. Bila semua upaya tersebut tidak berhasil, tampak ada kerusakan dalam rangkaian atau C1 atau C2 memiliki toleransi yang amat lebar.
Daftar komponen untuk memperlambat wiper kaca depan
Resistor (1/4 W, 5 %, film karbon, kecuali dinyatakan lain)
R1 3,9 kilo ohm
R2 100 kilo ohm
R3 , R5 1,5 kilo ohm
R4 4,7 kilo ohm
VR1 potensiometer 100 kilo linier
VR2 preset horizontal mini 4,7 kilo ohm
Kapasitor
C1 220 mikro farad, 16V, elektrolit
C2 6,8 mikro farad, 40 V, elektrolit
C3 100 mikro farad, 25 V, elektrolit
C4 100 nano farad, cakram keramik
Semikonduktor
TR1, TR2, TR3 semua BC108 (bumi negative) atau semua BC178 (bumi positif)
D1 1N4148
D2 1N4002
Lain – lain
RLA koil, 6 -12V, arus kerja 100 mA atau kurang, kontak SPCO atau DPCO dengan batas arus minimum 5 A
Saklar ( jika dipakai), lempeng alumunium, kenop pengatur
Papan strip matrik tembaga, 0,1 inci ( 9 strip x 23 lubang)
Posting Komentar untuk "Pemerlambat Wiper"