Pengukuran Bahan Bakar
Bahan bakar dalam tangki sedapat mungkin selalu penuh. Hal ini akan memberikan keuntungan bagi pemilik mobil, yaitu ketenangan selama perjalanan dan memperpanjang usia tangki. Tangki bahan bakar yang tidak terisi penuh akan terisi udara yang mengandung uap air. Dalam keadaan dingin uap air tersebut akan mengembun dan menetes, bercampur dengan bahan bakar. Di samping menurunkan mutu bahan bakar dalam tangki, uap air tersebut juga dapat menimbulkan karat.
Untuk mengetahui seberapa banyak jumlah bahan bakar dalam tangki banyak pemilik mobil yang enggan melakukannya karena tangki bahan bakar yang agak tersembunyi sehingga jumlah bahan bakar di dalamnya tidak kelihatan jelas. Untuk mengatasi hal tersebut, maka hampir setiap mobil sekarang ini memiliki alat pengukur bahan bakar dalam tangki. Jumlah bahan bakar dalam tangki dapat langsung diketahui dengan melihat panel instrumen yang terletak di ruang kemudi.
Pada alat pengukur jumlah bahan bakar dengan bimetal, bimetal pada kumparan akan mendorong jarum penunjuk ke arah F ( full) atau E ( Empty). Perubahan tinggi bahan bakar dalam tangki menyebabkan pelampung bergerak ke atas atau ke bawah. Jika tinggi permukaan bahan bakar rendah maka tekanan pada titik kontak tidak terlalu kuat sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melepaskan hubungan kontak pemutus tidak lama. Dalam keadaan seperti ini bimetal akan menggerakkan jarum ke arah E yang berarti kosong. Hal ini disebabkan karena arus yang mengalir kecil sehingga panas yang ditimbulkan dan pemuaian bimetal pun kecil. Jika permukaan bahan bakar dalam tangki cukup tinggi, maka pelampung akan terangkat ke atas. Penekanan pada titik kontak menjadi kuat sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melepaskan hubungan kontak pemutus menjadi lebih lama, panas yang diterima bimetal cukup besar sehingga bimetal memuai lebih panjang dan mendorong jarum penunjuk ke arah F yang berarti bahan bakar penuh.
Pada alat ukur bahan bakar yang menggunakan tahanan variabel maka ketinggian permukaan bahan bakar mengubah posisi tahanan variabel. Jika jumlah bahan bakar dalam tangki kurang tahanan variabel berada dalam posisi tahanan paling kecil sehingga arus mengalir dari baterai ke kumparan pertama terus ke massa lewat tahanan variabel. Pada kumparan pertama akan terjadi medan magnet sehingga jarum penunjuk tertarik ke arah E yang berarti kosong. Jika bahan bakar dalam tangki penuh maka pelampung akan terangkat dan tahanan variabel dalam posisi tahanan yang besar. Arus dari baterai mengalir ke kumparan pertama terus ke kumparan kedua kemudian ke massa. Arus tidak mengalir ke massa melewati tahanan variabel sebab tahanan variabel sangat besar. Arus cenderung lewat tahanan yang lebih kecil, yaitu kumparan kedua. Pada kumparan pertama dan kedua terjadi medan magnet tetapi karena medan magnet kumparan kedua lebih besar maka jarum penunjuk akan tertarik ke arah F berarti penuh.
Pemeriksaan dan perawatan:
- Lepas unit pengukur bahan bakar.
- Bongkar bagian - bagiannya
- Bersihkan permukaan kontak pemutus dengan ampelas. Permukaan kontak pemutus yang kotor mengakibatkan arus yang mengalir terhambat sehingga penunjukkan jarumnya tidak tepat.
- Periksa keadaan sambungan - sambungan mekaniknya. Jika kotor atau berkarat, bersihkan dengan ampelas dan jika perlu beri pelumas secukupnya.
- Periksa keadaan pelampung apakah pelampung itu bisa berfungsi dengan baik. Jika tidak bisa berfungsi dengan baik maka sistem pengukuran tidak akan bekerja. Oleh karena itu segera perbaiki atau ganti pelampungnya.
- Periksa keadaan kumparannya. Jika kumparan terkelupas atau putus, segera perbaiki atau ganti dengan yang baik.
- Periksa keadaan kabel - kabelnya, mungkin putus atau sambungan dengan terminal - terminalnya longgar. Jika sambungan longgar maka arusnya terhambat sehingga penunjukkan jarumnya tidak tepat.
- Rakit kembali bagian - bagian yang telah dilepas dan pasang pada dudukan semula.
Posting Komentar untuk "Pengukuran Bahan Bakar"