Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemeriksaan Koil dengan Tahanan Balast

Pemeriksaan koil dengan tahanan balast:

  1. periksa tegangan terminal positif koil ke tahanan balast pada waktu kontak pemutus menutup dengan cara menghubungkan voltmeter ke terminal positif koil dan massa. Kunci kontak ON. Jika voltmeter menunjukkan tegangan 12 volt maka berarti aliran listrik dari baterai ke koil baik.
  2. Periksa tegangan antara tahanan balast ke kunci kontak dengan massa. Pengukuran dilakukan dalam keadaan kontak pemutus membuka. Sambungkan voltmeter antara kunci kontak ke tahanan balast. Jika besar tegangan yang ditunjukkkan sesuai dengan ketentuan maka hal itu berarti sistem berada dalam keadaan baik. Tetapi bil tegangan tidak menunjukkan pada ketentuan maka periksa kembali panjang kabel yang dialiri listrik tersebut.
  3. Sambugkan voltmeter tahanan koil ke tahanan balast dengan massa. Jika kunci kontak di ON kan dan jarum voltmeter tidak menunjukkan tegangan sesuai dengan ketentuan maka hal itu berarti terdapat kesalahan pada sistem pengapiannya.
  4. Periksa tegangan antara terminal negatif koil dengan massa pada waktu titik kontak pemutus membuka. JIka kunci kontak ON voltmeter harus menunjukkan tegangan sama dengan tegangan baterai 12 volt. Jika tidak menunjukkan tegangan tersebut, kemungkinan terdapat kerusakan atau gangguan pada koil atau distributornya. 
  5. Lepas kabel tegangan tinggi koil. Pasang pengukur tegangan voltmeter antara terminal positif baterai ke terminal primer koil ke baterai. Starter motornya dan perhatikan penunjukkan  tegangannya. Bandingkan dengan tegangan maksimum yang diperbolehkan menurut buku pedoman servisnya ( antara  1 - 1,5 volt). Jika tegangan melebihi ketentuan, periksa kabel dari terminal yang menghadap ke koil ke kunci kontak. Kabel mungkin putus. Kemungkinan penyebab lainnya adalah terjadinya hubung singkat pada koil tersebut.
  6. Pasang pengukur tegangan (voltmeter) antara terminal primer koil dari baterai ke massa. Kontak pemutus platina menutup, kunci kontak ON.Tegangan yang ditunjukkan voltmeter harus sekitar 5 - 7 volt. Jika tegangannya melebihi 7 volt, periksa kabel antara koil dan distributor dari kemungkinan longgar. Kemungkinan lain adalah tahanan kurang besar atau kumpara primer koil terputus.
  7. Pasang pengukur tegangan (voltmeter) antara terminal primer dari baterai dengan massa. Kontak pemutus dalam keadaan terbuka. Kunci kontak ON. Penunjukkan tegangan voltmeter harus sama dengan tegangan normal baterai. Jika tidak, periksa tegangan baterai. Mungkin lemah. Periksa sambungan - sambungan kabelnya, mungkin terjadi hubungan singkat pada koil.
  8. Pasang pengukur tegangan antara sisi resistor dari kunci kontak dan terminal positif baterai. Platina menutup. Kunci kontak ON. Tegangan yang ditunjukkan voltmeter tidak boleh melebihi 0,7 volt, periksa kabel - kabelnya. Mungkin ada yang putus.
  9. Pasang pengukur tegangan antara terminal primer distributor dan massa. Kontak pemutus menutup. Kunci kontak ON. Tegangan yang ditunjukkan oleh voltmeter tidak boleh melebihi 0,2 volt. Jika tegangan melebihi 0,2 volt, periksa apakah sambungan - sambungan dalam distributor itu longgar. Periksa juga kontak pemutusnya. Mungkin rusak.
  10. Periksa kebocoran arus pada distributor dan koil dengan cara sebagai berikut:
    1. Lepas semua kabel busi, tutup distributor dana rotornya. Tekan arang karbon pada tutup distributor dan tahan dengan plester.Kemudian pasang kembali tutup distributor. Tempatkan obeng pada masing - masing kabel busi dan dekatkan dengan kabel koil tegangan tinggi sementara motor distart. Jika ada loncatan bunga api  pada ujung kabel koil tegangan tinggi maka hal itu berarti terjadi hubung singkat pada tutup distributornya.
    2. Lepas tutup distributornya.Dekatkan ujung kabel koil tegangan tinggi ke rotor dengan jarak kira - kira 0,3 cm. Kunci kontak ON. Buka kontak pemutus berulang kali. Jika terjadi loncatan  bunga api pada ujung kabel koil tegangan tinggi maka berarti terjadi hubungan singkat atau kerusakan pada rotor. Rotor harus diganti dengan yang baru.
    3. Gunakan lampu tes 12 volt dengan daya antara 35 - 40 watt. Sambungkan dengan kabel ke massa dan kabel koil dari baterai. Kontak pemutus tertutup. Kunci kontak ON, maka lampu tes harus menyala. Jika lampu tes tidak menyala, kemungkinan gulungan primer koil putus atau ada hubung singkat pada distributornya.
    4. Gunakan lampu tes seperti di atas. Sambungan ke massa dan terminal koil dari kontak pemutus. Kunci kontak ON. Dalam keadaan demikian lampu tes harus menyala. Jika lampu tidak menyala berarti terjadi hubungan singkat pada distributornya atau gulungan primer koil putus. Pengetesan tersebut dilakukan pada saat kontak pemutus membuka. Jika kontak pemutus menutup tetapi lampu masih menyala kecil berarti terdapat gangguan. Kemungkinan platina kotor, atau kabel tegangan rendah koil rusak.
Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Pemeriksaan Koil dengan Tahanan Balast"

close