Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lampu Samping Otomatik

Mestinya lampu mobil harus dihidupkan bila keadaan sekitar gelap, namun kenyataannya pengemudi sering mengabaikannya, entah disengaja atau tidak, terutama bila hari hujan atau berkabut. Satu alternatif pemecahannya yang ditemukan oleh volvo adalah dengan menghidupkan lampu samping secara permanen ketika pengapian berlangsung. Proyek ini menyuguhkan suatu rangkaian yang secara otomatik akan menghidupkan lampu samping dan LED tanda peringatan bagi pengemudi, ketika cahaya mengenai sensor dalam mobil kurang dari level yang ditetapkan. Sekali telah dinyalakan, lampu akan padam jika tombol reset ditekan. Dengan cara ini sorot lampu dari kendaraan yang lalu lalang di depan mobil anda tidak akan menaikkan level cahaya yang mengenai sensor tersebut. Selain itu rangkaian juga tidak akan diaktifkan oleh gerakan bayangan yang jatuh pada sensor.

Cara kerja rangkaian

Gambar di bawah menunjukkan diagram rangkaian dari unit ini. Rangkaian ini bekerja berdasarkan atas pasangan diferensial yang dibentuk oleh TR1 dan TR2 dalam susunan Darlington serta TR3. Komponen – komponen ini disusun sedemikian rupa sehingga TR3 akan on bila level cahaya turun di bawah level ambang yang telah ditetapkan VR1. R1, C2 dan dioda zener D1 berguna menjaga agar tegangan tetap konstan di sekitar 10 V pada dua bagian rangkaian yang kritis ( pembagi tegangan yang dibentuk oleh LDR1 dan R2, serta R4, VR1 dan R7), tanpa terpengaruh variasi tegangan catu sistem elektrik mobil. 
Ketikan unit diaktifkan pertama kali, C1 kosong ( tidak bermuatan) dan pada awalnya akan menarik arus basis TR1, sehingga dapat dipastikan bahwa transistor TR1 dan TR2 keduanya dalam keadaan on. Karena C1 mengisi lewat R3 dari titik persambungan LDR1 dan R2 ( titik A), maka akhirnya basis TR1 akan mendekati tegangan pada titik A. Bila cahaya mengenal LDR1, resistansi akan turun, tegangan basis TR1 semestinya lebih tinggi daripada tegangan basis TR3 yang nilainya ditentukan VR1. Bila cahaya diputus, resistansi rendah dari lampu pada prinsipnya akan membentuk tegangan nol kembali untuk pembagi tegangan yang dibentuk oleh R4, VR1 dan R7 melintasi titik 10 V yang diregulasi. Jadi TR2 menarik arus melalui R5 terutama dalam kaitannya dengan TR3. Bila level cahaya pada LDR1 turun, tegangan pada titik A dan berikutnya tegangan basis TR1 akan jatuh setelah selang waktu yang ditentukan pada saat muatan C1 mulai turun melalui R3. Karena tegangan basis TR1 jatuh, maka tegangan persambungan emitor TR2 dan TR3 akan jatuh pula, melalui persambungan emiter basis TR1 dan TR2. Bila turunnya telah memadai, TR3 akan on kembali, karena selisih tegangan yang melintasi basis ( diatur oleh VR1) dan emiternya cukup besar untuk mengaktifkan persambungan basis – emiternya. 

Ketika TR3 mulai on, transistor ini akan menarik arus melalui persambungan emiter basis TR4 yang pada gilirannya akan mengaktifkan TR5. Tegangan lampu dan R7 mulai naik, karena arus yang mengalir melalui lampu mulai meningkat. Hal ini secara aktif akan menyebabkan umpan balik positif pada basis TR3, karena tegangan pada slider VR1 juga ikut naik, menjadikan TR3 making menghantar. Jadi, sekali TR3 diaktifkan karena turunnya level cahaya yang mengenai LDR1, secara cepat dia akan on kembali akibat aksi umpan balik positif di atas, dan lampu menyala penuh. Dalam keadaan demikian, slider VR1 ditahan di atas tegangan basis TR1, dan Tr3 akan tetap on meskipun level cahaya yang jatuh pada LDR1 telah berubah. Lampu peringatan, LED, juga akan menyala bila lampu samping menyala, mengingatkan pengemudi bahwa lampu samping telah menyala. Dengan menekan saklar aksi,, SW1, rangkaian akan direset, arus persambungan basis – emiter TR4 akan terhenti, akibatnya TR4 dan TR5 off. Lampu akan tetap off bila level cahaya pada LDR1 cukup tinggi. Rangkaian dapat dimatikan melalui SW2 tanpa mempengaruhi pengoperasian normal saklar lampu, dalam prakteknya ini digunakan untuk menolak aksi otomatik setiap saat. 
Lampu Samping Otomatik

Lampu Samping Otomatik


Konstruksi 

Gambar di bawah menunjukkan tata letak komponen papan strip matrik tembaga 0,15 inci ( 15 strip X 17 lubang) beserta pemutusan jalur yang diperlukan. Dua buah lubang dudukan diperlihatkan, pena – pena terminal digunakan pada sisi sebelah kanan papan untuk memberikan hubungan luar. Penempatan unit tergantung pada selera pembuat, umumnya disesuaikan dengan jenis mobil. Untuk unit ini dibutuhkan tiga buah hubungan pada sistem elektrik kendaraan: tanah ( ground) sasis, 12 V dari sisi ‘aktif’ saklar lampu, dan hubungan lampu sebelah saklar. Untuk menampung saklar on/off, tombol reset, serta LED, dapat anda gunakan kotak. TR5 dapat dipilih 2N3055 dengan kotak metal atau plastik. Bila yang dikontrol hanya lampu samping, maka transistor ini perlu untuk dapat mencatu arus hingga 2 A, dan keping pendingin tak perlu disediakan di sini, hanya sekerup yang perlu anda siapkan.

Penempatan sensor

Kawat terisolasi digunakan untuk menghubungkan papan rangkaian dengan sensor peka cahaya yang dikendalikan dari jarak jauh. Posisi terbaik sensor diperoleh dengan cara mencoba – coba, sebaiknya tidak anda pasang ditempat yang sering terkena bayangan, misalnya ketika mobil anda berada dibelakang kendaraan lain. Salah satu penempatan adalah di pojok depan dari kaca depan di bagian yang tidak menghalangi pengemudi. Bila sensor ditaruh di luar kendaraan Anda harus berhati – hati, usahakan agar dia terlindugn dari udara lembab dan sebagainya. 

Pemilihan komponen dan pemasangannya

Diagram rangkaian diperlihatkan untuk kendaraan sistem bumi negatif. Untuk kendaraan sistem bumi positif anda perlu membalikkan polaritas dioda dan kapasitor elektrolit, serta mengganti transistor yang digunakan dengan jenis komplementernya sebagaimana diperlihatkan dalam daftar komponen. Dan ingatlah kini jalur nol volt dihubungkan pada kutub positif baterai.

Resistor (1/4 W, 5%, film karbon)
R1  270 ohm
R2  6,8 kilo ohm
R3  22 kilo ohm
R4, R7  2,7 kilo ohm
R5, R8 1 kilo ohm
R6    1,5 kilo ohm
VR1  4,7 kilo ohm, preset horisontal mini

Kapasitor
C1   100 mikro farad, 16 V, elektrolit
C2   47 mikro farad, 16 V, elektrolit
C3   100 mikro farad, 25 V, elektrolit

Semikonduktor
D1    BZY88 C10  10V, 400 mW, zener
LED1   TIL209, Led merah
TR1, TR2, TR3   BC108 (bumi negatif) BC178 (bumi positif)
TR4       2N2905 (bumi negatif) BFY51 (bumi positif)
TR5      2N3055 / TIP3055 (bumi negatif) , Mj2955/ TIP2955 (bumi positif)
LDR1   ORP12, LDR kadmium sulfida

Lain – lain
SW1    momentary push button, dorong untuk menekan tombol saklar 
SW2    saklar toggle ON/OFF SPST
Papan strip matrik tembaga 0,15 inci (15 strip x 17 lubang)
Veropin

Pemasangan dapat dilakukan tanpa mengawati unit ke dalam rangkaian lampu, cukup dengan meletakkan lampu pijar 12 V pada tempat lampu dalam papan rangkaian. Pertama – pertama anda harus memutar penuh VR1 searah jarum jam (slider pada R7), kemudian rangkaian dihidupkan. Lampu akan off dan voltmeter yang dihubungkan pada C2 atau D1 akan memberikan pembacaan 10V. Pengaturan yang paling baik dapat dilakukan dengan sensor anda letakkan pada posisi yang diuji, di mana dengan kondisi pencahayaan tertentu lampu samping haru menyala. Putarlah VR1 pelan – pelan sampai lampu menyala, LED juga harus menyala. Sorotkan cahaya pada sensor dan periksalah apakah lampu padam ketika tombol reset ditekan, dan akan menyala lagi setelah 10 – 15 detik ketika sorot cahaya dialihkan dari padanya. Bila lampu tidak dapat menyala lagi, setiap kali anda menyetel VR1 periksalah apakah kapasitor C1 dari jenis mutu yang baik, semestinya arus bocor yang dilewatkan  kurang dari 5 – 10 mikro amper pada 12 V. Bila ternyata komponen – komponen ini memuaskan, cobalah perkecil R4 menjadi 1 Kilo ohm atau perkecil R2 menjadi 4,7 kilo ohm, atau perkecil kedua – duanya. 
Bila lampu menyala ketika rangkaian dihidupkan, cobalah perbesar R2 menjadi 15 kilo ohm. Bila tersedia voltmeter dengan resistansi masukkan lebih dari 100 kilo ohm, cobalah ukur terlebih dahulu tagangan pada slider VR1, selanjutnya pada titik A. Hentikan cahaya yang  mengenai sensor tersebut dengna menelungkupkan telapak tangan anda di atasnya, lampu akan menyala bila tegangan pada titik A  jatuh di bawah tegangan yang diukur pertama kali pada slider VR1 ditambah kurang lebih 0,6 V.
Bila unit telah beroperasi secara memuaskan, barulah anda mengawatkannya ke dalam rangkaian lampu mobil.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Lampu Samping Otomatik"

close