Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alarm Pencuri Mobil

Salah satu pengalaman terburuk bagi seorang pemilik mobil adalah peristiwa pencurian atau perusakan mobilnya, karena barang - barang seperti cassette player atau barang lainnya sangat menyolok dan mudah dicuri. Ada banyak alarm mobil yang telah dibuat orang, pada umumnya mereka memberikan sinyal peringatan bila pintu yang dipasangi saklar mikro dibuka tanpa mematikan sistem alarmnya terlebih dulu. Alarm pencuri mobil yang dipaparkan di sini tidak hanya memberikan bunyi peringatan saja, bila ada perangkat elektrik (termasuk lampu interior) dihidupkan oleh orang yang tak dikenal, tetapi alat ini juga "mematikan" mobil, sehingga seolah - olah tak dapat dikendarai. Meskipun begitu sesungguhnya alarm ini tidak mampu mencegah terjadinya peristiwa pencurian, tapi paling tidak ia membantu kita menghalang - halangi niat pencuri tersebut.

Cara kerja rangkaian

Alarm Pencuri MobilGambar di bawah ini menunjukkan diagram rangkaian alarm pencuri mobil. Unit ini cocok digunakan untuk kedua sistem bumi, baik sistem bumi positif maupun sistem bumi negatif. Dasarnya adalah sebuah penguat operasional 741 yang berfungsi sebagai pendetekssi adanya perubahan tegangan kecil dalam jalur catu dari baterai mobil. Karena tegangan catu ini selalu stabil dan bebas derau ketika mobil tidak dijalankan, maka alarm dapat disetel untuk memicu segera akibat turunnya tegangan sedikit secara mendadak ketika lampu interior dinyalakan (sewaktu filamen lampu ini dingin, resistansinya kecil). Ketika dinyalakan, arus beberapa ampere akan mengalir, sehingga tegangan pada sistem elektrik mobil jatuh. R1 dan R2 membentuk pembagi tegangan yang akan mengisi C1 hingga separuh tegangan catu. Tegangan ini diberikan langsung pada masukkan tak membali IC1. R3, VR1 dan R4 membentuk pembagi tegangan pada catu dan tegangan slider VR1 diberikan pada masukan membalikan IC1. Bila daya diberikan pada rangkaian alarm melalui salah satu sakla pengizin, maka tegangan pada slider VR1 akan naik dengan cepat bila dibandingkan C1, akibatnya keluaran IC1 dipaksa berubah ke dalam kondisi tegangan rendah. Bila VR1 disetel dengan tepat, maka tegangan mantap pada pena 2 IC1 akan sedikit lebih tinggi daripada pena 3 Bila teganan catu turun secara mendadak, tegangan pada slider VR1 ikut jatuh, sementara tegangan pena 3 IC1 tetap dipertahankan oleh C1. Jadi, pada saat itu masukan tak membalik dan karena penguatan op-amp amat tinggi, maka kelurannya dikemudikan pada tegangan tinggi mendekati tegangan catu. Keadaan ini tetapi dipertahankan sampai reset karena kini tegangan C1 dipertahankan mendekati keluaran IC1 melalui R5 dan D1. Alarm kini dalam kondisi 'dipicu'.

Separuh rangkaian lainnya adalah multivibrator astabil (osilator) yang didasarkan atas IC2 yakni pewaktu 555. Bila keluaran IC1 memiliki tegangan rendah, pena 4 (pena reset) IC2 ditahan rendah melalui R6, karena itu dioda zener D2 memiliki tegangan memadai untuk menghantarkannya. Dalam keadaan demikian keluaran IC2 (pena 3) dipaksa turun pada tegangan rendah. Setelah perubahan catu terdeteksi, keluaran IC1 menjadi tinggi, menjadikan pena reset IC2 tinggi, akibatnya kini fungsi beralih pada modus astabil. Keluaran segera dikemudikan tinggi, menyebabkan relay menjadi on dan C4 mengisi melalui R7 dan R8 mendekati tegangan catu. Ketiak mencapai dua pertiga tegangan catu, keluaran dikemudikan rendah dan C1 mengosongkan muatannya melalui R8 menuju pena 7 IC2. Bila tegangan kapasitor telah turun di bawah sepertiga tegangan catu, siklus pengisian akan berulang kembali dengan pena 3 dikemudikan tinggi. Jadi kontak relay dibuka tutup pada laju yang ditentukan oleh R7, R8, dan C4, kurang lebih 1,5 kali per detik untuk nilai komponen yang diperlihatkan. D3 dan D4 melindungi IC2 dari spike induktif. Kontak relay dapat digunakan untuk beberapa hal, antara lain sebuah kontak untuk menangani horn, sebuah lainnya untuk pemutus kontak, sehingga mobil seolah - olah tak dapat dikemudikan sekali alarm telah dihidupkan. Alarm dapat direset dengan mematikan catu selama dua sampai tiga detik.

Pemilihan komponen

Dua buah komponen paling kritis adalah kapasitor elektrolit. C1 sebaiknya dari jenis tantaluim dengan bocoran rendah. C4 disesuaikan menurut pewaktuan astabil, tetapi pewaktuan ini paling mudah disetel dengan mengubah - ubah R8 untuk mendapatkan laju yang memuaskan, resistansi yang lebih besar akan memberikan periode waktu on relay yang lebih lama. C3 sebaiknya dari jenis cakram keramik dan dihubungkan pada pnea catu IC1 (7 dan 4) sedekat mungkin. Relay yang digunakan adalah jenis 6-12V, arus kerja yang diperlukan kurang dari 100 mA. Banyaknya pasangan kontak yang diperlukan tergantung pada fasilitas alarm yang dibutuhkan oleh perancangnya.

Konstruksi dan pemasangan

Alarm Pencuri MobilGambar di bawah ini menunjukkan tata letak komponen papan strip matrik tembaga 0,1 inci (24 strip x 17 lubang), beserta pemutusan jalur tembaga yang diperlukan. Relay yang digunakan dalam prototi[ buka dari jenis rangkaian tercetak,  komponen ini ditempatkan terpisah dari papan. Tata letak mobil akan sangat menentukan posisi terbaik penempatan papan rangkaian lengkap, yang tentu saja harus disembunyikan. Dalam prototip digunakan dua buah pasangan kontak relay, sebuah langsung dihubungkan  pararel terhadap pemutus kontak. Yang terakhir in benar - benar menjadikan mobil terkunci setelah alarm dihidupkan, dan ketika relay diaktifkan pulsa - pulsa pengapian pada koil akan berhenti. Bila pengapian elektronik tidak dipasang, pasangan kontak yang dipakai di sini perlu  dari jenis heavy duty (sekurang - kurangnya 10A atau anda dapat mengawati dua pasangan relah atau lebih secara pararel). Keistimewaan sistem lainnya adalah  tersedianya fasilitas pengizin/ pemutus penyambungan. Dua buah kemungkinan ditunjukkan pertama adalah saklar kunci yang dipasang secara tersembunyi dan dapat diraih tanpa mengoperasikan perangkat elektrik mobil, kedua menggunakan saklar internal dan eksternal. Saklar internal akan menghidupkan alarm (ketika mobil ditinggalkan pemiliknya) setelah pintu mobil dibuka untuk pertama kalinya dan lampu penolong dinyalakan. Sementara itu saklar eksternal yang diletakkan tersembunyi digunakan untuk mematikan alarm sebelum pintu mobil dibuka. Saklar mikro dan lampu - lampu juga dapat dipasang pada belakang pintu mobil, bila diinginkan daerah perlindungan yang lebih luas.

Pemasangan

Putarlah VR1 penuh searah jarum dan hubungkan rangkaian alarm pada sistem elektrik mobil, namun kontak relay belum dipasang. Hubungkan voltmeter di antara pena 6 IC1 dan jalur catu negatif, akan terlihat pembacaan 2 V kira - kira. Putarlah VR1 pelan - pelan sampai rangkaian memicu dan voltmeter menunjukkan 12 V, sekarang putarlah VR1 sedikit pada arah sebaliknya. Bila rangkaian terpicu, relay akan berbunyi klik on dan off pada laju yang teratur. Matikan rangkaian, hidupkan kembali setelah beberapa detik. Tegangan pada pena 6 IC1 akan rendah. Bukalah pintu mobil sehingga lampu interior  menyala ketika rangkaian memicu. Kepekaan uni ini dapat disetel sehingga dengan arus sedikit saja alarm akan terpicu atau rangkaian alarm baru akan bekerja ketika motor starter diputar.
Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Alarm Pencuri Mobil"

close