Sistem Bahan Bakar Motor Diesel ( Bagian 2 )
Bagian - bagian dari elemen pompa penekan bahan bakar
Keterangan:A - Saluran pengeluaran bahan bakar
B - Katup penyetop
C - Pegas katup pelepas
D - Katup pelepas / delivery valve
E - Cincin mangkuk / washer
F - Kedudukan katup pelepas / delivery valve seat
G - Silinder tempat kedudukan plunyer
H - Plunger
- Plunger dan silinder kedua bagian ini harus selalu bekerja sama, plunger bergerak naik dan turun pada silinder dan silinder bekerja sebagai torak.
- Jenis plunger :
- jenis type normal
- jenis type counter helix plunger
Kedua tipe plunger ini sama pekerjaannya hanya berbeda caranya.
- Silinder mempunyai 2 buah lubang:
- Lubang pintu pemasukan ( inlet port)
- Lubang pintu simpangan / pembocoran ( spill port)
Keterangan lanjutan :
J - Tempat pengunci plunger / pelat pemutar
K - Tabung pemutar plunyer
L - Batang pengatur bahan bakar
M - Packing karet
N - Cincin mangkok / washer
O - Gigi pemutar plunger
Pada motor diesel tiap - tiap silinder motor tersebut biasanya mempunyai satu kelengkapan pompa penekan bahan bakar umpama motor 1 silinder mempunyai 1 buah kelengkapan pompa penekan bahan bakar, dan untuk motor 4 silinder mempunyai 4 kelengkapan pompa penekan, demikian pula untuk motor 6 silinder dan seterusnya.
- Plunger bertugas menekan bahan bakar menuju ke nozzle pengabut melalui katup pelepas dan pipa bertekanan tinggi. Bahan bakar ini ditekan oleh plunger dengan tekanan yang tinggi.
- Pada waktu plunger bergerak ke bawah katup pelepas tertutup, pintu masuk dan pintu simpangan terbuka. Pintu masuk berhubungan dengan saluran pemasukan bahan bakar sedangkan pintu simpangan mengembalikan sisa bahan bakar yang tidak dikabutkan untuk kembali ke tangki lagi. Pada waktu plunger bergerak ke atas pintu masuk dan pintu simpangan tertutup, sedangkan katup pelepas terbuka dan bahan bakar yang masuk dalam silinder plunger seakan - akan bahan bakar tersebut dipotong oleh plunger dan ditekan ke atas menuju katup pelepas selanjutnya menuju ke nozzle pengabut, pada pengabut ini bahan bakar yang bertekanan tinggi ini akan mengangkat bagian jarum nozzle yang tirus pada bagian dalam dari nozzle pengabut.
Selanjutnya bahan bakar dapat dikabutkan ke ruang bakar dari motor dalam bentuk partikel - partikel yang sifatnya mudah terbakar. Langkah dari plunger selalu tetap, tetapi langkah pemompaan berbeda - beda hal ini tergantung pada posisi dari plunger itu sendiri. Pada keadaan tidak memompa bahan bakar plunger langsung berhubungan dengan saluran simpangan.
Pengaturan banyaknya bahan bakar yang disemprotkan
Pada bagian bawah dari batang plunger terdapat pelat pemutar, yaitu pelat yang menghubungkan plunger dengan tabung pemutar. Tabung pemutar plunger dihubungkan dengan batang pengatur bahan bakar, gerakan batang pengatur bahan bakar ( control rod) ke kiri dan ke kanan untuk mengatur banyak sedikitnya bahan bakar yang dikabutkan oleh nozzle pengabut. Dengan kata lain, panjang langkah pemompaan plunger di dalam silinder selalu konstan, tetapi dengan memutarkan plunger dalam silinder tersebut dapat diatur banyaknya bahan bakar yang dipompakan oleh plunger.
Di samping itu dengan memutarkan posisi plunger tersebut, plunger dapat pula tidak menghasilkan pemompaan bahan bakar. Pada gambar dapat diliha alur tegak pada plunger berhubungan dengan pintu masuk maka pemompaan bahan bakar oleh plunger dihasilkan posisi maksimum. Sedangkan bila plunger diputar dan alur tegak menjauh dari pintu masuk yaitu pada posisi di tengah akan menghasilkan pemompaan bahan bakar yang normal. Bila plunge diputar dan alur tegak menjauh dari pintu masuk yaitu pada posisi berhubungan dengan pintu simpangan / pembocoran maka plunger tidak menghasilkan pemompaan bahan bakar dan mesin akan berhenti / stop sebab bahan bakar tidak ada yang dipompa karena bahan bakar tersebut dibocorkan.
Pompa penekan bahan bakar sistem mekanik sentrifugal (mechanical governor assembly)
Pompa penekan bahan bakar ini terpasang pada sisi samping blok motor dan diputarkan langsung oleh poros engkol mesin dengan memakai hubungan putaran roda gigi ataupung hubungan putaran rantai yang khusus untuk menekan bahan bakar hingga ke nozzle pengabut ( injector nozzle). Pompa penekan bahan bakar menurut gambar adalah terdiri dari suatu rumah pompa bahan bakar yang dibuat daripada bahan campuran alumunium,di mana terdapat 6 buah elemen pompa untuk motor diesel 6 silinder.
Masing - masing elemen pompa penekan digerakkan oleh sebuah cam / nok poros pompa ( pump camshaft). Di salah satu ujung dari cam poros pompa itu dilengkapi oleh alat pengatur pusingan jenis sentrifugal ( fly wheight). Setiap elemen pompa menerima minyak bahan bakar solar dan mengambil hubungan kepada saringan bahan bakar dan bagian yang lainnya berhubungan dengan pipa saluran yang menuju ke tangki persediaan bahan bakar. Jumlah putaran motor diesel adalah tergantung daripada jumlah banyaknya bahan bakar yang dikabutkan oleh nozzle pengabut. Dalam putaran motor yang cepat bahan bakar yang dikabutkan oleh nozzle pengabut adalah lebih banyak daripada waktu putaran motor lambat. Pada putaran motor yang cepat memerlukan lebih kurang 80 mm 3 bahan bakar, sedangkan dalam waktu putaran motor lambat memerlukan lebih kurang 20 mm 3 bahan bakar. Jadi putaran dari motor diesel - diesel diatur dengan jalan menambah atau mengurangi jumlah bahan bakar yang dikabutkan ke dalam ruang bakar silinder motor.
Untuk menambah dan mengurangi pengabutan dari bahan bakar itu diatur oleh batang pengatur bahan bakar ( control rod). Pada tiap - tiap elemen pompa penekan bahan bakar terdapat suatu komponen yang dikenal dengan nama plunyer. Dengan memutarkan plunyer ke kiri ataupun ke kanan, maka bahan bakar yang disalurkan oleh pompa penekan bahan bakar ke alat nozzle pengabuat dapat diperbanyak atau dipersedikit, sehingga putaran motor dapat dipercepat atau diperlambat. Batang plunyer digerakkan oleh sebuah tabung pemutar yang bekerja sama dengan batang pengatur bahan bakar. Selanjutnya batang pengatur bahan bakar digerakkan oleh sebuah batang tuas gas atau pedal gas.
Untuk memperoleh adanya keseimbangan dalam putaran motor, pada waktu tuas gas digerakkan dalam posisi menggerakkan bahan bakar diperbanyak dan dipersedikit dan sebaliknya dikontrol oleh bobot pusingan. Bobot pusingan / fly weight gunanya mencegah terjadinya kecepatan motor berkelebihan dan mengendalikan kecepatan putaran motor maksimum dan minimum. Bila kecepatan putaran motor bertambah maka bobot pusingan akan terlempat keluar sambil menarik batang pengatur bahan bakar mengambil posisi mengurangi jumlah bahan bakar yang dikirimkan ke nozzle pengabut. Bila putaran motor diperlambat bobot pusingan bergerak ke arah dalam, selanjutnya mengubah sikap batang pengatur bahan bakar mengambil posisi ke arah sikap bahan bakar lebih banyak.
Posting Komentar untuk "Sistem Bahan Bakar Motor Diesel ( Bagian 2 )"